Pergerakan Rupiah Akhir Pekan Diprediksi Kembali Rapuh
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah sentimen positif dalam negeri, diperkirakan tidak cukup kuat mengangkat laju rupiah pada perdagangan akhir pekan, hari ini. Kondisi ini pun seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, kenaikan yang sempat terjadi dapat rapuh.
Apalagi seiring dengan potensi USD kembali menguat dengan dirilisnya FOMC minutes yang mengindikasikan akan adanya kenaikan lanjutan dari suku bunga The Fed. "Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," ujar Analis Senior CSA Research Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (19/10/2018).
Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.210-Rp15.188/USD. Sementara, laju rupiah kemarin kembali berbalik melemah seiring sentimen dari rilis FOMC Minutes yang mengindikasikan tetap akan melakukan pengetatan kebijakan moneter yang berarti akan ada kenaikan lanjutand dari suku bunga The Fed.
"Akibat dari kondisi tersebut, pergerakan USD dan juga imbal hasil obligasi AS kembali meningkat," pungkasnya.
Sementara itu sebelumnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan sore, Kamis (18/10) ditutup kembali terbebani setelah kemarin sempat mencuatkan sinyal perbaikan. Tren pelemahan mata uang Indonesia mengiringi lesatan USD hingga menyentuh level tertinggi dalam satu pekan.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di sesi perdagangan sore lesu ke level Rp15.192/USD dibandingkan penutupan sebelumnya Rp15.150/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp15.150 hingga Rp15.200/USD.
Apalagi seiring dengan potensi USD kembali menguat dengan dirilisnya FOMC minutes yang mengindikasikan akan adanya kenaikan lanjutan dari suku bunga The Fed. "Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," ujar Analis Senior CSA Research Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (19/10/2018).
Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.210-Rp15.188/USD. Sementara, laju rupiah kemarin kembali berbalik melemah seiring sentimen dari rilis FOMC Minutes yang mengindikasikan tetap akan melakukan pengetatan kebijakan moneter yang berarti akan ada kenaikan lanjutand dari suku bunga The Fed.
"Akibat dari kondisi tersebut, pergerakan USD dan juga imbal hasil obligasi AS kembali meningkat," pungkasnya.
Sementara itu sebelumnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan sore, Kamis (18/10) ditutup kembali terbebani setelah kemarin sempat mencuatkan sinyal perbaikan. Tren pelemahan mata uang Indonesia mengiringi lesatan USD hingga menyentuh level tertinggi dalam satu pekan.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di sesi perdagangan sore lesu ke level Rp15.192/USD dibandingkan penutupan sebelumnya Rp15.150/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp15.150 hingga Rp15.200/USD.
(akr)