Era Digital, Enggar Tingkatkan Kolaborasi Penjualan Daring dan Luring

Rabu, 10 Oktober 2018 - 06:25 WIB
Era Digital, Enggar Tingkatkan Kolaborasi Penjualan Daring dan Luring
Era Digital, Enggar Tingkatkan Kolaborasi Penjualan Daring dan Luring
A A A
JAKARTA - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan bahwa di era ekonomi digital yang berlangsung cepat, kolaborasi metode penjualan dalam jaringan (daring/online) dan penjualan luar jaringan (luring/offline) mutlak diperlukan.

"Ekonomi digital dan modernisasi tidak bisa dihentikan, dialihkan, atau dibatasi. Untuk itu, diperlukan kolaborasi atau perpaduan antara metode digital dan nondigital. Kolaborasi tersebut sudah mulai terjadi dan dapat kita lihat," jelas Engggar dalam keterangan resmi, Selasa (9/10/2018).

Menurut Mendag, penjualan luring yang dipadukan dengan daring dapat meningkatkan penjualan. "Jika hanya dilakukan secara luring, maka penjualan malah akan menurun. Kunci utama untuk bertahan adalah bisa menyesuaikan diri dengan gaya hidup yang sedang terjadi di seluruh dunia," tandasnya.

Contoh pergeseran yang tengah terjadi saat ini, lanjut Enggar, adalah perubahan fungsi pusat perbelanjaan menjadi tempat hiburan dan tempat berkumpul. Demikian juga dengan cara penjualan yang mengarah kepada penjualan daring yang lebih mudah dan nyaman bagi konsumen.

Untuk memperkuat perdagangan di dalam negeri dan menghadapi situasi ekonomi global, pemerintah dan pelaku usaha, termasuk usaha kecil menengah (UKM) harus bekerja sama.

"Mari kita tumbuh bersama UKM untuk bisa berjaya di dalam negeri dan bersiap untuk 'go international'. Jangan sampai produk luar yang masuk ke Indonesia, tetapi produk kita tidak dapat menembus pasar di mancanegara," katanya.

Enggar juga mengingatkan terbukanya peluang ekspor yang lebih besar akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. "Kita harus dapat memanfaatkan peluang ekspor komoditas yang terbuka akibat perang dagang AS-China," imbuhnya.

Jatim Fair merupakan ajang tahunan yang digelar dalam rangka memperingati hari jadi Provinsi Jawa Timur yang ke-73. Pada penyelenggaraan tahun 2017, Jatim Fair dikunjungi oleh lebih dari 210.900 orang dengan nilai transaksi perdagangan sebesar Rp54,3 miliar (secara tunai dan order).

Melalui penyelenggaraan Jatim Fair, dapat terjadi pertukaran tidak hanya produk unggulan, tetapi juga informasi yang berpotensi memperluas jaringan pasar di tingkat domestik dan meningkatkan daya saing bagi produk di pasar global.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8232 seconds (0.1#10.140)