SMF Gulirkan Program KPR untuk Korban Bencana Lombok
A
A
A
NUSA DUA - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF berencana memberikan Program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdampak bencana gempa di Lombok. Program tersebut digulirkan untuk mempercepat pemulihan pascabencana.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan, rencananya sebanyak 3.000 ASN di Lombok bisa menikmati pembiayaan KPR yang nilainya mencapai Rp100 juta tersebut.
"Kita lihat nantinya kan warga Lombok untuk satu keluarga itu kurang lebih Rp50 juta. Nah untuk ASN mungkin Rp50 juta itu enggak cukup untuk memperbaiki rumahnya," ujar Ananta di Nusa Dua, Bali, Jumat (7/12/2018).
Ananta menjelaskan, SMF menyasar ASN karena semua slip gajinya di Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat (BPD NTB). Total pembiayaan yang disiapkan mencapai Rp300 miliar."Jadi dari segi credit risk kita bisa akses bahwa itu bisa kami mitigasi," jelasnya.
"Bunga yang kami nanti pass on kepada Bank NTB itu adalah landed cost of fund kurang lebih 5%. Kami harapkan Bank NTB memberikan bunga margin dan dapat disalurkan kepada ASN at least single digit, antara 7-8% Dengan harapan dia dapat mengembalikannya," katanya.
KPR khusus untuk korban bencana ini akan digulirkan mulai tahun depan. Jika nantinya berjalan baik di Lombok, lanjut dia, maka program tersebut akan digulirkan di lokasi lain yang terdampak bencana, seperti Palu, Sulawesi Tengah.
"Setelah ini berhasil kami juga berpikir untuk replikasi ke Palu juga. Tetapi ini yang pertama memang kita mulai ASN dulu," tandasnya.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan, rencananya sebanyak 3.000 ASN di Lombok bisa menikmati pembiayaan KPR yang nilainya mencapai Rp100 juta tersebut.
"Kita lihat nantinya kan warga Lombok untuk satu keluarga itu kurang lebih Rp50 juta. Nah untuk ASN mungkin Rp50 juta itu enggak cukup untuk memperbaiki rumahnya," ujar Ananta di Nusa Dua, Bali, Jumat (7/12/2018).
Ananta menjelaskan, SMF menyasar ASN karena semua slip gajinya di Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat (BPD NTB). Total pembiayaan yang disiapkan mencapai Rp300 miliar."Jadi dari segi credit risk kita bisa akses bahwa itu bisa kami mitigasi," jelasnya.
"Bunga yang kami nanti pass on kepada Bank NTB itu adalah landed cost of fund kurang lebih 5%. Kami harapkan Bank NTB memberikan bunga margin dan dapat disalurkan kepada ASN at least single digit, antara 7-8% Dengan harapan dia dapat mengembalikannya," katanya.
KPR khusus untuk korban bencana ini akan digulirkan mulai tahun depan. Jika nantinya berjalan baik di Lombok, lanjut dia, maka program tersebut akan digulirkan di lokasi lain yang terdampak bencana, seperti Palu, Sulawesi Tengah.
"Setelah ini berhasil kami juga berpikir untuk replikasi ke Palu juga. Tetapi ini yang pertama memang kita mulai ASN dulu," tandasnya.
(fjo)