Dekrenasda Kutai Barat Dorong Kerajinan Tenun ke Internasional
A
A
A
JAKARTA - Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kutai Barat mendorong sentra kerajinan usaha kecil menengah (UKM) dari Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, seperti tenun Ulap Doyo dan sulam Tumpar hingga bisa di pasarkan ke luar negeri.
Ketua Dekranasda Kutai Barat, Yayuk Seri Rahayu mengatakan potensi pariwisata maupun sentral ekonomi kerakyatan di Kabupaten Kutai Barat cukup besar. Namun masih belum dikembangkan dan hanya dikenal oleh pangsa pasar dari dalam negeri saja.
"Untuk itu kami berusaha memperkenalkan tenun Ulap Doyo dan sulam Tumpar yang merupakan kearifan lokal dari Kutai Barat," kata Yayuk kepada sejumlah media di Jakarta, Sabtu (6/10/2018).
Dekranasda Kutau Barat bekerjasama dengan pengusaha batubara Lia Candrasari menggelar acara pagelaran seni dan budaya yang bertajuk 'The Beauty of West Kutai' di Hotel Indonesia Kempinski. Acara ini bertujuan untuk mengangkat warisan budaya dan mengembangkan karya pengrajin lokal.
"Saya berharap pengrajin lokal bisa didorong, kami mempunyai misi memperkenalkan tenun Ulap Doyo dan sulam Tumpar hingga ke mancanegara," jelasnya.
Pada acara pergelaran budaya dan seni tersebut juga turut digelar pemaran busana karya desainer Billy Tjong yang menggunakan tenun Ulap Doyo dan sulam Tumpar. Seluruh busana yang dipamerkan tersebut juga bisa dibeli langsung melalui situs belanja online Madeind.
Sementara itu, Bupati Kutai Barat, Fransiskus Xaverius Yapan menambahkan pergelaran acara seni dan budaya ini merupakan upaya pemerintah daerah (pemda) untuk mendorong ekonomi kreatif khususnya di wilayah Kutai Barat. Dia juga berharap dengan terselenggaranya acara ini akan mendorong terciptanya pergerakan perekonomian kerakyatan.
"Saya mengaharapkan acara ini bisa memperkenalkan potensi ekonomi maupun wisata di Kutai Barat, sehingga mendorong ekonomi daerah dan meningkatkan daya beli masyarakat," kata dia.
Ketua Dekranasda Kutai Barat, Yayuk Seri Rahayu mengatakan potensi pariwisata maupun sentral ekonomi kerakyatan di Kabupaten Kutai Barat cukup besar. Namun masih belum dikembangkan dan hanya dikenal oleh pangsa pasar dari dalam negeri saja.
"Untuk itu kami berusaha memperkenalkan tenun Ulap Doyo dan sulam Tumpar yang merupakan kearifan lokal dari Kutai Barat," kata Yayuk kepada sejumlah media di Jakarta, Sabtu (6/10/2018).
Dekranasda Kutau Barat bekerjasama dengan pengusaha batubara Lia Candrasari menggelar acara pagelaran seni dan budaya yang bertajuk 'The Beauty of West Kutai' di Hotel Indonesia Kempinski. Acara ini bertujuan untuk mengangkat warisan budaya dan mengembangkan karya pengrajin lokal.
"Saya berharap pengrajin lokal bisa didorong, kami mempunyai misi memperkenalkan tenun Ulap Doyo dan sulam Tumpar hingga ke mancanegara," jelasnya.
Pada acara pergelaran budaya dan seni tersebut juga turut digelar pemaran busana karya desainer Billy Tjong yang menggunakan tenun Ulap Doyo dan sulam Tumpar. Seluruh busana yang dipamerkan tersebut juga bisa dibeli langsung melalui situs belanja online Madeind.
Sementara itu, Bupati Kutai Barat, Fransiskus Xaverius Yapan menambahkan pergelaran acara seni dan budaya ini merupakan upaya pemerintah daerah (pemda) untuk mendorong ekonomi kreatif khususnya di wilayah Kutai Barat. Dia juga berharap dengan terselenggaranya acara ini akan mendorong terciptanya pergerakan perekonomian kerakyatan.
"Saya mengaharapkan acara ini bisa memperkenalkan potensi ekonomi maupun wisata di Kutai Barat, sehingga mendorong ekonomi daerah dan meningkatkan daya beli masyarakat," kata dia.
(ven)