Trump Terus Mempertajam Serangan ke Bank Sentral AS

Kamis, 25 Oktober 2018 - 14:10 WIB
Trump Terus Mempertajam...
Trump Terus Mempertajam Serangan ke Bank Sentral AS
A A A
JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump semakin mempertajam serangannya terhadap Federal Reserve atau Bank Sentral AS dengan menyebutnya sebagai risiko terbesar bagi ekonomi AS. Bahkan kepada Wall Street Journal, sang Presiden sepertinya mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap sosok Gubernur The Fed Jerome Powell.

Seperti dilansir BBC, hal ini terkait kebijakan The Fed yang terus menaikkan suku bunga acuan Negeri Paman Sam -julukan AS- alias Fed rate. Trump sendiri sudah berulang kali mengkritik keras langkah Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga. Bahkan belum lama ini, Ia kembali mengomentari seputar kebijakan The Fed yang dinilai merugikan.

Ditanya dalam wawancara Wall Street Journal apa yang dia lihat sebagai risiko terbesar terhadap ekonomi AS, Trump mengatakan: "Bagi saya, The Fed adalah risiko terbesar, karena saya pikir suku bunga dinaikkan terlalu cepat".

Dia juga menambahkan, Gubernur Fed Jerome Powell "sepertinya terlihat hampir sangat senang" untuk menaikkan suku bunga. "Setiap kali kita melakukan sesuatu yang hebat, dia menaikkan suku bunga," gerutu Trump.

Trump juga mengungkapkan, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah dia menyesal mencalonkan Powell sebagai Gubernur The Fed sebelumnya. Meski begitu sang presiden menambahkannya, dengan perkataan mungkin saja.

Diketahui Bank sentral AS telah melanjutkan kebijakan kenaikan suku bunga secara bertahap sejak 2015, setelah suku bunga dipotong secara dramatis selama krisis keuangan global. Powell dan ekonom lainnya mengatakan ekonomi AS cukup kuat, sehingga stimulus tersebut tidak lagi diperlukan - pergeseran the Fed ditandai pada bulan September dengan mengakhiri deskripsinya tentang kebijakannya sebagai "akomodatif".

Baru-baru ini, Trump juga mengatakan Fed telah "gila" dan menjadi "tak terkendali". Kritik atas kekhawatiran seputar kebijakan mengkerek suku bunga terus berlanjut, apabila serangan ini tidak berhenti, maka bukan tidak mungkin Trump bisa melemahkan kepercayaan investor dalam komitmen Fed untuk mengelola inflasi. Terkait hal itu Presiden belum lama ini menghindari komentar atas kebijakan Fed, sebagai tanda menghormati independensi bank.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0446 seconds (0.1#10.140)