Dubes RI untuk Singapura Siap Bantu Pengusaha Muda Tingkatkan Ekspor
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, I Gede Ngurah Swajaya mendukung para pengusaha muda yang di bawah naungan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk mengekspor produk-produk potensial yang dimiliki.
"Era ekonomi digital ini para pengusaha harus dapat mempresentasikan kira-kira dengan teknologi seperti apa yang akan mereka gunakan agar mereka dapat melakukan penetrasi pasar, tidak hanya pasar tradisional tetapi pasar non tradisional. Juga caranya produk-produk potensial yang dimiliki yang barangkali anggota HIPMI bisa di akses informasinya dalam 24 jam selama 7 hari, sehingga akan terjadi tahap selanjutnya dimana disebut transaksi," ujar I Gede Ngurah Swajaya dalam Focus Group Discussion HIPMI di Jakarta, Selasa (6/11/2018).
Ia pun menyampaikan, dengan adanya aplikasi berbasis teknologi yang berkembang, saat ini seperti Glexindo, para pengusaha Indonesia mendapatkan solusi dalam mengatasi kendala-kendala yang terjadi.
"Para pengusaha Indonesia tak perlu mengikuti pameran setiap saat karena biaya yang sangat mahal, tak kesulitan lagi dalam memberikan informasi kepada para konsumen dari luar Indonesia, dan tak perlu melakukan kunjungan ke luar negeri di mana akan menghabiskan biaya yang lumayan banyak hanya untuk bernegosiasi. Jadi intinya dengan adanya teknologi ini, kendala seperti keterbatasan komunikasi, akses pasar, logistik, dan sebagainya dapat terpecahkan," lanjutnya.
Ngurah Swajaya berharap adanya teknologi seperti Glexindo dapat meningkatkan ekspor Indonesia supaya perdagangan ekspor Indonesia dengan berbagai negara lain itu bisa Surplus. Selain itu, negara Indonesia dapat memasuki berbagai pasar yang selama ini agak sulit ditembus.
"Jadi itu harapannya, akses pasar Indonesia secara bersamaan meningktakan seiring kemajuan teknologi yang ada. Di mana ketika akses pasar ditingkatkan kita juga mendapatkan peluang-peluang investasi, pariwisata, dan lain-lainnya. Sehingga kita membantu semua enterpreuner Indonesia untuk bisa membuat bisnis dengan berbagai negara di dunia melalui aplikasi berbasis teknologi. Indonesia luar biasa potensinya," tutupnya.
Dalam kesempatan sama, Ketua Bidang IX (Internasional) BPP HIPMI Bagas Adhadirgha juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pengusaha dalam mengembangkan ekonomi.
"HIPMI menjembatani kolaborasi strategis antara pemerintah dan pengusaha sesuai dengan bidang usahanya. Kerjasama ini penting dalam pengembangan usaha. Misalnya Glexindo yang menjadi marketplace bagi importir di Singapura dan eksportir Indonesia dapat mendukung usaha pemerintah yang ingin menggenjot nilai eksport," tutur Bagas.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam salah satu acara HIPMI yang bertajuk Menembus Pasar Global Melalui Platform Marketplace yang berlangsung di Menara Bidakara 2 Lantai 8 Pancoran Jakarta, Kamis (25/10/2018). Acara tersebut juga dihadiri Ketua Umum BPP HIPMI, Bahlil Lahadalia.
"Era ekonomi digital ini para pengusaha harus dapat mempresentasikan kira-kira dengan teknologi seperti apa yang akan mereka gunakan agar mereka dapat melakukan penetrasi pasar, tidak hanya pasar tradisional tetapi pasar non tradisional. Juga caranya produk-produk potensial yang dimiliki yang barangkali anggota HIPMI bisa di akses informasinya dalam 24 jam selama 7 hari, sehingga akan terjadi tahap selanjutnya dimana disebut transaksi," ujar I Gede Ngurah Swajaya dalam Focus Group Discussion HIPMI di Jakarta, Selasa (6/11/2018).
Ia pun menyampaikan, dengan adanya aplikasi berbasis teknologi yang berkembang, saat ini seperti Glexindo, para pengusaha Indonesia mendapatkan solusi dalam mengatasi kendala-kendala yang terjadi.
"Para pengusaha Indonesia tak perlu mengikuti pameran setiap saat karena biaya yang sangat mahal, tak kesulitan lagi dalam memberikan informasi kepada para konsumen dari luar Indonesia, dan tak perlu melakukan kunjungan ke luar negeri di mana akan menghabiskan biaya yang lumayan banyak hanya untuk bernegosiasi. Jadi intinya dengan adanya teknologi ini, kendala seperti keterbatasan komunikasi, akses pasar, logistik, dan sebagainya dapat terpecahkan," lanjutnya.
Ngurah Swajaya berharap adanya teknologi seperti Glexindo dapat meningkatkan ekspor Indonesia supaya perdagangan ekspor Indonesia dengan berbagai negara lain itu bisa Surplus. Selain itu, negara Indonesia dapat memasuki berbagai pasar yang selama ini agak sulit ditembus.
"Jadi itu harapannya, akses pasar Indonesia secara bersamaan meningktakan seiring kemajuan teknologi yang ada. Di mana ketika akses pasar ditingkatkan kita juga mendapatkan peluang-peluang investasi, pariwisata, dan lain-lainnya. Sehingga kita membantu semua enterpreuner Indonesia untuk bisa membuat bisnis dengan berbagai negara di dunia melalui aplikasi berbasis teknologi. Indonesia luar biasa potensinya," tutupnya.
Dalam kesempatan sama, Ketua Bidang IX (Internasional) BPP HIPMI Bagas Adhadirgha juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pengusaha dalam mengembangkan ekonomi.
"HIPMI menjembatani kolaborasi strategis antara pemerintah dan pengusaha sesuai dengan bidang usahanya. Kerjasama ini penting dalam pengembangan usaha. Misalnya Glexindo yang menjadi marketplace bagi importir di Singapura dan eksportir Indonesia dapat mendukung usaha pemerintah yang ingin menggenjot nilai eksport," tutur Bagas.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam salah satu acara HIPMI yang bertajuk Menembus Pasar Global Melalui Platform Marketplace yang berlangsung di Menara Bidakara 2 Lantai 8 Pancoran Jakarta, Kamis (25/10/2018). Acara tersebut juga dihadiri Ketua Umum BPP HIPMI, Bahlil Lahadalia.
(ven)