Penerimaan Negara dari Sektor Tambang Sudah Lewati Target

Rabu, 19 September 2018 - 15:04 WIB
Penerimaan Negara dari Sektor Tambang Sudah Lewati Target
Penerimaan Negara dari Sektor Tambang Sudah Lewati Target
A A A
JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor mineral dan batu bara (minerba) pada tahun ini sudah melampaui target.

Per 31 Agustus 2018, realisasi PNBP sektor minerba sudah mencapai Rp32,2 triliun atau 101% dari target di APBN 2018 yang sebesar Rp32,09 triliun.

"Jadi kalau kita lihat target di 2018, sebetulnya sampai 31 Agustus sudah mencapai 100% lebih atau sekitar 101% yaitu seharusnya target APBN Rp32,09 triliun tapi sampai 31 Agustus sudah Rp32,2 triliun," kata DIrektur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot di Gedung Badan Anggaran DPR, Jakarta, Rabu (19/8/2018).

Sementara untuk tahun 2019, pemerintah mencanangkan target PNBP minerba sebesar Rp41,82 triliun. Adaspun rinciannya adalah PNBP sumber daya alam (SDA) minerba targetnya sebesar RP24,12 triliun dan hasil penjualan hasil tambang sebesar Rp17,69 triliun.

"Untuk 2019, kita targetkan sesuai dengan kurs Rp14.500 per USD SDA minerba sebesar menjadi Rp24,12 triliun, ditambah hasil penjualan hasil tambang sebesar Rp17,69 triliun jadi totalnya Rp41,824 triliun atau naik dari Rp41,54 triliun," imbuh dia.

Untuk mengoptimalisasi penerimaan negara dari sektor tambang, lanjut Bambang, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi. Di antaranya dengan meminta pembayaran di muka dan mengurangi biaya yang sekiranya berpotensi memangkas penerimaan negara.

Selain itu, pemerintah juga memperbaiki sistem administrasi dengan menetapkan e-PNBP. "Sehingga diharapkan kita bisa menjaga atau optimalkan penerimaan negara. Kami juga lakukan kegiatan yang terus menerus kita tingkatkan, dengan sinergi dengan instansi terkait dalam hal ekspor, serta melakukan intensifaksi dan inventarisasi peningkatan penagihan terutama yang masih ada tunggakan sekitar Rp1 triliun," tandasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4621 seconds (0.1#10.140)