Wall Street Jatuh Karena Imbal Hasil Obligasi Turun ke Titik Terendah
A
A
A
NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat alias Wall Steet jatuh pada perdagangan Selasa waktu setempat, merupakan penurunan terbesar sejak kekalahan di Oktober kemarin. Disebabkan jatuhnya imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun ke titik terendah. Selain itu, masih adanya kekhawatiran seputar perdagangan AS-China yang menambah kegelisahan di Wall Street.
Melansir dari CNBC, Rabu (5/12/2018), Dow Jones Industrial Average turun 799,36 poin atau 3,1% menjadi ditutup 25.027,07 dan membukukan hari terburuknya sejak 10 Oktober.
Indeks S&P 500 turun 3,2% menjadi 2.700,06, akibat turunnya saham-saham keuangan. Nasdaq terpelanting 3,8% ke level 7.158,43 dan Russell 2000 yang melacak saham-saham berkapitalisasi kecil juga turun 4,4% menjadi 1.480,75, merupakan hari terburuknya sejak 2011.
Fokus para investor tertuju pada imbal hasil obligasi AS, dimana imbal hasil bertenor 10 tahun turun ke titik terendahnya sejak pertengahan September. Spread antara imbal hasil bertenor 10 tahun terhadap tenor dua tahun juga menyusut ke yang terkecil dalam lebih dari satu dekade.
Hasil imbal obligasi AS bertenor 10 tahun jatuh 7 basis poin menjadi 2,915%. Begitu pula obligasi Treasury 30 tahun, yang diperdagangkan lebih rendah ke level 3,17%.
Saham mulai jatuh ke posisi terendah setelah Jeffrey Gundlach, CEO Doubleline Capital, mengatakan kepada Reuters bahwa pembalikan ini menandakan bahwa ekonomi "siap untuk melemah."
Melansir dari CNBC, Rabu (5/12/2018), Dow Jones Industrial Average turun 799,36 poin atau 3,1% menjadi ditutup 25.027,07 dan membukukan hari terburuknya sejak 10 Oktober.
Indeks S&P 500 turun 3,2% menjadi 2.700,06, akibat turunnya saham-saham keuangan. Nasdaq terpelanting 3,8% ke level 7.158,43 dan Russell 2000 yang melacak saham-saham berkapitalisasi kecil juga turun 4,4% menjadi 1.480,75, merupakan hari terburuknya sejak 2011.
Fokus para investor tertuju pada imbal hasil obligasi AS, dimana imbal hasil bertenor 10 tahun turun ke titik terendahnya sejak pertengahan September. Spread antara imbal hasil bertenor 10 tahun terhadap tenor dua tahun juga menyusut ke yang terkecil dalam lebih dari satu dekade.
Hasil imbal obligasi AS bertenor 10 tahun jatuh 7 basis poin menjadi 2,915%. Begitu pula obligasi Treasury 30 tahun, yang diperdagangkan lebih rendah ke level 3,17%.
Saham mulai jatuh ke posisi terendah setelah Jeffrey Gundlach, CEO Doubleline Capital, mengatakan kepada Reuters bahwa pembalikan ini menandakan bahwa ekonomi "siap untuk melemah."
(ven)