Barat Ingin Kucilkan Ekonomi China, PM Li Qiang Beri Serangan Balik
loading...
A
A
A
TIANJIN - Perdana Menteri China , Li Qiang mengecam, upaya Barat yang ingin mengucilkan China, demi mengurangi risiko ekonomi, dimana disebutnya sebagai proposisi palsu. PM China memukul balik kebijakan AS (Amerika Serikat) dan Uni Eropa yang bertujuan mengurangi ketergantungan mereka pada China.
"Di Barat, beberapa orang menggembar-gemborkan apa yang disebut 'memotong ketergantungan dan mengurangi risiko'," kata Li kepada delegasi pada pembukaan pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Tianjin, China utara.
"Kedua konsep ini ... adalah proposisi yang salah, karena perkembangan globalisasi ekonomi sudah sedemikian rupa sehingga ekonomi dunia telah menjadi entitas bersama di mana Anda dan saya sama-sama berbaur," ungkapnya dalam seruan pendalaman globalisasi ekonomi dan kerja sama, Rabu (27/6/2023).
"Ekonomi banyak negara saling bercampur satu sama lain, saling mengandalkan, membuat prestasi karena satu sama lain, dan berkembang bersama," tambahnya.
"Ini sebenarnya hal yang baik, bukan hal yang buruk," tegasnya.
Hal ini disampaikan dalam Pertemuan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) pekan ini di kota pelabuhan Tianjin setelah absen tiga tahun yang disebabkan oleh pandemi Covid. Pertemuan tersebut akan berlangsung hingga Kamis.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Januari menggambarkan pendekatan Uni Eropa ke China sebagai "de-risking daripada decoupling" karena blok tersebut masih berusaha untuk bekerja dan berdagang dengan Beijing.
Sementara itu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah meneruskan kebijakan keras mantan pemimpin Donald Trump di China. Termasuk melarang ekspor semikonduktor kelas atas.
"Di Barat, beberapa orang menggembar-gemborkan apa yang disebut 'memotong ketergantungan dan mengurangi risiko'," kata Li kepada delegasi pada pembukaan pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Tianjin, China utara.
"Kedua konsep ini ... adalah proposisi yang salah, karena perkembangan globalisasi ekonomi sudah sedemikian rupa sehingga ekonomi dunia telah menjadi entitas bersama di mana Anda dan saya sama-sama berbaur," ungkapnya dalam seruan pendalaman globalisasi ekonomi dan kerja sama, Rabu (27/6/2023).
"Ekonomi banyak negara saling bercampur satu sama lain, saling mengandalkan, membuat prestasi karena satu sama lain, dan berkembang bersama," tambahnya.
"Ini sebenarnya hal yang baik, bukan hal yang buruk," tegasnya.
Hal ini disampaikan dalam Pertemuan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) pekan ini di kota pelabuhan Tianjin setelah absen tiga tahun yang disebabkan oleh pandemi Covid. Pertemuan tersebut akan berlangsung hingga Kamis.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Januari menggambarkan pendekatan Uni Eropa ke China sebagai "de-risking daripada decoupling" karena blok tersebut masih berusaha untuk bekerja dan berdagang dengan Beijing.
Sementara itu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah meneruskan kebijakan keras mantan pemimpin Donald Trump di China. Termasuk melarang ekspor semikonduktor kelas atas.