IHSG Sesi Pagi Melompat Naik, Bursa Asia Tergelincir
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan, Jumat (23/11/2018) dibuka menghijau saat mayoritas bursa Asia tergelincir. Pada sesi pagi, IHSG tercatat di posisi 6.002,38 dengan penguatan 11,570 poin atau setara 0,193%.
Raihan tersebut lebih baik dibandingkan penutupan Kamis (22/11) kemarin. Pada sesi akhir kemarin, bursa saham Tanah Air merangkak naik untuk menjaga tetap berada dalam jalur positif saat bursa Asia mixed atau variatif. Hingga sesi sore, IHSG ditutup menguat tipis sebesar 42,76 poin atau 0,72% ke level 5.990,81
Peningkatan IHSG pagi ini didorong antara lain oleh kenaikan harga saham Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Mandiri Tbk (BMRI), H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) dan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Hingga pukul 09.50 WIB, harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu BBCA naik 0,80% jadi Rp25.300 per unit. Adapun harga saham HMSP naik 0,29% ke Rp3.450, TLKM naik 0,25% jadi Rp3.990, UNVR naik 0,06% ke Rp41.150, dan BMRI naik 0,34% jadi Rp7.400 per saham.
Di sisi lain pasar saham Asia sebagian besar tergelincir di tengah ketidakpastian negosiasi Brexit atau keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (UE) dan hubungan AS-China. Seperti dilansir CNBC pada perdagangan Jumat pagi, pergerakan bursa saham daratan China masih menjadi sorotan investor akibat dari konflik perdagangan antara Beijing versus Washington yang terus berlanjut.
Pada awal perdagangan hari ini, komposit Shanghai tergelincir 0,75% sementara komposit Shenzhen turun 1,4%. Selanjutnya tren pelemahan juga terlihat di Hong Kong saat indeks Hang Seng merosot mencapai 0,42%. Kekhawatiran atas ketegangan perdagangan terus meningkat menjelang pertemuan antara Donald Trump dan Xi Jinping yang akan terjadi pada sela-sela pertemuan G-20 minggu depan.
Indeks Kospi di Korea Selatan juga terpantau lebih rendah 0,65% dalam perdagangan pagi dengan saham industri kelas berat seperti Samsung Electronics jatuh 0,7% diikuti produsen chip SK Hynix turun 1,15%. Indeks patokan Australia, ASX 200 berbanding terbalik justru memperpanjang tren pemulihan usai menguat 0,36% ditopang raihan positif subindex keuangan sebesar 0,92%.
Raihan tersebut lebih baik dibandingkan penutupan Kamis (22/11) kemarin. Pada sesi akhir kemarin, bursa saham Tanah Air merangkak naik untuk menjaga tetap berada dalam jalur positif saat bursa Asia mixed atau variatif. Hingga sesi sore, IHSG ditutup menguat tipis sebesar 42,76 poin atau 0,72% ke level 5.990,81
Peningkatan IHSG pagi ini didorong antara lain oleh kenaikan harga saham Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Mandiri Tbk (BMRI), H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) dan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Hingga pukul 09.50 WIB, harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu BBCA naik 0,80% jadi Rp25.300 per unit. Adapun harga saham HMSP naik 0,29% ke Rp3.450, TLKM naik 0,25% jadi Rp3.990, UNVR naik 0,06% ke Rp41.150, dan BMRI naik 0,34% jadi Rp7.400 per saham.
Di sisi lain pasar saham Asia sebagian besar tergelincir di tengah ketidakpastian negosiasi Brexit atau keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (UE) dan hubungan AS-China. Seperti dilansir CNBC pada perdagangan Jumat pagi, pergerakan bursa saham daratan China masih menjadi sorotan investor akibat dari konflik perdagangan antara Beijing versus Washington yang terus berlanjut.
Pada awal perdagangan hari ini, komposit Shanghai tergelincir 0,75% sementara komposit Shenzhen turun 1,4%. Selanjutnya tren pelemahan juga terlihat di Hong Kong saat indeks Hang Seng merosot mencapai 0,42%. Kekhawatiran atas ketegangan perdagangan terus meningkat menjelang pertemuan antara Donald Trump dan Xi Jinping yang akan terjadi pada sela-sela pertemuan G-20 minggu depan.
Indeks Kospi di Korea Selatan juga terpantau lebih rendah 0,65% dalam perdagangan pagi dengan saham industri kelas berat seperti Samsung Electronics jatuh 0,7% diikuti produsen chip SK Hynix turun 1,15%. Indeks patokan Australia, ASX 200 berbanding terbalik justru memperpanjang tren pemulihan usai menguat 0,36% ditopang raihan positif subindex keuangan sebesar 0,92%.
(akr)