CPNE Bikin UKM Binaan LPEI Lebih Pede Memasuki Pasar Global

Jum'at, 26 Oktober 2018 - 21:23 WIB
CPNE Bikin UKM Binaan...
CPNE Bikin UKM Binaan LPEI Lebih Pede Memasuki Pasar Global
A A A
JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank turut berupaya meningkatkan kapasitas Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk memasuki pasar global melalui kegiatan Jasa Konsultasi, yaitu berupa program Coaching Program for New Exporters (CPNE). Melalui program ini, para pelaku UMKM Indonesia didorong agar berorientasi ekspor.

Selain itu juga menyiapkan sebanyak mungkin calon-calon eksportir yang handal dan tangguh, baik ekspor secara langsung maupun tidak langsung dan siap bersaing di pasar global. Prioritas pembiayaan LPEI adalah mempertahankan kemampuan industri padat karya, menumbuhkan multiplier effects ekonomi rakyat, dan mengembangkan chanelling produk Indonesia di pasar ekspor.

Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly mengatakan, target CPNE tahun ini adalah 100 UKM yang GoLive di marketplace global dan CPNE juga menyiapkan banyak pelaku usaha untuk menjadi eksportir. “Untuk tahun 2019, LPEI akan menggandakan jumlah UKM yang GoLive sebanyak 200 UKM,” ujar Sinthya Roesly di Jakarta, Jumat (26/10/2018).

Dalam rangka mendorong ekspor nasional, LPEI memfasilitasi UKM binaan dan nasabah UKM untuk bertemu dengan calon pembeli di acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 yang diselenggarakan selama 5 hari (24–28 Oktober 2018) di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Banten. UKM binaan merupakan peserta CPNE yang telah mendapatkan pelatihan serta pendampingan dari LPEI selama satu tahun ini.

Salah satu pelaku UKM Ekspor yang mengikuti TEI 2018 yaitu produsen perhiasan bernama Runa Jewelry. Perusahaan ini menjadi peserta CPNE sejak dua tahun lalu sehingga kini mampu meningkatkan pemasaran produknya di pasar global.

Desainer dan Owner Runi Palar Jewelry, Xenia Palar mengatakan, program CPNE memberikan dampak positif bagi perusahaan. Selama mengikuti CPNE, Runi Palar Jewelry mampu meningkatkan kemampuan dalam mengelola perusahaan.

Demikian juga dengan meningkatnya kemampuan dalam mengelola website, serta manajemen keuangan. Berbagai pengetahuan tersebut diperoleh dari seminar-seminar yang dilakukan oleh LPEI selama program CPNE. "Kemampuan tersebut penting bagi perusahaan sehingga lebih leluasa merambah ke pasar global," ujar Xenia.

Setelah mengikuti CPNE, Runi Palar Jewelry mampu memasarkan produknya ke luar negeri melalui berbagai pameran. Berbagai keuntungan yang diperoleh oleh Runi Palar Jewelry, antara lain mendapatkan booth gratis serta dapat terhubung dengan calon pembeli dari luar negeri.

LPEI turut mendukung Runi Palar Jewelry untuk mengikuti berbagai kegiatan di luar negeri, seperti fashion show yang diselenggarakan di Vienna, Austria pada September 2018 dan Kazakhstan. Perusahaan ini juga memperoleh pembiayaan dari LPEI ungtuk memperkuat permodalan sehingga mampu meningkatkan kapasitas produksinya serta mampu merambah pasar luar negeri di kawasan Asia.

LPEI Pertemukan UKM Dengan Calon Pembeli

TEI 2018 ditargetkan diikuti oleh 1.110 peserta dengan jumlah 28.000 pengunjung. Pada 2017, sekitar 40% UKM CPNE berhasil menjadi eksportir setelah mengikuti TEI. Pengunjung berasal dari kalangan investor, importir, distributor, wholesaler, retailer, buying agent, serta pengunjung umum.

Pada pameran produk ekspor Indonesia bertaraf internasional dengan fokus business to business ini, LPEI akan memfasilitasi sebanyak 44 UKM mitra binaan siap ekspor. UKM tersebut berkategori multi produk, yaitu HandyCraft, Garment dan Food & Beverage.

Pada kegiatan TEI 2018 ini, Runi Palar Jewelry mendapatkan kesempatan untuk memasarkan produknya di luar negeri. Setelah mengikuti TEI 2018, perusahaan mendapatkan penawaran untuk mengikuti pameran yang akan digelar di Kedutaan Besar Italia dan Athena pada tahun depan. Pameran inilah yang akan membuka pintu bagi perusahaan untuk memasuki pasar global.

Runi Palar Jewelry mulai mendesain perhiasan pada tahun 1968. Dalam perjalanan usahanya, Runi Palar Jewelry selalu mengekspresikan ide-ide yang segar di setiap kreasinya. Koleksinya menunjukkan kekuatan artistic yang diciptakan melalui pemahaman yang mendalam, sehingga menghasilkan proses produksi yang berkualitas tinggi.

Material yang digunakan berasal dari emas dan juga perak dengan kualitas terbaik, selain itu batu-batuan maupun mutiara yang dipergunakan dalam hiasan jewelry tersebut berasal dari daerah-daerah yang ada di Indonesia, seperti Jawa, Bali, dan Sumatra. Dan secara tradisional dibentuk untuk mewakili ciri khas jewelry dari seluruh Indonesia. Keunggulannya terdapat pada originalitas dan konsep artistic yang kuat, sesuai dengan tradisi daerah-daerah di Indonesia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1382 seconds (0.1#10.140)