RFB Optimistis Akhir 2018 Transaksi Bisa Tembus 1,1 Juta Lot

Minggu, 25 November 2018 - 22:40 WIB
RFB Optimistis Akhir 2018 Transaksi Bisa Tembus 1,1 Juta Lot
RFB Optimistis Akhir 2018 Transaksi Bisa Tembus 1,1 Juta Lot
A A A
SURABAYA - PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) optimistis hingga akhir tahun ini mampu membukukan transaksi hingga 1,1 juta lot. Selama Januari-Oktober 2018, perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan berjangka itu berhasil membukukan volume transaksi 960.216 lot atau naik 96,72% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 488.108 lot.

Chief Business Officer PT Rifan Financindo Berjangka, Teddy Prasetya, mengatakan tingginya transaksi tersebut karena industri perdagangan berjangka tahun ini lebih menjanjikan di banding pasar saham. Selama 2018, pasar saham mengalami kerugian hingga Rp300 triliun. Sehingga nasabah di perusahaan berjangka banyak yang meningkatkan transaksinya.

"Komoditas emas akan tetap menarik. Baik untuk investasi jangka panjang maupun jangka pendek. Tahun depan, kami targetkan volume transaksi di kami mencapai 1,2 juta lot," kata Teddy usia media training di Surabaya, Minggu (25/11/2018).

Untuk jumlah nasabah, lanjut dia, saat ini sudah mencapai 15.000. Jumlah itu sudah termasuk penambahan nasabah baru pada tahun ini sebanyak 2.500 nasabah. Penambahan 2.500 nasabah itu masih lebih rendah dibanding target penambahan nasabah tahun ini sebanyak 3.000 nasabah. Pihaknya berupaya agar target penambahan nasabah bisa tercapai dengan meningkatkan sosialiasi ke masyarakat terkait perdagangan komoditas berjangka.

"Total jumlah nasabah secara nasional di perdagangan berjangka ini mencapai 120.000. Masih jauh di bawah pasar saham yang sebanyak 1,4 juta SID (Single Investor Identification)," terangnya.

Lebih jauh Teddy menjelaskan, tingginya jumlah investor di pasar saham karena nilainya investasinya sangat jauh lebih kecil dibanding perdangangan berjangka. Untuk menjadi investor saham, minimal hanya butuh dana Rp100.000. Sementara untuk berinvestasi di perusahaan berjangka, minimal investasinya sebesar Rp100 juta.

Meski investor saham jumlahnya cukup besar, yakni 1,4 juta, namun yang aktif bertransaksi hanya sekitar 800.000. Begitu halnya di perdagangan berjangka, dari 120.000, yang aktif bertransaksi hanya 80.000 nasabah.

"Di kami juga sama, dari 15.000 nasabah, yang aktif transaksi kurang dari 10.000. Makanya, kami dorong semua nasabah aktif bertransaksi," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8863 seconds (0.1#10.140)