Kemenperin Dorong Perluasan Pasar Ekspor Produk Fesyen

Minggu, 02 Desember 2018 - 11:28 WIB
Kemenperin Dorong Perluasan...
Kemenperin Dorong Perluasan Pasar Ekspor Produk Fesyen
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) giat mempromosikan produk fesyen Tanah Air karena memiliki kualitas dan kompetitif di pasar internasional. Hal ini tidak terlepas dari struktur industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di dalam negeri yang telah terintegrasi baik hulu maupun hilir.

"Oleh karena itu, pemerintah menargetkan Indonesia sebagai salah satu pusat fesyen dunia. Apalagi, kita ingin menjadi kiblat busana muslim di dunia pada tahun 2020," kata Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin, Gati Wibawaningsih dalam siaran pers yang diterima, Minggu (2/12/2018).

Keunggulan produk fesyen nasional di kancah global, tercermin dari nilai ekspor di tahun 2017 yang mencapai USD13,29 miliar atau meningkat 8,7% dibanding tahun sebelumnya. "Ini menunjukkan bahwa industri TPT berdaya saing dan berkontribusi besar bagi perekonomian Indonesia," tuturnya.

Guna memperluas akses pasar fesyen lokal di luar negeri, Kemenperin melakukan peluncuran International Muslim Fashion Festival pada pertunjukan fesyen skala internasional: "La Mode" Sur La Seine à Paris. "Pameran fesyen muslim itu akan dilaksanakan tahun 2019. Kami melihat, di Paris menjadi momen penting untuk menyosialisasikan event tersebut," ujar Gati.

Potensi acara “La Mode” Sur La Seine à Paris itu dihadiri 400 peserta dari mancanegara, antara lain Italia, Australia, Jerman, Taiwan, Korea, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Spanyol, Inggris dan Rusia. "Jadi, target yang ingin kami capai dari peluncuran kegiatan ini adalah meningkatkan nilai ekspor produk fesyen nasional khususnya fesyen muslim di pasar Eropa dan negara-negara OKI," imbuhnya.

Gati menjelaskan, "La Mode" Sur La Seine à Paris diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC). Ini merupakan organisasi desainer dan pelaku usaha fesyen dengan jumlah anggota terbesar dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk mewadahi desainer yang telah siap merambah pasar global.

"Melalui event tersebut, anggota IFC diberi kesempatan untuk memperkenalkan karyanya di tingkat internasional sekaligus menjalin bisnis dengan mitra potensial dan meningkatkan ekspor," paparnya.

Adapun 16 desainer Indonesia yang terlibat di "La Mode" Sur La Seine à Paris, antara lain Lisa Fitria, Deden Siswanto, Lenny Agustin, Sofie, Ali Charisma, Shanty Couture, IDENTIX by Irma Susanti, Lia Mustafa, Lia Soraya, Rosie Rahmadi, #Markamarie, Istituto Di Moda Burgo Indonesia, ZELMIRA by SMK NU Banat, dan PemerintahProvinsi Aceh melalui Dinas Pariwisata Aceh menampilkan koleksi REBORN29 by Sukriyah Rusdy.

"Mereka menampilkan karya yang mengangkat konten lokal sesuai tren global, meliputi kategori busana konvensional hingga busana muslim," ungkapnya.

National Chairman IFC Ali Charisma menyampaikan, pergelaran busana di Paris itu ditujukan untuk memperlihatkan keunggulan karya desainer fesyen Indonesia dengan keragaman dan kekuatan etnik lokal di tingkat global. "Pada event ini sangat membuka peluang kerja sama bagi yang hadir," ucapnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1158 seconds (0.1#10.140)