Ekspor Indonesia di Oktober 2018 Naik 5,87%

Kamis, 15 November 2018 - 12:24 WIB
Ekspor Indonesia di...
Ekspor Indonesia di Oktober 2018 Naik 5,87%
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan total nilai ekspor periode Oktober 2018 sebesar USD15,8 miliar. Jika dibanding September 2018, total nilai ekspor ini tumbuh 5,87%.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, peningkatan ekspor didukung baik oleh ekspor migas maupun ekspor nonmigas. Pada periode tersebut, nilai ekspor migas mencapai USD1,48 miliar atau naik 15,18%, sedangkan total ekspor nonmigas mencapai USD14,32 miliar atau naik 4,99%.

"Yang menyebabkan ekspor migas meningkat, kalau kita lihat komponennya nilai hasil minyaknya sebetulnya turun, karena volume turun yaitu turun 39,86%. Nilai minyak mentah turun 9,87%. Yang membuat naik adalah nilai gasnya naik tinggi sebesar 49,3%. Sehingga kumulatif tiga komponen ini menyebabkan ekspor kita pada Oktober masih naik 15,18%," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Sementara ekspor nonmigas, sambung dia, kenaikan disokong oleh ekspor perhiasan dan permata, bahan bakar mineral, dan alas kaki. Sehingga, ekspor nonmigas pada periode Oktober 2018 sebesar USD14,32 miliar.

Pria yang akrab disapa Kecuk ini melanjutkan, total nilai ekspor sebesar USD15,80 miliar mengalami peningkatan sebesar 3,59% jika dibanding periode sama tahun lalu. Jika melihat tren, pada bulan depan ekspor masih akan mengalami peningkatan guna mengantisipasi kebutuhan di Desember.

"Kalau trennya, biasanya November akan naik untuk mengantisipasi kebutuhan di Desember untuk Natal dan Tahun Baru. Patternnya biasanya seperti itu, jadi kita berharap bulan depan ekspor meningkat lebih dalam," imbuh dia.

Adapun selama Oktober 2018 ini, kata dia, peristiwa yang memengaruhi pergerakan ekspor dan impor Indonesia adalah peningkatan harga, baik di komoditas migas maupun nonmigas. Komoditas nonmigas yang mengalami peningkatan harga adalah tembaga, perak, seng dan harga emas, sedangkan yang menurun adalah minyak kernel, minya sawit, batubara, dan coklat.

"Harga minyak mentah September ke Oktober, harga ICP mengalami peningkatan. September ICP USD74,88, pada Oktober USD77,56 per barel. Dengan penurunan harga di bulan November, situasinya akan lain," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5112 seconds (0.1#10.140)