Trump Beri Isyarat soal Kesepakatan Dagang dengan China

Sabtu, 01 Desember 2018 - 19:19 WIB
Trump Beri Isyarat soal Kesepakatan Dagang dengan China
Trump Beri Isyarat soal Kesepakatan Dagang dengan China
A A A
BUENOS AIRES - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan melihat "beberapa tanda positif" menjelang jamuan makan malamnya dengan Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping dalam KTT G20 di Argentina, pada Sabtu waktu setempat. Dalam agenda santap malam, kedua negara berusaha memperbaiki konflik dagang yang belakangan terus meningkat.

"Kami sudah berbicara (dengan China) dan kami bekerja keras untuk mewujudkan itu. Jika kita bisa membuat kesepakatan, itu bagus. Saya pikir mereka juga menginginkan. Saya pikir ini bisa terjadi, jadi lihat saja nanti," ujarnya kepada wartawan di Buenos Aires, seperti dilansir Bloomberg, Sabtu (1/12/2018).

Menjelang KTT G20, para pejabat AS dan RRC melakukan pertemuan berminggu-minggu untuk mencapai kesepakatan, termasuk menjadwalkan agenda makan malam bersama kedua pemimpin disela-sela KTT G20.

Pejabat Kementerian Luar Negeri China, Wang Xiaolong, mengatakan bahwa pembicaraan dengan AS masih terus berlangsung dan kedua pihak kini menemukan lebih banyak kesamaan.

"Poin dalam konsensus terus meningkat meski ada juga perbedaan pendapat. Jadi mari kita lihat hasil akhirnya," ujar Wang, direktur jenderal ekonomi internasional di Kementerian Luar Negeri China.

Sementara itu, sumber-sumber yang dekat dengan pertemuan mengatakan diskusi kedua negara akan fokus pada penghentian konflik dagang. AS dikabarkan akan menunda peningkatan tarif terhadap barang-barang impor asal China.

Kedua pemimpin juga akan menyetujui "kerangka" untuk pembicaraan lebih lanjut. Adapun pejabat Amerika yang terlibat dalam diskusi tersebut adalah Menteri Perdagangan Wilbur Ross dan Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow.

Menjelang pertemuan, Trump mengingatkan dunia tentang kekhawatirannya atas pertikaian dengan Beijing, yaitu manipulasi mata uang. Trump kerap menuding China melakukan manipulasi mata uang demi meningkatkan penjualan produk-produk mereka. "Ada beberapa negara melakukan manipulasi mata uang dan itu sangat buruk," tukas Trump tanpa menyebut China secara khusus.

Konflik dagang dua negara ekonomi besar dunia sejak Maret 2018, telah membuat yuan China merosot 6% melawan dolar AS. Namun, Amerika menilai China sengaja melemahkan mata uangnya demi mengurangi dampak dari tarif AS terhadap eksportir China.

Selain mengkritik manipulasi mata uang, Trump juga ingin meningkatkan praktik perdagangan global yang adil. Ia menilai selama ini terjadi praktik perdagangan global yang tidak adil, dimana China melakukan subsidi besar-besaran terhadap perusahaan mereka dan melakukan manipulasi mata uang sehingga produk mereka lebih kompetitif.

Dan dalam pertemuan di KTT G20, Trump menegaskan kembali perjanjian perdagangan model baru dengan Presiden Meksiko dan Perdana Menteri Kanada. Trump menyebuy kesepakatan baru Amerika Utara akan meningkatkan standar untuk memerangi praktik perdagangan yang tidak adil yang terjadi sebelumnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8258 seconds (0.1#10.140)