Redam Kenaikan Harga, Bulog Diminta Lepas Beras Impor

Selasa, 13 November 2018 - 16:44 WIB
Redam Kenaikan Harga,...
Redam Kenaikan Harga, Bulog Diminta Lepas Beras Impor
A A A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta agar Perum Bulog menggelontorkan beras impor untuk menurunkan harga beras yang saat ini mengalami kenaikan di beberapa daerah. Sekretaris Jenderal Kemendag Karyanto Suprih mengatakan, bahwa beras impor agar segera digelontorkan untuk menurunkan harga beras.

Kemendag pun berjanji akan menstabilkan harga bahan pokok menjelang akhir tahun. "Kemendag akan menugaskan Bulog melepaskan beras impor kalau ada kelangkaan. Kita tugaskan Bulog untuk turun, pasti akan gelontorkan dan kita belum jelaskan dulu berapa, harus sesuai undang-undang," ujar Karyanto di Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Kendati demikian, pihaknya belum mau merevisi mengenai harga patokan ekspor untuk beras. Pasalnya, perubahan ini perlu dirapatkan bersama. "Apalagi pasca peluncuran data BPS ini kita masih belum menaikan HPE karena itu perlu mengundang lainnya dan harus kita kumpulkan bersama," terang dia.

Sebelumnya Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menegaskan, bakal menjaga stabilitas harga bahan pokok menjelang akhir tahun. Pihaknya memantau persediaan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok (bapok), khususnya menjelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

Mendag menjelaskan, ada dua periode yang harus diwaspadai terkait kenaikan permintaan bapok yang dapat menyebabkan lonjakan harga yaitu ketika memasuki bulan suci Ramadan dan menjelang akhir tahun. Khusus periode akhir tahun, terdapat beberapa daerah yang mengalami tren kenaikan harga bapok.

Hal ini, disebabkan adanya kenaikan permintaan bapok untuk kebutuhan perayaan hari keagamaan. Daerah tersebut adalah Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua Barat.

Selain itu, terdapat beberapa daerah yang diperkirakan akan mengalami kenaikan permintaan di akhir tahun dikarenakan merupakan daerah tujuan wisata. Daerah tersebut antara lain DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Bali.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7532 seconds (0.1#10.140)