Bio Farma Ekspor Produk Vaksin Rp75 Miliar ke Empat Negara
A
A
A
JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) hari ini melakukan ekspor produk vaksin ke empat negara, yakni India, Pakistan, Turki dan Honduras. Total nilai ekspor tersebut mencapai USD5,18 juta atau sekitar Rp75 miliar.
"Hari ini terdapat pengiriman ke empat negara tujuan ekspor. Tiga diantaranya adalah finished product vaksin Polio ke Pakistan dan Turki, lalu vaksin Difteri Tetanus Pertusis (DTP) 10 dosis ke Honduras. Selain itu kami juga ada pengiriman bulk (bahan setengah) Polio ke India," ungkap Direktur Utama Bio Farma M Rahman Roestan dalam keterangan tertulis, Rabu (31/10/2018).
Rahman menjelaskan, Bio Farma sudah lama mengekspor produk vaksin ke berbagai negara. Bio Farma,kata dia, memulai ekspor perdananya pada tahun 1998 dan sudah mendapat pra-kualifikasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Menteri BUMN Rini Soemarno yang hadir dalam pelepasan ekspor tersebut mengaku senang bahwa vaksin Bio Farma sudah dikirimkan ke lebih dari 140 negara. "Saya harapkan semakin banyak vaksin yang digunakan di dunia berasal dari Bio Farma," kata Rini.
Di sektor industri Farmasi, kata Rini, BUMN memang didorong untuk memproduksi produk yang memiliki nilai tambah. BUMN yang telah memiliki produksi melebihi kebutuhan dalam negeri juga didorong untuk melakukan ekspor.
Rini berpesan agar Bio Farma terus meningkatkan inovasi, meneruskan riset dan pengembangan. Hal itu menurutnya penting selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, juga untuk meraih peluang di pasar global.
"Kita harus berinovasi untuk produk-produk yang semula impor supaya kita bisa mandiri, bahkan saat ini sudah mampu untuk mengekspor," katanya.
"Hari ini terdapat pengiriman ke empat negara tujuan ekspor. Tiga diantaranya adalah finished product vaksin Polio ke Pakistan dan Turki, lalu vaksin Difteri Tetanus Pertusis (DTP) 10 dosis ke Honduras. Selain itu kami juga ada pengiriman bulk (bahan setengah) Polio ke India," ungkap Direktur Utama Bio Farma M Rahman Roestan dalam keterangan tertulis, Rabu (31/10/2018).
Rahman menjelaskan, Bio Farma sudah lama mengekspor produk vaksin ke berbagai negara. Bio Farma,kata dia, memulai ekspor perdananya pada tahun 1998 dan sudah mendapat pra-kualifikasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Menteri BUMN Rini Soemarno yang hadir dalam pelepasan ekspor tersebut mengaku senang bahwa vaksin Bio Farma sudah dikirimkan ke lebih dari 140 negara. "Saya harapkan semakin banyak vaksin yang digunakan di dunia berasal dari Bio Farma," kata Rini.
Di sektor industri Farmasi, kata Rini, BUMN memang didorong untuk memproduksi produk yang memiliki nilai tambah. BUMN yang telah memiliki produksi melebihi kebutuhan dalam negeri juga didorong untuk melakukan ekspor.
Rini berpesan agar Bio Farma terus meningkatkan inovasi, meneruskan riset dan pengembangan. Hal itu menurutnya penting selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, juga untuk meraih peluang di pasar global.
"Kita harus berinovasi untuk produk-produk yang semula impor supaya kita bisa mandiri, bahkan saat ini sudah mampu untuk mengekspor," katanya.
(fjo)