Sakura Garden City Siapkan 5.000 Unit Hunian di Cipayung
A
A
A
SEBUAH area mixed use Sakura Garden City bakal berdiri megah di Cipayung, Jakarta Timur. Tower Cattleya adalah tower pertama di Sakura Garden City.
Superblok ini berada di atas lahan seluas 10 hektare yang akan menghadirkan 12 tower kondominium, lifestyle mall , ruko, premier hotel, office tower, pusat F&B di dalam satu kawasan.
“Sakura Garden City akan dibangun menggunakan metodologi yang sama, yang telah disempurnakan selama bertahun-tahun di Jepang untuk memastikan kualitas konstruksi dan komitmen serah terima,” tegas Wakil Presiden Direktur PT Sayana Integra Properti Robert Yapari.
Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara Daiwa House, JOIN (pemerintah Jepang) dan Trivo Group. Daiwa House merupakan perusahaan pengembang dan kontraktor terbesar di Jepang dengan penjualan sebesar USD31 miliar pada 2017.
Daiwa House, berdiri pada tahun 1955, telah memiliki pengalaman selama lebih dari 60 tahun di dunia properti. “Banyak sekali pengembangan bisnis yang ada di dalam Daiwa House Group seperti pembangunan dan management real estate, pembangunan dan management kondominium, agency real estate, resort hotel dan golf course, bisnis dan city hotels, fasilitas-fasilitas komersial, fasilitas-fasilitas logistik, asset management, dan masih banyak lagi,” ucap Yapari.
Proyek-Proyek Daiwa House Group sudah ada di berbagai negara. Sakura Garden City merupakan bisnis pengembangan perkotaan mixed-use pertama dari perusahaan Daiwa House di Indonesia.
Sementara, Japan Overseas Infrastructure Investment Corporation for Transport & Urban Development (JOIN) merupakan perusahaan pemerintah dan swasta pertama dan satu-satunya di Jepang, yang mengkhususkan diri pada investasi infrastruktur luar negeri. “JOIN akan mendukung untuk pembangunan infrastruktur yang aman dan andal,” sebut Yapari.
Proyek berskala besar Sakura Garden Citu terdiri dari 12 bangunan kondominium dengan total sekitar 5.000 tempat tinggal. Sakura Garden City berada di lokasi yang strategis, yaitu berada di antara distrik bisnis TB Simatupang, Kawasan Industri Bekasi, Bandara Halim Perdanakusuma, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui jalan tol JORR dan tol Jagorawi.
Rencana proyek terdiri dari Tahap 1 sampai 4 di dalam lokasi sekitar 10 hektare, di mana 12 bangunan kondominium bertingkat tinggi serta fasilitas lainnya akan dikembangkan. Pembangunan Tower Cattleya akan selesai pada tahun 2020 dan penyelesaian tahap 4 dijadwalkan pada tahun 2024.
Pengembangan empat bangunan apartemen dengan total 2.200 unit dan 80 unit ruko direncanakan untuk tahap 1. Penjualan untuk proyek ini sudah dimulai sejak April 2018. Untuk kebutuhan konsumen, pengembang menyediakan desain unit tempat tinggal dari tipe studio hingga apartemen dengan tiga kamar tidur dan juga tipe loft mulai dari 29,9 meter persegi sampai 176 meter persegi.
Superblok ini berada di atas lahan seluas 10 hektare yang akan menghadirkan 12 tower kondominium, lifestyle mall , ruko, premier hotel, office tower, pusat F&B di dalam satu kawasan.
“Sakura Garden City akan dibangun menggunakan metodologi yang sama, yang telah disempurnakan selama bertahun-tahun di Jepang untuk memastikan kualitas konstruksi dan komitmen serah terima,” tegas Wakil Presiden Direktur PT Sayana Integra Properti Robert Yapari.
Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara Daiwa House, JOIN (pemerintah Jepang) dan Trivo Group. Daiwa House merupakan perusahaan pengembang dan kontraktor terbesar di Jepang dengan penjualan sebesar USD31 miliar pada 2017.
Daiwa House, berdiri pada tahun 1955, telah memiliki pengalaman selama lebih dari 60 tahun di dunia properti. “Banyak sekali pengembangan bisnis yang ada di dalam Daiwa House Group seperti pembangunan dan management real estate, pembangunan dan management kondominium, agency real estate, resort hotel dan golf course, bisnis dan city hotels, fasilitas-fasilitas komersial, fasilitas-fasilitas logistik, asset management, dan masih banyak lagi,” ucap Yapari.
Proyek-Proyek Daiwa House Group sudah ada di berbagai negara. Sakura Garden City merupakan bisnis pengembangan perkotaan mixed-use pertama dari perusahaan Daiwa House di Indonesia.
Sementara, Japan Overseas Infrastructure Investment Corporation for Transport & Urban Development (JOIN) merupakan perusahaan pemerintah dan swasta pertama dan satu-satunya di Jepang, yang mengkhususkan diri pada investasi infrastruktur luar negeri. “JOIN akan mendukung untuk pembangunan infrastruktur yang aman dan andal,” sebut Yapari.
Proyek berskala besar Sakura Garden Citu terdiri dari 12 bangunan kondominium dengan total sekitar 5.000 tempat tinggal. Sakura Garden City berada di lokasi yang strategis, yaitu berada di antara distrik bisnis TB Simatupang, Kawasan Industri Bekasi, Bandara Halim Perdanakusuma, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui jalan tol JORR dan tol Jagorawi.
Rencana proyek terdiri dari Tahap 1 sampai 4 di dalam lokasi sekitar 10 hektare, di mana 12 bangunan kondominium bertingkat tinggi serta fasilitas lainnya akan dikembangkan. Pembangunan Tower Cattleya akan selesai pada tahun 2020 dan penyelesaian tahap 4 dijadwalkan pada tahun 2024.
Pengembangan empat bangunan apartemen dengan total 2.200 unit dan 80 unit ruko direncanakan untuk tahap 1. Penjualan untuk proyek ini sudah dimulai sejak April 2018. Untuk kebutuhan konsumen, pengembang menyediakan desain unit tempat tinggal dari tipe studio hingga apartemen dengan tiga kamar tidur dan juga tipe loft mulai dari 29,9 meter persegi sampai 176 meter persegi.
(don)