BRI Kucurkan Kredit Kepada Trihamas Finance
BRI Kucurkan Kredit Kepada Trihamas Finance
A
A
A
JAKARTA - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI) memberikan fasilitas uncommitted line sebesar Rp300 miliar kepada perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor PT. Trihamas Finance.
Menurut Executive Vice Presiden Bank BRI Sutadi Prayitno, kerja sama dengan perusahaan pembiayaan tersebut untuk mengakselerasi penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) BRI. “Kami punya target pertumbuhan kredit konsumer sekitar 2 persen. Kerja sama ini untuk men-support target tersebut,” kata Sutadi, usai penandatangan kerja sama di kantor Pusat Bank BRI, Jakarta, Kamis (13/9/2018).
Kredit konsumer Bank BRI saat ini angkanya mencapai hampir Rp180 triliun. Untuk segmen kredit kendaraan bermotor hanya 10 persen dari total kredit konsumer. “KKB kami ada dua, jualan langsung dan kerja sama dengan multifinance,” tambah Sutadi.
Direktur Utama Trihamas Finance Gerardus Djudju Kusumo mengatakan dana Rp300 miliar akan digunakan untuk memenuhi target. “Target kami adalah 1,5 triliun. Dana Rp300 dari BRI untuk menggenapi target tersebut,” kata Gerardus.
Fasilitas uncommitted line oleh Bank BRI kepada Trihamas Finance merupakan bentuk komitmen dan kepercayaan Bank BRI kepada perusahaan pembiayaan. Trihamas Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan yang telah berdiri sejak 1993 yang fokus pada pembiayaan kendaraan penumpang dan niaga/komersial baik baru maupun bekas.
Kerja sama antara Bank BRI dengan Trihamas Finance sudah terjalin secara berkesinambungan sejak 2010 dengan fasilitas uncommitted line skema channelling dan joint financing.
Bank BRI juga memberikan layanan perbankan lainnya seperti Cash Management System BRI (CMS BRI), Cash Poolling, BRI Virtual account (BRIVA), Kartu Kredit, Rekening Giro, Deposito, dan Jaringan e-channel seperti mesin ATM.
Selama periode Januari hingga Desember 2018, Bank BRI menargetkan pertumbuhan penyaluran KKB sebesar Rp.1.5-2 triliun. Secara umum, kredit konsumer perseroan menunjukkan performa yang cukup positif sesuai dengan proyeksi hingga akhir 2018. Kredit konsumer tumbuh antara 16%-17% secara year on year pada semester I/2018.
Menurut Executive Vice Presiden Bank BRI Sutadi Prayitno, kerja sama dengan perusahaan pembiayaan tersebut untuk mengakselerasi penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) BRI. “Kami punya target pertumbuhan kredit konsumer sekitar 2 persen. Kerja sama ini untuk men-support target tersebut,” kata Sutadi, usai penandatangan kerja sama di kantor Pusat Bank BRI, Jakarta, Kamis (13/9/2018).
Kredit konsumer Bank BRI saat ini angkanya mencapai hampir Rp180 triliun. Untuk segmen kredit kendaraan bermotor hanya 10 persen dari total kredit konsumer. “KKB kami ada dua, jualan langsung dan kerja sama dengan multifinance,” tambah Sutadi.
Direktur Utama Trihamas Finance Gerardus Djudju Kusumo mengatakan dana Rp300 miliar akan digunakan untuk memenuhi target. “Target kami adalah 1,5 triliun. Dana Rp300 dari BRI untuk menggenapi target tersebut,” kata Gerardus.
Fasilitas uncommitted line oleh Bank BRI kepada Trihamas Finance merupakan bentuk komitmen dan kepercayaan Bank BRI kepada perusahaan pembiayaan. Trihamas Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan yang telah berdiri sejak 1993 yang fokus pada pembiayaan kendaraan penumpang dan niaga/komersial baik baru maupun bekas.
Kerja sama antara Bank BRI dengan Trihamas Finance sudah terjalin secara berkesinambungan sejak 2010 dengan fasilitas uncommitted line skema channelling dan joint financing.
Bank BRI juga memberikan layanan perbankan lainnya seperti Cash Management System BRI (CMS BRI), Cash Poolling, BRI Virtual account (BRIVA), Kartu Kredit, Rekening Giro, Deposito, dan Jaringan e-channel seperti mesin ATM.
Selama periode Januari hingga Desember 2018, Bank BRI menargetkan pertumbuhan penyaluran KKB sebesar Rp.1.5-2 triliun. Secara umum, kredit konsumer perseroan menunjukkan performa yang cukup positif sesuai dengan proyeksi hingga akhir 2018. Kredit konsumer tumbuh antara 16%-17% secara year on year pada semester I/2018.
(akn)
Explore More