Bappenas Dorong Peningkatan Ekspor Ikan Olahan
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro, menilai sektor kelautan dan perikanan menjadi sektor strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal tersebut dikatakannya dalam Focus Group Discussion (FGD) Bappenas-Kadin tentang RPJMN 2020-2024.
Dia mengatakan, sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu produk utama yang diarahkan untuk strategi penciptaan nilai tambah. Meskipun ekspor ikan segar merupakan ekspor utama Indonesia, namun pemerintah ingin mendorong agar ada penciptaan nilai tambah agar dampaknya terhadap ekonomi lebih luas.
"Meskipun ekspor ikan segar itu ekspor utama Indonesia tapi secara umum agar dampak ekonomi lebih luas, perlu didorong penciptaan nilai tambah dari hasil kelautan itu sendiri. Kita ingin ekspor ikan segar olahan ini ikut membantu upaya memperbaiki neraca perdagangan," katanya di Gedung Bappenas, Jakarta, Rabu (14/11/2018).
Menurutnya, ruang untuk mengembangkan produk ikan olahan masih sangat besar. Hal ini pun bisa menjadi salah satu cara untuk menekan defisit transaksi berjalan.
"Saya melihatnya bukan kondisinya saat ini tapi ruang untuk berkembangnya masih sangat besar. Jadi kita ingin menekan defisit transaksi berjalan maka harus serius menciptakan nilai tambah sekaligus ekspor industri perikanan ini," imbuh dia.
Apalagi, tambah mantan Menteri Keuangan ini, salah satu ekspor produk manufaktur terbesar dari Indonesia adalah pengolahan makanan dan minuman. Menurut dia, yang harus dilakukan saat ini adalah menambah porsi makanan dan minuman yang basisnya berasal dari kelautan dan perikanan.
"Jadi keunggulan ekspor yang sudah kita miliki akan memiliki kontribusi lebih luas lagi," tandasnya.
Dia mengatakan, sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu produk utama yang diarahkan untuk strategi penciptaan nilai tambah. Meskipun ekspor ikan segar merupakan ekspor utama Indonesia, namun pemerintah ingin mendorong agar ada penciptaan nilai tambah agar dampaknya terhadap ekonomi lebih luas.
"Meskipun ekspor ikan segar itu ekspor utama Indonesia tapi secara umum agar dampak ekonomi lebih luas, perlu didorong penciptaan nilai tambah dari hasil kelautan itu sendiri. Kita ingin ekspor ikan segar olahan ini ikut membantu upaya memperbaiki neraca perdagangan," katanya di Gedung Bappenas, Jakarta, Rabu (14/11/2018).
Menurutnya, ruang untuk mengembangkan produk ikan olahan masih sangat besar. Hal ini pun bisa menjadi salah satu cara untuk menekan defisit transaksi berjalan.
"Saya melihatnya bukan kondisinya saat ini tapi ruang untuk berkembangnya masih sangat besar. Jadi kita ingin menekan defisit transaksi berjalan maka harus serius menciptakan nilai tambah sekaligus ekspor industri perikanan ini," imbuh dia.
Apalagi, tambah mantan Menteri Keuangan ini, salah satu ekspor produk manufaktur terbesar dari Indonesia adalah pengolahan makanan dan minuman. Menurut dia, yang harus dilakukan saat ini adalah menambah porsi makanan dan minuman yang basisnya berasal dari kelautan dan perikanan.
"Jadi keunggulan ekspor yang sudah kita miliki akan memiliki kontribusi lebih luas lagi," tandasnya.
(ven)