QNET Dorong Milenial Bisa Bersaing di Kancah Global

Rabu, 12 Desember 2018 - 08:18 WIB
QNET Dorong Milenial Bisa Bersaing di Kancah Global
QNET Dorong Milenial Bisa Bersaing di Kancah Global
A A A
JAKARTA - Perusahaan penjualan langsung QNET yang tergabung dalam Grup QI di Malaysia dan juga terdaftar di Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI), memberikan dana hibah USD100 ribu atau sekitar Rp1,5 miliar kepada Quest International University Perak (QIU) sebagai dana penelitian mengenai daur ulang plastik.

"Grup QI sangat tertarik terhadap hasil penemuan QIU mengenai daur ulang sampah plastik ini. Sangat menarik mengetahui bahwa QIU menemukan 7 plastik yang dapat didaur ulang menjadi batu bata. Nilai plastik bekas akan sangat berharga sehingga masyarakat mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari," kata General Manager QNET Indonesia, Ganang Rindarko, dalam keterangan tertulis, Rabu (12/12/2018).

Sejalan dengan misi mewujudkan Indonesia Emas dari hasil bonus demografi, QIU memberikan kesempatan siswa di Indonesia memiliki pengalaman mengenyam pendidikan di luar negeri yang mampu menghasilkan lulusan berkualitas, siap kerja, dan mampu berinteraksi di lingkungan multikultural.

Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) agar Indonesia dapat memetik manfaat maksimal dari bonus demografi, ketersediaan sumber daya manusia usia produktif yang melimpah harus diimbangi dengan peningkatan kualitas dari sisi pendidikan dan keterampilan, termasuk kaitannya dalam menghadapi keterbukaan pasar tenaga kerja. Dengan demografi yang dimiliki, Indonesia diperkirakan akan mencapai keemasan pada tahun 2045.

Mereka yang termasuk usia produktif (15-64 tahun) pada tahun 2045 nanti merupakan penduduk yang saat ini berusia 0-37 tahun, termasuk generasi milenial yang kini berusia 17-37 tahun. Sebelum memasuki masa keemasan, anak-anak muda Indonesia ini memerlukan persiapan yang berkualitas.

Kualitas ini dibutuhkan agar mereka dapat berkompetisi di era globalisasi dengan derasnya arus komunikasi dan teknologi. Kemampuan dasar di bidang literasi sangat dibutuhkan agar tetap bisa melakukan komunikasi dan menerima informasi. Kemampuan tersebut dapat berkembang dengan pendidikan yang baik.

"QIU memiliki standar internasional untuk memaksimalkan pendidikan yang berkualitas. Bagi kami, membangun karakter melalui sistem pendidikan dan lingkungan yang mendukung sangatlah penting. Karena itu, melalui lingkungan belajar yang multikultural serta kondusif meskipun jauh dari rumah, kami menciptakan lulusan siap kerja melalui kesempatan praktik yang besar," jelas Nicholas Goh, CEO QIU.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0066 seconds (0.1#10.140)