Ulang Tahun ke-4, MNC Leasing Targetkan Aset Rp5 Triliun
A
A
A
JAKARTA - MNC Leasing siap menggenjot pembiayaan baru di tahun 2019 dengan menargetkan penyaluran sebesar Rp1,5-2 triliun. Sementara hingga akhir tahun 2018 perseroan akan menutup penyaluran pembiayaan mencapai Rp1,5 triliun.
Direktur Utama MNC Leasing Paulus Cholot Janala menuturkan, pihaknya akan mengejar pertumbuhan di atas rata-rata industri. Ini demi mengejar pertumbuhan aset dengan mendorong volume ekspansi pembiayaan. Strategi yang akan digunakan dengan memperkuat pembiayaan di sektor perhutanan, infrastruktur, agribisnis, dan peralatan medis.
"Kami yakin kebutuhan peralatan medis akan tumbuh signifikan tahun depan. Tahun ini kami sudah mulai masuk tapi porsinya masih kecil. Kualitas pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) juga bisa ditekan di bawah 1%. Saat ini rasio pembiayaan bermasalah hanya 0,4%," ujar Cholot seusai perayaan HUT ke-4 di Jakarta, Selasa (4/12/2018).
Pada Perayaan ulang tahun kali ini, MNC leasing mengusung tema Reach 4 the 5Tar. Tema tersebut dipilih karena sejalan dengan tujuan perseroan yaitu menjadi perusahaan pembiayaan dengan aset mencapai Rp5 triliun pada tahun 2025.
"Untuk mencapai target itu MNC Leasing terus meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan kepada nasabah. Kami juga terus mempererat sinergi dan menjaga kepercayaan dari seluruh mitra yang telah bekerja sama," ujarnya.
Paulus mengucapkan terima kasih atas dukungan para mitra yang selama ini berpengaruh terhadap pertumbuhan perseroan. "Semoga MNC Leasing dapat terus bertumbuh secara signifikan sehingga dapat mencapai visi misi yang diinginkan dan memberikan yang terbaik kepada seluruh mitra dan karyawan," tutup Paulus.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2018, MNC Leasing mendapatkan dua penghargaan yaitu sebagai perusahaan multifinance dengan predikat sangat bagus pada kategori perusahaan pembiayaan dengan aset Rp500 miliar hingga Rp1 triliun yang diselenggarakan oleh Infobank pada 6 September 2018 dan perusahaan pembiayaan dengan performa excellent pada kategori perusahaan pembiayaan dengan aset Rp500 miliar hingga Rp1 triliun yang diselenggarakan oleh Warta Ekonomi pada 26 Oktober 2018.
Sementara itu, Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo memberikan proyeksi perekonomian Indonesia tahun depan masih lebih banyak hal positif dibandingkan negatif. Belanja masyarakat masih cukup tinggi karena program bantuan sosial akan digelontorkan pemerintah. Karena itu industri kuliner dan belanja online akan terkena dampak positif di tahun depan.
"Outlook tahun depan bakal banyak positif daripada yang negatif. Pertumbuhan lebih kurang tidak jauh berbeda dari tahun ini di atas sedikit dari 5%. Tapi pemerintah harus bisa mengimbangi dengan mengurangi kelemahan tahun ini. Distribusi perekonomian saya harapkan lebih merata," ujar Hary dalam kesempatan sama.
Dia juga meminta seluruh karyawan untuk melakukan introspeksi atas segala kinerja yang telah dilakukan selama ini. Introspeksi diri harus dilakukan untuk dapat melakukan perubahan agar sukses. Prinsipnya adalah tidak ada yang linear dalam hidup asalkan mau bekerja cerdas, menemukan model bisnis yang tepat, dan mengikuti perkembangan zaman. Manusia harus mampu menggeser aktivitasnya dari red ocean yang padat kompetisi ke blue ocean yang lebih potensial.
"Percuma bekerja keras kalau tidak diikuti model bisnis yang tepat. Bisa saja ada banyak perusahaan leasing di Tanah Air. Tapi dalam hal pelayanan, risk management, sistem, ataupun produk bisa menentukan hasil akhirnya," tambahnya.
Direktur Utama MNC Leasing Paulus Cholot Janala menuturkan, pihaknya akan mengejar pertumbuhan di atas rata-rata industri. Ini demi mengejar pertumbuhan aset dengan mendorong volume ekspansi pembiayaan. Strategi yang akan digunakan dengan memperkuat pembiayaan di sektor perhutanan, infrastruktur, agribisnis, dan peralatan medis.
"Kami yakin kebutuhan peralatan medis akan tumbuh signifikan tahun depan. Tahun ini kami sudah mulai masuk tapi porsinya masih kecil. Kualitas pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) juga bisa ditekan di bawah 1%. Saat ini rasio pembiayaan bermasalah hanya 0,4%," ujar Cholot seusai perayaan HUT ke-4 di Jakarta, Selasa (4/12/2018).
Pada Perayaan ulang tahun kali ini, MNC leasing mengusung tema Reach 4 the 5Tar. Tema tersebut dipilih karena sejalan dengan tujuan perseroan yaitu menjadi perusahaan pembiayaan dengan aset mencapai Rp5 triliun pada tahun 2025.
"Untuk mencapai target itu MNC Leasing terus meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan kepada nasabah. Kami juga terus mempererat sinergi dan menjaga kepercayaan dari seluruh mitra yang telah bekerja sama," ujarnya.
Paulus mengucapkan terima kasih atas dukungan para mitra yang selama ini berpengaruh terhadap pertumbuhan perseroan. "Semoga MNC Leasing dapat terus bertumbuh secara signifikan sehingga dapat mencapai visi misi yang diinginkan dan memberikan yang terbaik kepada seluruh mitra dan karyawan," tutup Paulus.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2018, MNC Leasing mendapatkan dua penghargaan yaitu sebagai perusahaan multifinance dengan predikat sangat bagus pada kategori perusahaan pembiayaan dengan aset Rp500 miliar hingga Rp1 triliun yang diselenggarakan oleh Infobank pada 6 September 2018 dan perusahaan pembiayaan dengan performa excellent pada kategori perusahaan pembiayaan dengan aset Rp500 miliar hingga Rp1 triliun yang diselenggarakan oleh Warta Ekonomi pada 26 Oktober 2018.
Sementara itu, Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo memberikan proyeksi perekonomian Indonesia tahun depan masih lebih banyak hal positif dibandingkan negatif. Belanja masyarakat masih cukup tinggi karena program bantuan sosial akan digelontorkan pemerintah. Karena itu industri kuliner dan belanja online akan terkena dampak positif di tahun depan.
"Outlook tahun depan bakal banyak positif daripada yang negatif. Pertumbuhan lebih kurang tidak jauh berbeda dari tahun ini di atas sedikit dari 5%. Tapi pemerintah harus bisa mengimbangi dengan mengurangi kelemahan tahun ini. Distribusi perekonomian saya harapkan lebih merata," ujar Hary dalam kesempatan sama.
Dia juga meminta seluruh karyawan untuk melakukan introspeksi atas segala kinerja yang telah dilakukan selama ini. Introspeksi diri harus dilakukan untuk dapat melakukan perubahan agar sukses. Prinsipnya adalah tidak ada yang linear dalam hidup asalkan mau bekerja cerdas, menemukan model bisnis yang tepat, dan mengikuti perkembangan zaman. Manusia harus mampu menggeser aktivitasnya dari red ocean yang padat kompetisi ke blue ocean yang lebih potensial.
"Percuma bekerja keras kalau tidak diikuti model bisnis yang tepat. Bisa saja ada banyak perusahaan leasing di Tanah Air. Tapi dalam hal pelayanan, risk management, sistem, ataupun produk bisa menentukan hasil akhirnya," tambahnya.
(fjo)