Pengelolaan Bandara Hanandjoeddin Pindah ke AP II
A
A
A
JAKARTA - PT Angkasa Pura II (AP II) bersama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) terkait rencana kerja sama pengalihan pengelolaan Bandar Udara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin di Kepulauan Bangka Belitung.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dan Plt Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan M. Praminto Hadi.
Penandatanganan MoU ini merupakan langkah awal bagi seluruh pihak dalam bekerja sama guna mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang di Bangka Belitung. Selain itu, pemerintah juga akan mendorong pengembangkan beberapa infrastruktur penunjang KEK di sektor pariwisata ini.
Awaluddin mengatakan, sesuai pertemuan BUMN dan Kemenhub sepakat untuk pengelolaan Bandar Udara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin ke AP2.
"Alhamdulillah respon positif telah kita dapat. Setelah ini akan dilakukan percepatan proses kerjasamanya. Kepercayaan ini akan menjadi tanggung jawab yg akan kami realisasikan sebaiknya," ujarnya di Jakarta, Jumat (21/9/2018).
Menurutnya, pola pemanfaatan aset barang milik negara harus dijalankan dengan GCG. Dijelaskan Awaluddin, AP II punya komitmen untuk mendayagunakan aset agar lebih produktif dan efisien.
"Terutama ada 2 kontribusi, kontribusi tetap dan bagi hasil. Kami telah menyiapkan desain revitalisasi atau perluasan terminal baru untuk mengakomodir pertumbuhan traffic penerbangan dan jumlah penumpang saat ini kapasitasnya 250.000 penumpang dengan traffic penumpang mendekati 1 juta," pungkasnya.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dan Plt Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan M. Praminto Hadi.
Penandatanganan MoU ini merupakan langkah awal bagi seluruh pihak dalam bekerja sama guna mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang di Bangka Belitung. Selain itu, pemerintah juga akan mendorong pengembangkan beberapa infrastruktur penunjang KEK di sektor pariwisata ini.
Awaluddin mengatakan, sesuai pertemuan BUMN dan Kemenhub sepakat untuk pengelolaan Bandar Udara Internasional H.A.S. Hanandjoeddin ke AP2.
"Alhamdulillah respon positif telah kita dapat. Setelah ini akan dilakukan percepatan proses kerjasamanya. Kepercayaan ini akan menjadi tanggung jawab yg akan kami realisasikan sebaiknya," ujarnya di Jakarta, Jumat (21/9/2018).
Menurutnya, pola pemanfaatan aset barang milik negara harus dijalankan dengan GCG. Dijelaskan Awaluddin, AP II punya komitmen untuk mendayagunakan aset agar lebih produktif dan efisien.
"Terutama ada 2 kontribusi, kontribusi tetap dan bagi hasil. Kami telah menyiapkan desain revitalisasi atau perluasan terminal baru untuk mengakomodir pertumbuhan traffic penerbangan dan jumlah penumpang saat ini kapasitasnya 250.000 penumpang dengan traffic penumpang mendekati 1 juta," pungkasnya.
(ven)