Wall Street Tekor Karena Kerugian Saham Apple
A
A
A
NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat alias Wall Street pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, melemah imbas kerugian saham Apple, kenaikan dolar AS dan kekhawatiran soal perdagangan global yang membebani sentimen investor.
Melansir dari CNBC, Selasa (13/11/2018), indeks Dow Jones Industrial Average turun 804 poin menjadi 25.387,18, imbas penurunan besar saham Apple. Nasdaq jatuh 2,8% menjadi 7.200,87, koreksi pertama mereka di bulan November. Indeks S&P 500 turun 2% menjadi 2.726,22, karena lemahnya saham keuangan, terutama Goldman Sachs.
Saham Apple berkurang 5% setelah Lumentum Holdings, yang membuat teknologi untuk fungsi pengenalan wajah iPhone, memangkas prospek pendapatan untuk kuartal II-2019. CEO Lumentum, Alan Lowe, mengatakan salah satu alasan koreksi pendapatan karena pelanggan terbesarnya meminta perusahaan untuk mengurangi pengiriman bahan baku. Alhasil, saham Lumentum anjlok 33%.
Melemahnya saham Apple berimbas pada sektor saham teknologi yang jatuh 3,5%, dimana saham Alphabet jatuh 2,7% dan Amazon merugi 4,3%. Saham Amazon telah jatuh 20% sepanjang setahun terakhir.
Saham Goldman terjun bebas merupakan penurunan terbesar dalam tujuh tahun, setelah Menteri Keuangan Malaysia mengumumkan adanya kongkalikong perusahaan perbankan tersebut dalam skandal korupsi 1MDB.
Dolar AS yang kuat juga menekan pasar saham, karena investor khawatir membuat penjualan produk AS di luar negeri menjadi mahal. Indeks USD mencapai level 97,58, tertinggi sejak 23 Juni 2017. Mata uang AS telah mencapai titik tertinggi dalam setahun belakangan melawan euro dan franc Swiss.
Melansir dari CNBC, Selasa (13/11/2018), indeks Dow Jones Industrial Average turun 804 poin menjadi 25.387,18, imbas penurunan besar saham Apple. Nasdaq jatuh 2,8% menjadi 7.200,87, koreksi pertama mereka di bulan November. Indeks S&P 500 turun 2% menjadi 2.726,22, karena lemahnya saham keuangan, terutama Goldman Sachs.
Saham Apple berkurang 5% setelah Lumentum Holdings, yang membuat teknologi untuk fungsi pengenalan wajah iPhone, memangkas prospek pendapatan untuk kuartal II-2019. CEO Lumentum, Alan Lowe, mengatakan salah satu alasan koreksi pendapatan karena pelanggan terbesarnya meminta perusahaan untuk mengurangi pengiriman bahan baku. Alhasil, saham Lumentum anjlok 33%.
Melemahnya saham Apple berimbas pada sektor saham teknologi yang jatuh 3,5%, dimana saham Alphabet jatuh 2,7% dan Amazon merugi 4,3%. Saham Amazon telah jatuh 20% sepanjang setahun terakhir.
Saham Goldman terjun bebas merupakan penurunan terbesar dalam tujuh tahun, setelah Menteri Keuangan Malaysia mengumumkan adanya kongkalikong perusahaan perbankan tersebut dalam skandal korupsi 1MDB.
Dolar AS yang kuat juga menekan pasar saham, karena investor khawatir membuat penjualan produk AS di luar negeri menjadi mahal. Indeks USD mencapai level 97,58, tertinggi sejak 23 Juni 2017. Mata uang AS telah mencapai titik tertinggi dalam setahun belakangan melawan euro dan franc Swiss.
(ven)