Casaliving Senayan Hadirkan Konsep Hotel yang Kekinian

HOTEL berkonsep unik saat ini semakin menjamur di Jakarta, salah satunya Casaliving yang berada di kawasan Senayan. Dengan mengedepankan arsitektur yang simple, homy, serta kenyamanan dan kebersihan, Casaliving Senayan menjadi alternatif bagi para travelers yang ingin menginap di hotel berkonsep kekinian dan instagramable.

Owner Casaliving Senayan, Robin Samuel, mengatakan, Casaliving Senayan bukanlah yang pertama karena sebelumnya sudah diluncurkan Casaliving Setiabudi tiga tahun lalu. Menurutnya, konsep yang ditawarkan Casaliving Senayan sangat berbeda dengan Setiabudi, walaupun keduanya memiliki memiliki konsep 3 in 1.

“Selain menawarkan hunian nyaman, Casaliving Senayan juga menyediakan fasilitas kafe lengkap dengan menu menggugah selera dan memiliki rooftop yang membuat pengunjung betah berlama-lama,” ucap Robin dalam pembukaan Casaliving Senayan, Jumat (16/11).

Lobi Casa Living Senayan dilengkapi coffee shop yang menyatu dengan lobi resepsionis serta meja panjang yang bisa dijadikan co-working space atau brainstorming. “Dengan fasilitas yang ada, tempat ini sangat cocok untuk para karyawan, pebisnis, dan kaum milenial yang ingin tinggal di dekat Segitiga Emas dengan bujet yang wajar dan tentu bisa mendukung mobilitas dan kreativitas untuk menyelesaikan pekerjaan Anda,” papar Robin.

Dia menuturkan, setiap kamar Casaliving Senayan menawarkan pemandangan yang instragramable dan punya tema tersendiri. “Bagi Anda yang suka traveling, ini sangat cocok untuk membangkitkan semangat berpetualang Anda dan bisa tetap eksis,” ucap Robin.

Casaliving Senayan memiliki 33 kamar. Adapun tiga tipe kamar Casaliving Senayan adalah king corner view, king deluxe view, queen deluxe view dengan berbagai fasilitas seperti smart TV dan tersedia minuman pelengkap di setiap chiller di kamar. Casaliving Senayan juga memiliki kafe di area rooftop , yaitu Atap Rumah Cafe, dengan menu andalan ayam sambal matah dan kopi jadoel.

“Dengan pemilihan arsitektur industrial dan simplicity, setiap ruangan didesain seminimal mungkin. Ke depan kami ingin membuat konsep ini tetap berjalan dan bisa dibuka lagi di beberapa titik lokasi di Jakarta, bahkan di kota-kota lainnya,” ujar Robin.