IHSG Ditutup Menyusut, Bursa Jepang Terjun Bebas Melebihi 2%
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir sesi perdagangan (10/12/2018) masih terbebani setelah sempat terkoreksi, hingga kembali ke zona merah. Dalam sesi awal pekan, IHSG ditutup memerah usai kehilangan 15,00 poin atau setara dengan 0,24% ke level 6.111,36.
IHSG pada perdagangan sesi I siang tadi, sedikit menyusut menjadi 6.096,95 usai kehilangan 29,41 poin yang setara 0,48% ketika tadi pagi juga jatuh 16,930 poin atau 0,276% ke level 6.109,43 poin dari penutupan Jumat (7/12) di posisi 6.126,36.
Sektor saham dalam negeri mayoritas bergerak melemah di perdagangan sore dipimpin kejatuhan terdalam sektor aneka industri sebesar 0,87% untuk kemudian diikuti aneka industri keuangan yang ambruk 0,43%. Selanjutnya hasil positif dicetak sektor perkebunan mencapai 0.40%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp8,20 triliun dengan 11,34 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp1,05 triliun dengan aksi jual asing sebesar Rp2,80 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,75 triliun. Tercatat sebesar 148 saham menguat, 275 melemah dan 140 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk. (TAMU) naik Rp290 menjadi Rp3.540, PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) bertambah Rp255 ke posisi Rp5.175 dan PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) melonjak Rp130 ke posisi Rp3.880.
Sedangkan saham-saham dengan pelemahan yakni PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG) turun Rp210 menjadi Rp3.630, PT Astra International Tbk. (ASII) melemah Rp75 menjadi Rp8.150 serta PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) jatuh Rp75 menjadi Rp1.480.
Di sisi lain kebanyakan bursa Asia terperosok setelah China melaporkan data perdagangan yang mengalami pelemahan, untuk kemudian diikuti kejatuhan bursa Jepang serta Australia lebih dari 2%. Sementara itu pasar saham daratan China masih menjadi fokus utama investor menyusul perang dagang antara Beijing dan Washington, yang tak kunjung berakhir.
Pada awal pekan, Komposit Shanghai berakhir lebih rendah 0,82% hingga ditutup pada kisaran level 2.584,58 diikuti terkaparnya komposit Shenzhen yang merosot hingga 1,345% untuk menutup sesi perdagangan Senin ke posisi 1.332,53.
Sementara itu, indeks Hang Seng di Hong Kung juga tidak lebih baik lewat penurunan sebesar 1.19% atau setara dengan 311,37 poin menjadi 25.752,382 hingga sesi perdagangan sore. Raihan negatif bursa setelah Construction Bank China yang terdaftar di Hong Kong tergelincir 1,39% dan Tencent teknologi China turun 0,9%.
Pada tempat lain di kawasan Asia, Indeks Nikkei 225 Jepang terjun bebas usai kehilangan 2,12 dan ditutup menjadi 21.219,50 ketika indeks Topix menyusut 1,89% serta mengakhiri sesi perdagangan ke level 1.589,81.
Saham Japan Display anjlok 10,61% setelah perusahaan sebelumnya mengatakan tidak memiliki rencana untuk memangkas produksi panel smartphone pada bulan Desember, menyusul laporan bahwa mereka berencana untuk melakukannya. Perusahaan elektronik Pioneer juga merosot 27,27% di bayangi akuisisi oleh Baring Private Equity Asia.
Tren negatif juga terlihat pada indeks Kospi di Korea Selatan yang ikut anjlok 1,06% hingga ditutup pada level 2.053,79 dengan saham produsen chip SK Hynix lebih rendah 1,95%. Kejatuhan terdalam menimpa bursa patokan Australia dengan lebih rendah 2,27% ke posisi 5.552,50 saat hampir semua sektor mengalami kerugian.
IHSG pada perdagangan sesi I siang tadi, sedikit menyusut menjadi 6.096,95 usai kehilangan 29,41 poin yang setara 0,48% ketika tadi pagi juga jatuh 16,930 poin atau 0,276% ke level 6.109,43 poin dari penutupan Jumat (7/12) di posisi 6.126,36.
Sektor saham dalam negeri mayoritas bergerak melemah di perdagangan sore dipimpin kejatuhan terdalam sektor aneka industri sebesar 0,87% untuk kemudian diikuti aneka industri keuangan yang ambruk 0,43%. Selanjutnya hasil positif dicetak sektor perkebunan mencapai 0.40%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp8,20 triliun dengan 11,34 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp1,05 triliun dengan aksi jual asing sebesar Rp2,80 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,75 triliun. Tercatat sebesar 148 saham menguat, 275 melemah dan 140 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk. (TAMU) naik Rp290 menjadi Rp3.540, PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) bertambah Rp255 ke posisi Rp5.175 dan PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) melonjak Rp130 ke posisi Rp3.880.
Sedangkan saham-saham dengan pelemahan yakni PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG) turun Rp210 menjadi Rp3.630, PT Astra International Tbk. (ASII) melemah Rp75 menjadi Rp8.150 serta PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) jatuh Rp75 menjadi Rp1.480.
Di sisi lain kebanyakan bursa Asia terperosok setelah China melaporkan data perdagangan yang mengalami pelemahan, untuk kemudian diikuti kejatuhan bursa Jepang serta Australia lebih dari 2%. Sementara itu pasar saham daratan China masih menjadi fokus utama investor menyusul perang dagang antara Beijing dan Washington, yang tak kunjung berakhir.
Pada awal pekan, Komposit Shanghai berakhir lebih rendah 0,82% hingga ditutup pada kisaran level 2.584,58 diikuti terkaparnya komposit Shenzhen yang merosot hingga 1,345% untuk menutup sesi perdagangan Senin ke posisi 1.332,53.
Sementara itu, indeks Hang Seng di Hong Kung juga tidak lebih baik lewat penurunan sebesar 1.19% atau setara dengan 311,37 poin menjadi 25.752,382 hingga sesi perdagangan sore. Raihan negatif bursa setelah Construction Bank China yang terdaftar di Hong Kong tergelincir 1,39% dan Tencent teknologi China turun 0,9%.
Pada tempat lain di kawasan Asia, Indeks Nikkei 225 Jepang terjun bebas usai kehilangan 2,12 dan ditutup menjadi 21.219,50 ketika indeks Topix menyusut 1,89% serta mengakhiri sesi perdagangan ke level 1.589,81.
Saham Japan Display anjlok 10,61% setelah perusahaan sebelumnya mengatakan tidak memiliki rencana untuk memangkas produksi panel smartphone pada bulan Desember, menyusul laporan bahwa mereka berencana untuk melakukannya. Perusahaan elektronik Pioneer juga merosot 27,27% di bayangi akuisisi oleh Baring Private Equity Asia.
Tren negatif juga terlihat pada indeks Kospi di Korea Selatan yang ikut anjlok 1,06% hingga ditutup pada level 2.053,79 dengan saham produsen chip SK Hynix lebih rendah 1,95%. Kejatuhan terdalam menimpa bursa patokan Australia dengan lebih rendah 2,27% ke posisi 5.552,50 saat hampir semua sektor mengalami kerugian.
(akr)