Sektor Pariwisata Indonesia Diklaim Tumbuh Pesat
A
A
A
JAKARTA - Dalam empat tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), sektor pariwisata Indonesia diklaim tumbuh dengan pesat. Menurut World Travel & Tourism Council (WTTC), pariwisata Indonesia menjadi yang tercepat kesembilan di dunia, nomor tiga di Asia, dan nomor satu di kawasan Asia Tenggara.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menambahkan, hal yang sama diungkapkan media di Inggris, The Telegraph, yang mencatat Indonesia sebagai salah satu dari 20 negara dengan pertumbuhan pariwisata tercepat.
"Bahkan mereka menilai pertumbuhan pariwisata Indonesia empat kali lebih tinggi dibanding pertumbuhan regional dan global. Data memang membuktikan klaim tersebut," kata Menpar Arief di Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Pertumbuhan pariwisata Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mencapai 25,68%. Sedangkan di kawasan ASEAN, industri pariwisata tercatat hanya tumbuh 7%, sedikit di atas pertumbuhan pariwisata secara global yang hanya 6%.
Indeks daya saing pariwisata Indonesia menurut World Economy Forum (WEF) juga menunjukkan perkembangan menggembirakan. Berdasarkan data WEF, peringkat Indonesia naik 8 poin dari 50 di 2015, ke peringkat 42 pada 2017.
Menpar Arief Yahya melanjutkan, pada 2017 pertumbuhan sektor pariwisata melaju pesat 22%, menempati peringkat kedua setelah Vietnam (29%). Di tahun yang sama rata-rata pertumbuhan sektor pariwisata di dunia 6,4% dan 7% untuk kawasan ASEAN.
"Pariwisata Vietnam tumbuh lebih baik mencapai 29% karena melakukan banyak deregulasi. Sedangkan Malaysia tumbuh 4%, begitu pula Thailand," lanjutnya.
Sementara itu, sumbangan devisa dari sektor pariwisata juga terus meningkat dari USD12,2 miliar pada 2015, menjadi USD13,6 miliar di 2016 dan naik lagi menjadi USD15 miliar pada 2017. Pada tahun ini sektor pariwisata ditargetkan meraup devisa USD17 miliar dan USD20 miliar di 2020.
Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pun dikatakan naik siginifikan sepanjang 2015-2017. Pertumbuhan total kunjungan wisman Indonesia pada 2017 tercatat mencapai 22%, lebih tinggi daripada regional ASEAN (7%) dan dunia (6,4%). Sampai Agustus 2018, jumlah kedatangan wisman telah mencapai 10,58 juta dari target 17 juta yang ditetapkan.
Wisatawan nusantara pun terus menunjukkan kenaikan. Menpar menyebutkan, dari tahun 2015 sebanyak 255 juta, jumlah wisatawan nusantara meningkat di tahun 2016 menjadi 264 juta, dan pada tahun 2017 menjadi 271 juta.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menambahkan, hal yang sama diungkapkan media di Inggris, The Telegraph, yang mencatat Indonesia sebagai salah satu dari 20 negara dengan pertumbuhan pariwisata tercepat.
"Bahkan mereka menilai pertumbuhan pariwisata Indonesia empat kali lebih tinggi dibanding pertumbuhan regional dan global. Data memang membuktikan klaim tersebut," kata Menpar Arief di Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Pertumbuhan pariwisata Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mencapai 25,68%. Sedangkan di kawasan ASEAN, industri pariwisata tercatat hanya tumbuh 7%, sedikit di atas pertumbuhan pariwisata secara global yang hanya 6%.
Indeks daya saing pariwisata Indonesia menurut World Economy Forum (WEF) juga menunjukkan perkembangan menggembirakan. Berdasarkan data WEF, peringkat Indonesia naik 8 poin dari 50 di 2015, ke peringkat 42 pada 2017.
Menpar Arief Yahya melanjutkan, pada 2017 pertumbuhan sektor pariwisata melaju pesat 22%, menempati peringkat kedua setelah Vietnam (29%). Di tahun yang sama rata-rata pertumbuhan sektor pariwisata di dunia 6,4% dan 7% untuk kawasan ASEAN.
"Pariwisata Vietnam tumbuh lebih baik mencapai 29% karena melakukan banyak deregulasi. Sedangkan Malaysia tumbuh 4%, begitu pula Thailand," lanjutnya.
Sementara itu, sumbangan devisa dari sektor pariwisata juga terus meningkat dari USD12,2 miliar pada 2015, menjadi USD13,6 miliar di 2016 dan naik lagi menjadi USD15 miliar pada 2017. Pada tahun ini sektor pariwisata ditargetkan meraup devisa USD17 miliar dan USD20 miliar di 2020.
Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pun dikatakan naik siginifikan sepanjang 2015-2017. Pertumbuhan total kunjungan wisman Indonesia pada 2017 tercatat mencapai 22%, lebih tinggi daripada regional ASEAN (7%) dan dunia (6,4%). Sampai Agustus 2018, jumlah kedatangan wisman telah mencapai 10,58 juta dari target 17 juta yang ditetapkan.
Wisatawan nusantara pun terus menunjukkan kenaikan. Menpar menyebutkan, dari tahun 2015 sebanyak 255 juta, jumlah wisatawan nusantara meningkat di tahun 2016 menjadi 264 juta, dan pada tahun 2017 menjadi 271 juta.
(fjo)