Rupiah Diperkirakan Kembali Melemah
A
A
A
JAKARTA - Analis CSA Research Institute, Reza Priyambada, memperkirakan pergerakan rupiah pada hari ini kembali melemah. Namun, pelemahan rupiah masih dalam tren sidewaysnya seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Dolar AS kembali menguat dipicu oleh kekhawatiran akan kian parahnya perang dagang setelah diindikasi AS akan kembali mengenakan tarif impor terhadap sejumlah barang impor dari China.
Sedangkan, laju euro melemah seiringkeputusan Kanselir Jerman, Angela Merkel, yang tidak ingin kembali mencalonkan menjadi Kanselir membuat pelaku pasar bersikap negatif. Merkel yang dianggap sebagai salah seorang berpengaruh di Uni Eropa terutama dalam pembentukan Zona Euro memutuskan hal tersebut sehingga membuat pelaku pasar mengkhawatirkan akan masa depan Eurozone. Hal ini menekan euro pada perdagangan valas global.
Adapun rupiah, analisa Reza pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp15.218-Rp15.231 per USD. "Meski diperkirakan pergerakan sideways masih dapat berpeluang kembali terjadi namun pergerakan rupiah diperkirakan juga dapat mengalami pelemahan dalam pergerakan intradaynya seiring kembali terapresiasinya USD," ujarnya, Rabu (31/10/2018).
Adanya sejumlah sentimen yang membuat USD meningkat tentunya berimbas negatif pada rupiah. Apalagi sentimen dari dalam negeri dianggap belum ada yang dapat mengangkat rupiah secara signifikan. Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah.
Dolar AS kembali menguat dipicu oleh kekhawatiran akan kian parahnya perang dagang setelah diindikasi AS akan kembali mengenakan tarif impor terhadap sejumlah barang impor dari China.
Sedangkan, laju euro melemah seiringkeputusan Kanselir Jerman, Angela Merkel, yang tidak ingin kembali mencalonkan menjadi Kanselir membuat pelaku pasar bersikap negatif. Merkel yang dianggap sebagai salah seorang berpengaruh di Uni Eropa terutama dalam pembentukan Zona Euro memutuskan hal tersebut sehingga membuat pelaku pasar mengkhawatirkan akan masa depan Eurozone. Hal ini menekan euro pada perdagangan valas global.
Adapun rupiah, analisa Reza pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp15.218-Rp15.231 per USD. "Meski diperkirakan pergerakan sideways masih dapat berpeluang kembali terjadi namun pergerakan rupiah diperkirakan juga dapat mengalami pelemahan dalam pergerakan intradaynya seiring kembali terapresiasinya USD," ujarnya, Rabu (31/10/2018).
Adanya sejumlah sentimen yang membuat USD meningkat tentunya berimbas negatif pada rupiah. Apalagi sentimen dari dalam negeri dianggap belum ada yang dapat mengangkat rupiah secara signifikan. Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah.
(ven)