Properti di Kawasan Ini Tumbuh Pesat Berkat Pembangunan Infrastruktur
A
A
A
JAKARTA - Cibinong sebagai ibu kota Kabupaten Bogor mengalami perkembangan yang cukup pesat, terutama dalam segi infrastruktur. Akses ke Jakarta pun kini tak lagi sulit dan masyarakat hanya membutuhkan waktu tempuh 30 menit. Pengembangan infrastruktur di kawasan ini membuat properti di kawasan Cibinong tumbuh pesat.
Salah satu developer yang masuk ke kawasan ini adalah PT Adhi Persada Properti. Anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang selama ini dikenal sebagai pengembang apartemen mahasiswa, kali ini mengembangkan hunian tapak The Anggana di kawasan Cibinong.
APP bukan pemain baru dalam pengembang hunian tapak. Sebut saja Taman Dhika Batu Tulis, Taman Dhika Cinere, Taman Dhika Ciracas, serta Taman Dhika Sidoarjo, merupakan hunian tapak yang sukses dikembangkan.
Wahyuni Sutantri, Direktur Pemasaran PT Adhi Persada Properti (APP) mengatakan, perkembangan industri properti, perlu faktor pendorong dan salah satunya adalah
pembangunan infrastruktur.
"Kawasan Cibinong, kedepan akan sangat prospektif. Pembangunan infrastruktur yang sedang dan sudah berjalan, kami yakin akan mampu menjadikan Cibinong menjadi pilihan konsumen sepanjang koridor Jakarta-Bogor," ujarnya di Jakarta Kamis (8/11/2018).
Konsumen sekarang sangat cerdas dalam memilih properti. Mereka akan memilih properti yang memiliki akses transportasi serta infrastruktur yang baik. Dengan investasi sebesar Rp1,39 triliun, APP optimistis proyek ini mampu menjadi solusi kebutuhan konsumen terhadap hunian.
Cibinong kini juga menjadi salah satu kawasan hunian favorit di Jabodetabek karena letaknya yang tidak sejauh Bogor dan dekat dari Depok, ditambah dukungan akses transportasi yang mudah.
Perkembangan infrastruktur dan fasilitas di Cibinong yang pesat menjadi salah satu alasannya. Harga propertidi kawasan ini terus bergerak naik. Hal ini didorong adanya sentimen positif seperti pembangunan proyek LRT (Light Rail Transit) yang sedang dikembangkan pemerintah.
Pengamat properti, Panangian Simanungkalit, menilai kedepan, tren pasar properti Cibinong dipastikan akan melesat sejalan rampungnya beberapa proyek infrastruktur yang saat ini tengah dikerjakan. Pertumbuhan hunian di Cibinong banyak didukung faktor pendorong. Sebut saja proyek Pemerintah untuk kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) tahap II untuk rute Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) jalur Cibubur-Bogor yang melalui Cibinong akan mulai di 2018 ini dan selesai pada 2020.
Lalu Bogor Outer Ring Road (BORR), Bogor Inner Ring Road (BIRR), jalan Poros Tengah Timur (jalur Puncak Dua), serta jalur Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang akan berimbas juga bagi perkembangan Cibinong. Kawasan Cibinong kedepan memiliki prospek yang baik.
Direktur Eksekutif Indonesia Properti Watch, Ali Tranghanda, menilai ada berbagai moda transportasi yang bisa dipilih jika hendak menuju atau dari Cibinong. Misalnya commuterline seperti KRL Jabodetabek dan moda transportasi antar-kota yang juga tersedia di Terminal Cibinong yang menuju Jakarta dan wilayah lainnya.
Selain itu, tentu saja kemudahan akses via tol Cibinong. Bicara fasilitas, Cibinong juga tak kalah jika dibandingkan Bogor atau Depok. Sebut saja mulai dari pusat perbelanjaan, sarana pendidikan, sarana kesehatan, hingga sarana pendukung transportasi seperti stasiun, terminal, dan akses tol tersedia dan mudah dijangkau di Cibinong. Pembangunan infrastruktur di kawasan ini memang cukup positif mendukung pertumbuhan properti.
Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir pertumbuhan kawasan yang merupakan ibu kota kabupaten Bogor ini berkembang pesat. Wajar saja, sebagai pusat pemerintahan, Cibinong tentunya akan mendapat prioritas pembangunan. Salah satu buktinya adalah dibangunnya beberapa pusat perbelanjaan di sekitar Cibinong.
Pengamat properti, David Cornelis, mengatakan Cibinong sebagai kawasan yang berada di tengah koridor kota satelit Jakarta, prospeknya tentu akan tereskalasi dengan baik dan positif dari sisi harga maupun prospeknya dan tentunya akan menjadi incaran para pengembang dalam membangun hunian.
Project Director The Anggana Tommy Fitrianto mengungkapkan, dikembangkan di lahan seluas 8,35 Ha, The Anggana akan dikembangkan dalam beberapa tahap dengan beberapa tipe.
The Anggana mengambil konsep Urban, Smartdan Livable. Sebagai implementasi atas konsep urban, hunian The Anggana mengadopsi Design Urban dan Minimalis dalam arsitektur rumah. Konsep Urban dan Minimalis ini sedang tren, dimana memberikan kesan yang simple tapi luas.
"Konsep Smart, kami implementasikan bahwa fasilitas hunian ini seperti saluran air, listrik, kabel optik, serta saluran pembuangan ada dibawah tanah," paparnya.
Salah satu developer yang masuk ke kawasan ini adalah PT Adhi Persada Properti. Anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang selama ini dikenal sebagai pengembang apartemen mahasiswa, kali ini mengembangkan hunian tapak The Anggana di kawasan Cibinong.
APP bukan pemain baru dalam pengembang hunian tapak. Sebut saja Taman Dhika Batu Tulis, Taman Dhika Cinere, Taman Dhika Ciracas, serta Taman Dhika Sidoarjo, merupakan hunian tapak yang sukses dikembangkan.
Wahyuni Sutantri, Direktur Pemasaran PT Adhi Persada Properti (APP) mengatakan, perkembangan industri properti, perlu faktor pendorong dan salah satunya adalah
pembangunan infrastruktur.
"Kawasan Cibinong, kedepan akan sangat prospektif. Pembangunan infrastruktur yang sedang dan sudah berjalan, kami yakin akan mampu menjadikan Cibinong menjadi pilihan konsumen sepanjang koridor Jakarta-Bogor," ujarnya di Jakarta Kamis (8/11/2018).
Konsumen sekarang sangat cerdas dalam memilih properti. Mereka akan memilih properti yang memiliki akses transportasi serta infrastruktur yang baik. Dengan investasi sebesar Rp1,39 triliun, APP optimistis proyek ini mampu menjadi solusi kebutuhan konsumen terhadap hunian.
Cibinong kini juga menjadi salah satu kawasan hunian favorit di Jabodetabek karena letaknya yang tidak sejauh Bogor dan dekat dari Depok, ditambah dukungan akses transportasi yang mudah.
Perkembangan infrastruktur dan fasilitas di Cibinong yang pesat menjadi salah satu alasannya. Harga propertidi kawasan ini terus bergerak naik. Hal ini didorong adanya sentimen positif seperti pembangunan proyek LRT (Light Rail Transit) yang sedang dikembangkan pemerintah.
Pengamat properti, Panangian Simanungkalit, menilai kedepan, tren pasar properti Cibinong dipastikan akan melesat sejalan rampungnya beberapa proyek infrastruktur yang saat ini tengah dikerjakan. Pertumbuhan hunian di Cibinong banyak didukung faktor pendorong. Sebut saja proyek Pemerintah untuk kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) tahap II untuk rute Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) jalur Cibubur-Bogor yang melalui Cibinong akan mulai di 2018 ini dan selesai pada 2020.
Lalu Bogor Outer Ring Road (BORR), Bogor Inner Ring Road (BIRR), jalan Poros Tengah Timur (jalur Puncak Dua), serta jalur Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang akan berimbas juga bagi perkembangan Cibinong. Kawasan Cibinong kedepan memiliki prospek yang baik.
Direktur Eksekutif Indonesia Properti Watch, Ali Tranghanda, menilai ada berbagai moda transportasi yang bisa dipilih jika hendak menuju atau dari Cibinong. Misalnya commuterline seperti KRL Jabodetabek dan moda transportasi antar-kota yang juga tersedia di Terminal Cibinong yang menuju Jakarta dan wilayah lainnya.
Selain itu, tentu saja kemudahan akses via tol Cibinong. Bicara fasilitas, Cibinong juga tak kalah jika dibandingkan Bogor atau Depok. Sebut saja mulai dari pusat perbelanjaan, sarana pendidikan, sarana kesehatan, hingga sarana pendukung transportasi seperti stasiun, terminal, dan akses tol tersedia dan mudah dijangkau di Cibinong. Pembangunan infrastruktur di kawasan ini memang cukup positif mendukung pertumbuhan properti.
Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir pertumbuhan kawasan yang merupakan ibu kota kabupaten Bogor ini berkembang pesat. Wajar saja, sebagai pusat pemerintahan, Cibinong tentunya akan mendapat prioritas pembangunan. Salah satu buktinya adalah dibangunnya beberapa pusat perbelanjaan di sekitar Cibinong.
Pengamat properti, David Cornelis, mengatakan Cibinong sebagai kawasan yang berada di tengah koridor kota satelit Jakarta, prospeknya tentu akan tereskalasi dengan baik dan positif dari sisi harga maupun prospeknya dan tentunya akan menjadi incaran para pengembang dalam membangun hunian.
Project Director The Anggana Tommy Fitrianto mengungkapkan, dikembangkan di lahan seluas 8,35 Ha, The Anggana akan dikembangkan dalam beberapa tahap dengan beberapa tipe.
The Anggana mengambil konsep Urban, Smartdan Livable. Sebagai implementasi atas konsep urban, hunian The Anggana mengadopsi Design Urban dan Minimalis dalam arsitektur rumah. Konsep Urban dan Minimalis ini sedang tren, dimana memberikan kesan yang simple tapi luas.
"Konsep Smart, kami implementasikan bahwa fasilitas hunian ini seperti saluran air, listrik, kabel optik, serta saluran pembuangan ada dibawah tanah," paparnya.
(ven)