Pos Indonesia Sasar Model Bisnis Digital
A
A
A
JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) akan menyasar model bisnis digital untuk menyesuaikan dengan tren industri 4.0 yang mengedepankan digitalisasi ekonomi.
Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi W Setijono mengatakan, ada tiga hal terkait digitalisasi yakni transformasi kultur, bisnis model dan proses.
"Nah kalau ngomong 4.0 lebih ke kultur, bisa investasi 4.0 kalau kultur dan bisnis model enggak dibangun, enggak bisa. Contohnya kita sudah lakukan model yang semua barang bisa real time dilihat," ujarnya di Jakarta, Rabu (19/9/2018).
Gilarsi menjelaskan, digitalisasi itu nantinya membuat alur barang yang diantar terlihat berputar bergerak mengikuti mobil yang mengantarkan.
"Bisa koneksi, benda bisa nempel lewat QR code masuk transportasi konek GPS, masuk hub. Selain GPS ada IP base sampai ujung pengantar yang pakai mobil," katanya.
Mau tidak mau, lanjut Gilarsi, Pos Indonesia harus melakukan transformasi ke industri 4.0, tapi sekarang tahapan tersebut baru berjalan hingga 30% dari 100%, "Targetnya 100% akan selalu berubah (waktunya). Sampai 60% ditargetkan pada 2019," pungkasnya.
Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi W Setijono mengatakan, ada tiga hal terkait digitalisasi yakni transformasi kultur, bisnis model dan proses.
"Nah kalau ngomong 4.0 lebih ke kultur, bisa investasi 4.0 kalau kultur dan bisnis model enggak dibangun, enggak bisa. Contohnya kita sudah lakukan model yang semua barang bisa real time dilihat," ujarnya di Jakarta, Rabu (19/9/2018).
Gilarsi menjelaskan, digitalisasi itu nantinya membuat alur barang yang diantar terlihat berputar bergerak mengikuti mobil yang mengantarkan.
"Bisa koneksi, benda bisa nempel lewat QR code masuk transportasi konek GPS, masuk hub. Selain GPS ada IP base sampai ujung pengantar yang pakai mobil," katanya.
Mau tidak mau, lanjut Gilarsi, Pos Indonesia harus melakukan transformasi ke industri 4.0, tapi sekarang tahapan tersebut baru berjalan hingga 30% dari 100%, "Targetnya 100% akan selalu berubah (waktunya). Sampai 60% ditargetkan pada 2019," pungkasnya.
(fjo)