Dow dan S&P 500 Raup Untung Karena Kabar Pembicaraan Dagang AS-China
A
A
A
NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat alias Wall Street meraup keuntungan pada perdagangan Rabu waktu setempat, karena kemungkinan pembicaraan baru soal perdagangan antara AS dengan China.
Mengutip CNBC, Kamis (13/9/2018), indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 27,86 poin menjadi 25.998,93 karena kenaikan saham Boeing dan Caterpillar masing-masing 2,4% dan 1,6%.
Sementara itu, indeks S&P 500 naik tipis 0,04% ditutup menjadi 2.888,92, dipimpin oleh kenaikan saham telekomunikasi lebih dari 1%. Nasdaq melemah 0,23% menjadi 7.954,23 karena kerugian saham-saham teknologi.
Kenaikan Dow Jones dan S&P 500 usai merespons kabar dari seorang sumber kepada CNBC, bahwa AS dan China sedang dalam proses pembicaraan perdagangan yang baru.
Kepala Strategi Pasar di Prudential Financial, Quincy Krosby, mengatakan berita tersebut menjadi positif bagi pasar. "Tapi kita masih perlu melihat tindak lanjut dari kabar tersebut agar pasar bisa keluar dari risiko".
Sebelumnya, ketegangan perdagangan antara dua negara ekonomi terbesar di dunia telah meningkat. Rabu kemarin, China meminta Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk menjatuhkan sanksi kepada AS atas perang dagang global yang terus berlanjut.
China merasa kesal dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump pada Jumat pekan lalu, bahwa ia kembali "bersiap" memukul China dengan tarif tambahan atas produk impor China senilai USD267 miliar. Sebelumnya, Trump telah mengancam untuk menerapkan tarif tambahan atas barang-barang China senilai USD200 miliar.
Mengutip CNBC, Kamis (13/9/2018), indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 27,86 poin menjadi 25.998,93 karena kenaikan saham Boeing dan Caterpillar masing-masing 2,4% dan 1,6%.
Sementara itu, indeks S&P 500 naik tipis 0,04% ditutup menjadi 2.888,92, dipimpin oleh kenaikan saham telekomunikasi lebih dari 1%. Nasdaq melemah 0,23% menjadi 7.954,23 karena kerugian saham-saham teknologi.
Kenaikan Dow Jones dan S&P 500 usai merespons kabar dari seorang sumber kepada CNBC, bahwa AS dan China sedang dalam proses pembicaraan perdagangan yang baru.
Kepala Strategi Pasar di Prudential Financial, Quincy Krosby, mengatakan berita tersebut menjadi positif bagi pasar. "Tapi kita masih perlu melihat tindak lanjut dari kabar tersebut agar pasar bisa keluar dari risiko".
Sebelumnya, ketegangan perdagangan antara dua negara ekonomi terbesar di dunia telah meningkat. Rabu kemarin, China meminta Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk menjatuhkan sanksi kepada AS atas perang dagang global yang terus berlanjut.
China merasa kesal dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump pada Jumat pekan lalu, bahwa ia kembali "bersiap" memukul China dengan tarif tambahan atas produk impor China senilai USD267 miliar. Sebelumnya, Trump telah mengancam untuk menerapkan tarif tambahan atas barang-barang China senilai USD200 miliar.
(ven)