Vivendi dan Argyle Street Bersaing Akuisisi Global Mediacom

Senin, 10 Desember 2018 - 19:23 WIB
Vivendi dan Argyle Street...
Vivendi dan Argyle Street Bersaing Akuisisi Global Mediacom
A A A
PARIS - Perusahaan internasional asal Prancis yakni Vivendi SA yang bergerak pada bidang telekomunikasi, internet hingga fil berminat untuk berinvestasi kepada perusahaan media terbesar di Indonesia yakni PT Global Mediacom. Kanal penyiaran Vivendi, Canal + diterangkan sedang melakukan pembicaraan awal untuk membelanjakan lebih dari USD400 juta dalam upaya membeli saham Global Mediacom.

Seperti dilansir Bloomberg, Vivendi SA yang didukung oleh miliarder Vincent Bollore berdasarkan sumber yang tidak ingin disebutkan namanya dikabarkan berminat untuk mengakuisisi setengah dari PT MNC Vision Networks yang menguasai grup TV berbayar serta unit internet. MNC Vision sendiri merupakan perusahaan yang menjadi bagian dari MNC Group yang dimiliki konglomerat asal Indonesia Hary Tanoesoedibjo yang berbisnis dengan keluarga Presiden AS Donald Trump.

Keduanya seperti diketahui tengah menjalin kerja sama bisnis dalam pengembangan properti di Indonesia. Sebagai bagian dari kesepakatan, Canal + juga menegosiasikan pembelian sekitar 10% saham dari PT Media Nusantara Citra, yang menjalankan operasi TV free-to-air grup.

Selain itu Argyle Street, sebuah perusahaan investasi yang berbasis di Hong Kong, secara terpisah juga telah menyatakan minatnya untuk membeli sekitar 49% saham dari MNC Vision Networks. Argyle diterangkan telah mengusulkan untuk membeli 25% perusahaan dari Global Mediacom dalam sebuah kesepakatan bisnis yang diperkirakan senilai USD550 juta.

Kucuran dana tersebut dikabarkan bakal digunakan untuk membeli saham baru ketika MNC Vision Networks melakukan penawaran umum perdana yang diharapkan dapat terjadi tahun depan. MNC Vision Networks sendiri merupakan pemegang saham terbesar dari PT MNC Sky Vision yang dikenal sebagai salah satu operator TV berbayar terbesar di Indonesia.

Pembicaraan akuisisi tersebut diyakini baru sebatas tahap awal, dengan kemungkinan bisa saja batal ketika muncul tawaran dari pihak lain. Sementara itu perwakilan atau pejabat dari Canal + dan Argyle Street belum mau berkomentar secara langsung.
(akr)
Berita Terkait
Starlink, Investasi,...
Starlink, Investasi, dan Pembangunan Telekomunikasi
Kewajiban Kerja Sama...
Kewajiban Kerja Sama OTT Datangkan Investasi di Indonesia
Demi Tarik Duit Asing,...
Demi Tarik Duit Asing, LPI Bakal Tinggalkan Cara Lawas
Pabrik Perusahaan Tiongkok...
Pabrik Perusahaan Tiongkok Pindah ke Asia Tenggara, RI Harus Permudah Regulasi Investasi
Pengusaha: Iklim Investasi...
Pengusaha: Iklim Investasi Indonesia Belum Semenarik Negara ASEAN Lain
Negara yang Berinvestasi...
Negara yang Berinvestasi dengan Nilai Terbesar di Indonesia
Berita Terkini
Manajer Perempuan di...
Manajer Perempuan di Nestle Meningkat, Ciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif
53 menit yang lalu
Pertamina Antisipasi...
Pertamina Antisipasi Pasokan BBM di Bengkulu Akibat Pendangkalan Pulau Baai
1 jam yang lalu
SIG Berhasil Tekan Beban...
SIG Berhasil Tekan Beban Pokok Pendapatan 0,8% Jadi Rp28,26 Triliun
2 jam yang lalu
Program Mudik Bersama...
Program Mudik Bersama BUMN, BRI Life dan BRI Kolaborasi Beri Perlindungan Asuransi
3 jam yang lalu
BSI Ingatkan Nasabah...
BSI Ingatkan Nasabah Waspada Penipuan Bermodus Social Engineering
3 jam yang lalu
Mentan Amran: Operasi...
Mentan Amran: Operasi Pasar Pangan Murah AgriPost Stabilkan Harga Pangan
3 jam yang lalu
Infografis
Houthi Klaim Mampu Gagalkan...
Houthi Klaim Mampu Gagalkan Serangan Udara AS dan Inggris
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved