Kemenperin Pacu Ekspor Produk Fesyen Muslim demi Rebut Peluang Rp5.778 Triliun di 2024

Selasa, 04 Mei 2021 - 17:26 WIB
loading...
Kemenperin Pacu Ekspor Produk Fesyen Muslim demi Rebut Peluang Rp5.778 Triliun di 2024
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) gencar mendorong pelaku industri feysen muslim di Tanah Air agar semakin berdaya saing, hingga merambah pasar mancanegara. Guna memperkenalkan produk fesyen muslim unggulan nasional, Kemenperin akan menyelenggarakan pameran virtual Indonesia Industrial Moslem Exhibition (ii-Motion) pada 3-5 Juni 2021.

“Kegiatan tersebut sekaligus menunjukkan perkembangan tren industri halal di Indonesia, termasuk di sektor industri fesyen muslim,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah, dan Aneka (IKMA) Gati Wibawaningsih di Jakarta, Selasa (4/5).

Baca juga:Gunakan Varietas Padi Produk HKTI, Hasil Panen Petani Melimpah

Perhelatan yang mengusungtema “Local is The New Global” ini diharapkan dapat mendorong industri produk halal lifestyle agar terus berinovasi dan adaptif dengan kebutuhan pasar saat ini. “Hadirnya pameran ii-Motion yang didorong oleh kerja sama pemerintah, desainer, dan beragam stakeholderakan mengangkat citra fesyen muslim Tanah Air sehingga mempermudah pencapaian target Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia pada tahun 2021,” ungkap Gati.

Pada gelaran ii-Motion 2021, peserta pameran terbanyak berasal dari industri kecil menengah (IKM) bidang fesyen. “Tak dipungkiri, Indonesia merupakan konsumen pakaian jadi terbesar ketiga di antara negara anggota OKI, setelah Turki dan Uni Emirat Arab. Konsumsi fesyen muslim Indonesia mencapai USD21 miliar (Rp302,4 triliun/kurs Rp14.400). Sementara, konsumsi fesyen muslim dunia diperkirakan mencapai USD402 miliar (Rp5.788,8 triliun) pada tahun 2024. Ini peluang yang perlu kita rebut,” imbuhnya.

Gati mengemukakan, Indonesia berpotensi menjadi pemain utama industri fesyen muslim dunia karena memiliki keanekaragaman produk, keberadaan komunitas fesyen muslim, serta asosiasi fesyen muslim yang tersebar di berbagai daerah. “Industri fesyen memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Industri pakaian sangat erat kaitannya dengan industri tekstil. Berdasarkan catatan kami, kontribusi industri tekstil dan pakaian jadi mampu menyumbang 6,76% terhadap industri pengolahan nonmigas pada tahun 2020,” sebutnya.

Baca juga:Aksi Kocak Warkop DKI Kini Hadir dalam Versi Kartun

Dalam ii-Motion 2021, beragam merek fesyen muslim lokal akan memamerkan sekaligus menjual produk berkualitas premium. Beberapa di antaranya merupakan karya pemenang kompetisi Modest Fashion Project (MOFP) 2020 yang digelar oleh Ditjen IKMA. MOFP adalah kompetisi desain dan konsep bisnis fesyen muslim yang digelar setiap tahun sejak tahun 2018. Para juara berhak mendapatkan hadiah serta pembinaan bisnis industri dari Ditjen IKMA.

“Kami mengajak seluruh desainer muslim untuk berpartisipasi dalam ii-Motion 2021. Ini program yang diinisiasi oleh Kemenperin untuk mempertemukan produsen industri halal dengan pasar dalam dan luar negeri,” tutur Gati.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7450 seconds (0.1#10.140)