Kinerja Eximbank Memburuk, Total Aset Menyusut Jadi Rp92,1 T per Desember 2020
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank (IEB) masih mencatatkan kinerja yang negatif sepanjang 2020. Hingga Desember 2020 jumlah aset perseroan hanya mencapai Rp92,1 triliun.
Total aset lembaga plat merah itu tercatat menurun bila dibandingkan dengan aset pada tahun 2019. Di mana, jumlah aset LPEI pada periode tersebut sebesar Rp108 triliun.
Baca Juga: Lebih Gokil Dibandingkan Bitcoin, Aset Kripto Ini Melesat hingga 600%
Adapun total pembiayaan LPEI mencapai Rp90,4 triliun, penjaminan Rp9,9 triliun, asuransi Rp8,1 triliun, pendanaan senilai Rp65,1 triliun. Meski begitu, laba bersih emiten negara ini meningkat pada Desember 2020 dari minus Rp4,7 triliun ke Rp285 miliar.
( )
Sedangkan Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal tercatat 28,9 persen pada Desember tahun ini. Angkan ini naik dari yang sebelumnya yakni 17 persen. Sementara Non Performing Loan (NPL) Net 9,8 persen yang sebelumnya tercatat ada dikisaran 14,0 persen.
Manajemen optimis pada 2021 kinerja emiten akan semakin membaik. Khususnya mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia melalui pembiayaan ekspor nasional dalam bentuk pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konslutasi.
"Tahun 2021 merupakan titik balik perbaikan kinerja keuangan dan diharapkan berlanjut di tahun berikutnya. Hal ini terlihat pada kinerja keuangan per Desember 2020 (unaudited)," tulis dokumen paparan LPEI saat Rapat Dengar Pendapat Bersama Komisi XI DPR diterima pada Senin (18/1/2021).
( )
Komisi XI DPR menyetujui pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada LPEI sebesar Rp5 triliun untuk Tahun Anggaran 2021. Persetujuan itu didasari atas upaya LPEI menggenjot nilai ekspor Indonesia guna mengurangi defisit impor.
Total aset lembaga plat merah itu tercatat menurun bila dibandingkan dengan aset pada tahun 2019. Di mana, jumlah aset LPEI pada periode tersebut sebesar Rp108 triliun.
Baca Juga: Lebih Gokil Dibandingkan Bitcoin, Aset Kripto Ini Melesat hingga 600%
Adapun total pembiayaan LPEI mencapai Rp90,4 triliun, penjaminan Rp9,9 triliun, asuransi Rp8,1 triliun, pendanaan senilai Rp65,1 triliun. Meski begitu, laba bersih emiten negara ini meningkat pada Desember 2020 dari minus Rp4,7 triliun ke Rp285 miliar.
( )
Sedangkan Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal tercatat 28,9 persen pada Desember tahun ini. Angkan ini naik dari yang sebelumnya yakni 17 persen. Sementara Non Performing Loan (NPL) Net 9,8 persen yang sebelumnya tercatat ada dikisaran 14,0 persen.
Manajemen optimis pada 2021 kinerja emiten akan semakin membaik. Khususnya mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia melalui pembiayaan ekspor nasional dalam bentuk pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konslutasi.
"Tahun 2021 merupakan titik balik perbaikan kinerja keuangan dan diharapkan berlanjut di tahun berikutnya. Hal ini terlihat pada kinerja keuangan per Desember 2020 (unaudited)," tulis dokumen paparan LPEI saat Rapat Dengar Pendapat Bersama Komisi XI DPR diterima pada Senin (18/1/2021).
( )
Komisi XI DPR menyetujui pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada LPEI sebesar Rp5 triliun untuk Tahun Anggaran 2021. Persetujuan itu didasari atas upaya LPEI menggenjot nilai ekspor Indonesia guna mengurangi defisit impor.