Anak Usaha PLN Berdayakan Masyarakat lewat Kopi Unggulan

Kamis, 11 Oktober 2018 - 20:00 WIB
Anak Usaha PLN Berdayakan Masyarakat lewat Kopi Unggulan
Anak Usaha PLN Berdayakan Masyarakat lewat Kopi Unggulan
A A A
JAKARTA - Anak usaha PT PLN (Persero), UP Mrica PT Indonesia Power, sukses memberdayakan masyarakat Desa Pengundungan, Kec. Pejawaran, Kab. Banjarnegara, dan Desa Krinjing, Kec. Watu Malang, Kab. Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng) melalui budidaya kopi unggul.

Melalui pelatihan program sekolah lapangan yang dimulai sejak 2009, kopi yang dihasilkan dua kelompok petani binaan perusahaan mampu meraih pengakuan dari kalangan pecinta kopi nasional. Keduanya adalah Kopi Senggani dari Kelompok Tani Bangkit Desa Pengundungan dan Kopi Krinjing dari Kelompok Tani Bumi Asih Desa Krinjing.

Dua varietas kopi Arabica mitra binaan UP Mrica PT Indonesia Power tersebut berhasil masuk dalam 10 besar The Best Indonesian Coffee versi ajang Kontes Kopi Spesialti Indonesia (KKSI) yang diselenggarakan oleh Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI).

"Keduanya melaju hingga babak final untuk memperebutkan juara 1 hingga 3 yang akan diselenggarakan 19 Oktober nanti di Yogyakarta," ungkap General Manager UP Mrica Adi Rekno kepada SINDOnews, Kamis (11/10/2018).

Pada gelaran yang ke-10 ini, jelas dia, terkumpul 367 sampel kopi dari tiga kategori yang diadu yakni Arabica Natural, Arabica, dan Robusta. Setelah proses seleksi, terpilih 30 sampel kopi yang nantinya dinilai oleh 13 cuppers dari empat negara untuk memilih tiga kopi dengan cita rasa terbaik.

"Para peserta yang mengikuti kontes ini terdiri dari kalangan kelompok tani, eksportir kopi, pedagang kopi, perusahaan perkebunan, dinas perkebunan, lembaga penelitian hingga pelaku usaha kopi," paparnya.

Pengakuan terhadap kualitas kopi yang diproduksi dua kelompok tani binaan perusahaan tersebut menurutnya berdampak positif bagi petani. Saat ini, permintaan terhadap kopi Senggani maupun Krinjing cukup tinggi, sampai mengalami inden.

Akibatnya, jelas dia, semakin banyak petani sayuran dari dua daerah itu yang kini beralih ingin dilatih dan difasilitasi menanam kopi. Untungnya, kata Adi, pihaknya mendapatkan banyak dukungan, baik dari swasta dan pemerintah dalam menjalankan program pelatihan tersebut.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5863 seconds (0.1#10.140)