Wall Street Turun Tipis Saat Investor Cemaskan Pertumbuhan Global

Rabu, 10 Oktober 2018 - 08:19 WIB
Wall Street Turun Tipis...
Wall Street Turun Tipis Saat Investor Cemaskan Pertumbuhan Global
A A A
NEW YORK - Wall Street pada perdagangan Selasa, kemarin waktu setempat berakhir menyusut setelah Dow Jones dan S & P 500 ditutup sedikit lebih rendah ketika investor khawatir tentang prospek pertumbuhan global. Ditambah tekanan pada saham industri dan materials saat imbal hasil bond terus menurun.

Dana Moneter Internasional (IMF) seperti diketahui memotong perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk 2018 dan 2019 serta prediksi ekonomi Amerika Serikat (AS) dan China pada tahun depan. Diterangkan oleh IMF bahwa kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut bakal merasakan beban berat dari aksi perang dagang.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengulang ancaman bakal memaksakan penerapan tarif bea impor tambahan atas produk China senilai USD267 miliar apabila Beijing melakukan aksi balasan. AS sendiri dalam beberapa bulan terakhir telah mengambil langkah untuk meningkatkan tensi perang dagang antar kedua negara.

Indeks materials berakhir turun 3,4%, untuk menjadi persentase kejatuhan terbesar dalam satu hari sejak 8 Februari. Perusahaan kimia industri PPG (PPG. N) menjadi beban terberat yang menahan laju indeks utama usai anjlok 10% setelah peringatan bahwa laba kuartal saat ini kemungkinan bisa terganggu karena biaya bahan baku yang lebih tinggi dan permintaan di China yang berangsur berkurang.

Dow Jones Industrial Average tercatat pada perdagangan Selasa, mengalami kejatuhan sebesar 56,21 poin atau 0,21% ke level 26.430,57 untuk mengiringi pelemahan indeks S & P 500 usai kehilangan 4,09 poin yang setara 0,14% menjadi 2.880,34. Selanjutnya komposit Nasdaq melawan tren usai memperoleh tambahan mencapai 2,07 poin atau 0,03% di posisi 7.738,02.

Meski begitu indeks utama memperoleh dukungan dari kejatuhan US Treasury 10-tahun setelah lonjakan pekan ini telah memberikan tekanan pada ekuitas. Bersama dengan itu perusahaan bahan kimia, kertas dan kemasan WestRock (WRK. N) dan Packaging Corp Amerika (PKG. N) keduanya jatuh 8%, setelah BMO memberikan sinyal risiko meningkatnya pasokan industri. Sektor perdagangan yang sensitif yakni industrials kehilangan 1,5% saat saham maskapai jatuh 3%.

American Airlines (AAL. O) menjadi yang paling besar kejatuhannya sebesar 6,5% setelah harga BBM lebih tinggi daripada yang diprediksi pada kuartal ketiga. Hal tersebut memicu kekhawatiran bahwa kenaikan tarif tidak cukup untuk mengimbangi biaya untuk memenuhi kebutuhan energi.

Indeks energi SPNY mencetak keuntunhan terbesar S & P, dengan meningkat 1% seiring pertumbuhan positif harga minyak ketika ekspor minyak mentah Iran jatuh dan produksi Teluk Meksiko terhenti sementara karena badai Michael. Volume perdagangan AS mencapai 7,26 miliar saham, sejalan dengan rata-rata 7,27 miliar dalam 20 sesi perdagangan.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0694 seconds (0.1#10.140)