Pimpin Organisasi Perminyakan di Rusia, Muhammad Iksan Raih Award
A
A
A
JAKARTA - Putra Indonesia asal Pulau Buru, Maluku yakni Muhammad Iksan meraih penghargaan tertinggi “Outstanding Student Chapter Award” dari SPE International atas kesuksesannya memimpin SPE atau Society of Petroleum Engineers. Mahasiswa asal Indonesia yang menjabat The President of Society of Petroleum Engineers (SPE) Student Chapter (SC) periode 2017/2018 in Northern Arctic Federal University (NArFU) dinilai berhasil melaksanakan tugasnya.
Penghargaan tahunan tersebut diberikan langsung oleh President of SPE International Sami Alnuaim dari Saudi Aramco dan Director of Russia and Caspian Regional Aizhana Jussupbekova dari ExxonMobil pada acara SPE Russian Petroleum Techology Conference 2018, Moscow.
Adapun beberapa indikator yang menentukan dalam pemilihan SC terbaik atau organisasi mahasiswa perminyakan percontohan (10% teratas dari jumlah SC) antara lain 30% keterlibatan Industri, 30% pelaksanaan dan perencanaan, 15% keterlibatan komunitas, 10% pengembangan professional, dan 15% inovasi.
Pencapaian SPE SC NArFU dianggap unik karena masa operasi organisasi yang baru 3 tahun dengan letak yang jauh dari pusat industri petroleum dan pemimpin merupakan mahasiswa Asing. Berbeda dengan SC setara Texas A&M, Gubkin University, ITB, UGM, Moscow State University yang juga mendapatkan penghargaan yang sama.
“Dipercayakan sebagai Presiden dan untuk menjalankan amanah dengan baik, banyak tantangan administratif dan tekanan lingkungan yang dihadapi, mengingat saya adalah Mahasiswa Asing dan Student Chapter dan tergolong termuda di Rusia. But as an engineer, pressure is what I need to achieve much oil from underground. They key is neither to hold nor to let it blow up, but to control it by transferring the energy in the right form to the right place. Then you might get the desired amount of oil,” ujar Iksan.
SPE SC NARFU sendiri berkedudukan di Universitas Federal yang terletak di kawasan Arktik, Rusia, dimana Iksan menyelesaikan studi S1 bidang “Operation and Maintenance of Oil Production Facilities”. Terlahir di kampung kecil di ufuk timur adalah fitrah, Iksan memperlihatkan semangat juang, jiwa keindonesiaan dan itikad kebermanfaatan yang ditumbuhkan.
“Alhamdulillah, jihad saya didukung oleh orang-orang hebat nan peduli, seperti Pak Ardian Nengkoda dan Pak Tutuka Ariadjie. Mereka yang selalu memberikan bimbingan akademis maupun motivasi kepada saya,” jawab Ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia 2016/2017, Koordinator Aliansi Perhimpunan Pelajar Indonesia di Dunia Kawasan Amerika-Eropa 2017/2018, Anggota Tim Kajian Energi PPI Dunia.
Lulusan SMAN Siwalima Ambon itu sekarang menuntut ilmu Master di kampus perminyakan terbaik di Rusia, “Gubkin State University of Oil and Gas” jurusan “Desain Pengembangan dan Operasi Lapangan Gas dan Gas Kondensat”. Tidak hanya itu, Iksan juga mengambil program double degree dengan spesialisasi “Ekonomi dan Manajemen Industri Minyak dan Gas”.
Sambung dia menyakini, bahwa untuk memperjuangkan kedaulatan energi bangsa, seorang insinyur masa depan membutuhkan pemahaman yang komprehensif akan industri energi, khususnya minyak dan gas "Dengan kata lain, tidak hanya ilmu teknik yang perlu kita pelajari, tapi juga ekonomi dan politik internasional serta ilmu pelengkap lainnya," paparnya.
Tidak kalah penting untuk insinyur milenial adalah kemampuan leadership. “Untuk menjadi Insinyur yang dapat bersaing, saya sadar bahwa saya perlu belajar bagaimana berkomunikasi efektif, manajemen waktu, finansial dan energi serta mengambil keputusan terbaik. Pengembangan soft skills tersebut saya akselerasikan di SPE dan PPI,” beber Iksan yang pernah mengemban amanah sebagai, Steering committee Simposium Mahasiswa Amerika-Eropa yang mengangkat tema “Securing Indonesia’s Energy Sovereignty: Security, Economy and Sustainability Nexus”.
SPE atau Society of Petroleum Engineers sendiri merupakan organisasi non-profit terbesar yang melayani manajer, insinyur ilmuwan dan ahli lain di seluruh dunia di segmen hulu industri minyak dan gas. SPE memiliki Visi memajukan kemampuan komunitas minyak dan gas demi memenuhi kebutuhan energi yang aman, ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Anggota Ahli SPE terdiri dari 85000 dan 73000 anggota mahasiswa yang tersebar di 143 negara dan berpartisipasi aktif di 203 seksi ahli (Professional Section) dan 382 seksi mahasiswa (Student Chapter).
Penghargaan tahunan tersebut diberikan langsung oleh President of SPE International Sami Alnuaim dari Saudi Aramco dan Director of Russia and Caspian Regional Aizhana Jussupbekova dari ExxonMobil pada acara SPE Russian Petroleum Techology Conference 2018, Moscow.
Adapun beberapa indikator yang menentukan dalam pemilihan SC terbaik atau organisasi mahasiswa perminyakan percontohan (10% teratas dari jumlah SC) antara lain 30% keterlibatan Industri, 30% pelaksanaan dan perencanaan, 15% keterlibatan komunitas, 10% pengembangan professional, dan 15% inovasi.
Pencapaian SPE SC NArFU dianggap unik karena masa operasi organisasi yang baru 3 tahun dengan letak yang jauh dari pusat industri petroleum dan pemimpin merupakan mahasiswa Asing. Berbeda dengan SC setara Texas A&M, Gubkin University, ITB, UGM, Moscow State University yang juga mendapatkan penghargaan yang sama.
“Dipercayakan sebagai Presiden dan untuk menjalankan amanah dengan baik, banyak tantangan administratif dan tekanan lingkungan yang dihadapi, mengingat saya adalah Mahasiswa Asing dan Student Chapter dan tergolong termuda di Rusia. But as an engineer, pressure is what I need to achieve much oil from underground. They key is neither to hold nor to let it blow up, but to control it by transferring the energy in the right form to the right place. Then you might get the desired amount of oil,” ujar Iksan.
SPE SC NARFU sendiri berkedudukan di Universitas Federal yang terletak di kawasan Arktik, Rusia, dimana Iksan menyelesaikan studi S1 bidang “Operation and Maintenance of Oil Production Facilities”. Terlahir di kampung kecil di ufuk timur adalah fitrah, Iksan memperlihatkan semangat juang, jiwa keindonesiaan dan itikad kebermanfaatan yang ditumbuhkan.
“Alhamdulillah, jihad saya didukung oleh orang-orang hebat nan peduli, seperti Pak Ardian Nengkoda dan Pak Tutuka Ariadjie. Mereka yang selalu memberikan bimbingan akademis maupun motivasi kepada saya,” jawab Ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia 2016/2017, Koordinator Aliansi Perhimpunan Pelajar Indonesia di Dunia Kawasan Amerika-Eropa 2017/2018, Anggota Tim Kajian Energi PPI Dunia.
Lulusan SMAN Siwalima Ambon itu sekarang menuntut ilmu Master di kampus perminyakan terbaik di Rusia, “Gubkin State University of Oil and Gas” jurusan “Desain Pengembangan dan Operasi Lapangan Gas dan Gas Kondensat”. Tidak hanya itu, Iksan juga mengambil program double degree dengan spesialisasi “Ekonomi dan Manajemen Industri Minyak dan Gas”.
Sambung dia menyakini, bahwa untuk memperjuangkan kedaulatan energi bangsa, seorang insinyur masa depan membutuhkan pemahaman yang komprehensif akan industri energi, khususnya minyak dan gas "Dengan kata lain, tidak hanya ilmu teknik yang perlu kita pelajari, tapi juga ekonomi dan politik internasional serta ilmu pelengkap lainnya," paparnya.
Tidak kalah penting untuk insinyur milenial adalah kemampuan leadership. “Untuk menjadi Insinyur yang dapat bersaing, saya sadar bahwa saya perlu belajar bagaimana berkomunikasi efektif, manajemen waktu, finansial dan energi serta mengambil keputusan terbaik. Pengembangan soft skills tersebut saya akselerasikan di SPE dan PPI,” beber Iksan yang pernah mengemban amanah sebagai, Steering committee Simposium Mahasiswa Amerika-Eropa yang mengangkat tema “Securing Indonesia’s Energy Sovereignty: Security, Economy and Sustainability Nexus”.
SPE atau Society of Petroleum Engineers sendiri merupakan organisasi non-profit terbesar yang melayani manajer, insinyur ilmuwan dan ahli lain di seluruh dunia di segmen hulu industri minyak dan gas. SPE memiliki Visi memajukan kemampuan komunitas minyak dan gas demi memenuhi kebutuhan energi yang aman, ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Anggota Ahli SPE terdiri dari 85000 dan 73000 anggota mahasiswa yang tersebar di 143 negara dan berpartisipasi aktif di 203 seksi ahli (Professional Section) dan 382 seksi mahasiswa (Student Chapter).
(akr)