Pembangunan Double Track Maja-Rangkasbitung Terus Digenjot
A
A
A
JAKARTA - Pembangunan jalur ganda (double track) antara Stasiun Maja hingga Stasiun Rangkasbitung akan meningkatkan frekuensi perjalanan maupun kapasitas angkut KRL Lintas Tanah Abang-Rangkasbitung menjadi dua kali lipat. Manfaat lain yang didapat dengan adanya jalur ganda ini, kebutuhan masyarakat Rangkasbitung terhadap penggunaan KRL dapat terpenuhi, karena KRL memiliki daya angkut besar, tepat waktu, dan cepat.
“Double track ini membawa manfaat yakni meningkatnya kapasitas dan perjalanan KRL menjadi dua kali lipat dari 32 perjalanan menjadi sampai 64 pejalanan pp,” ujar Mentteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (19/11/2018).
Menhub menambahkan, KRL sangat diandalkan untuk melayani konektivitas di daerah Rangkasbitung dengan wilayah perkotaan, khususnya Jakarta. “Kita lakukan ini karena memang banyak sekali masyarakat dari Rangkasbitung yang ingin dilayani menggunakan KR,” paparnya.
Pembangunan jalur ganda Maja-Rangkasbitung sepanjang 17,2 km menelan biaya Rp309,7 miliar dengan anggaran multiyears (2017-2018) dan waktu pengerjaan selama 16 bulan. Ditargetkan awal tahun 2019, jalur ganda ini sudah dapat beroperasi.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) Wiwik Widayanti yang turut mendampingi Menhub pada kunjungan kali ini mengatakan, masih ada hal-hal yang masih harus diperbaiki paralel dengan pembangunan jalur ganda ini. Di antaranya yaitu masih adanya beberapa stasiun di lintas Tanah Abang – Rangkasbitung yang belum bisa melayani 12 gerbong kereta.
Stasiun tersebut yakni Kebayoran, Serpong, Cisauk, Tenjo dan Rangkasbitung. Kemudian, hal lainnya adalah soal persinyalan di lintas ini yang masih bersifat tertutup / petak jalan, dimana antar stasiun hanya bisa untuk 1 KA saja. Selain itu, perlu dilakukan pengembangan Stasiun Tanah Abang untuk meningkatkan kapasitas jalur KA, karena saat ini untuk menjalankan lintas Tanah Abang – Rangkasbitung hanya tersedia dua jalur saja.
“Double track ini membawa manfaat yakni meningkatnya kapasitas dan perjalanan KRL menjadi dua kali lipat dari 32 perjalanan menjadi sampai 64 pejalanan pp,” ujar Mentteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (19/11/2018).
Menhub menambahkan, KRL sangat diandalkan untuk melayani konektivitas di daerah Rangkasbitung dengan wilayah perkotaan, khususnya Jakarta. “Kita lakukan ini karena memang banyak sekali masyarakat dari Rangkasbitung yang ingin dilayani menggunakan KR,” paparnya.
Pembangunan jalur ganda Maja-Rangkasbitung sepanjang 17,2 km menelan biaya Rp309,7 miliar dengan anggaran multiyears (2017-2018) dan waktu pengerjaan selama 16 bulan. Ditargetkan awal tahun 2019, jalur ganda ini sudah dapat beroperasi.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) Wiwik Widayanti yang turut mendampingi Menhub pada kunjungan kali ini mengatakan, masih ada hal-hal yang masih harus diperbaiki paralel dengan pembangunan jalur ganda ini. Di antaranya yaitu masih adanya beberapa stasiun di lintas Tanah Abang – Rangkasbitung yang belum bisa melayani 12 gerbong kereta.
Stasiun tersebut yakni Kebayoran, Serpong, Cisauk, Tenjo dan Rangkasbitung. Kemudian, hal lainnya adalah soal persinyalan di lintas ini yang masih bersifat tertutup / petak jalan, dimana antar stasiun hanya bisa untuk 1 KA saja. Selain itu, perlu dilakukan pengembangan Stasiun Tanah Abang untuk meningkatkan kapasitas jalur KA, karena saat ini untuk menjalankan lintas Tanah Abang – Rangkasbitung hanya tersedia dua jalur saja.
(akr)