Wall Street Mendatar Saat Investor Gugup dan Saham Defensif

Jum'at, 14 Desember 2018 - 08:26 WIB
Wall Street Mendatar...
Wall Street Mendatar Saat Investor Gugup dan Saham Defensif
A A A
NEW YORK - Wall Street pada perdagangan Kamis, kemarin waktu setempat berakhir mendatar saat indeks S & P 500 mengalami sedikit perubahan setelah melewati sesi yang cenderung melemah. Investor masih ketakutan mengenai isu-isu domestik dan internasional, sementara pergerakan saham cenderung defensif saat sektor keuangan dan konsumen anjlok paling besar.

Dow Jones mencetak keuntungan mengiringi laju indeks S & P antara wilayah positif dan negatif setelah gagal untuk mempertahankan raihan positif didorong oleh harapan soal kemajuan dalam negosiasi perdagangan AS-China. Juru bicara Kementerian Perdagangan China mengatakan Washington dan Beijing menutup kontak atas perdagangan.

"Pasar menjadi sangat gugup. Investor menjadi gelisah di pagi hari dan kemudian ketakutan mereka datang kembali," kata Omar Aguilar, Kepala Investasi untuk equities di Charles Schwab Investment Management di San Francisco. Ia juga mengutarakan, kekhawatiran mencuat tentang berbagai isu mulai dari kenaikan suku bunga US Federal Reserve.

Selanjutnya sentimen juga datang seputar US Treasury serta pembicaraan dagang AS-China ditambah ketidakpastian tentang kebijakan moneter Brexit, Italia dan Uni Eropa."Kita perlu katalis untuk mendapatkan tren yang lebih konsisten. Ini bisa menjadi data ekonomi yang baik atau kejelasan rencana Fed pada tahun depan atau kepastian dalam perdagangan AS-China. Tapi sya pikir hal itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat," katanya.

Dow Jones Industrial Average terpantau naik 70,11 poin atau 0,29% ke level 24.597,38 saat indeks S & P 500 justru kehilangan sebesar 0,53 poin yang setara 0,02% menjadi 2.650,54. Selanjutnya komposit Nasdaq jiga jatuh mencapai 27,98 poin atau 0,39% di posisi 7.070,33.

Sementara itu dalam sebuah jejak pendapat Reuters menunjukkan investor mencemaskan strategi US Treasury dengan harapan kurva imbal hasil berbalik tahun depan, mungkin dalam waktu enam bulan atau bahkan jauh lebih awal daripada perkiraan hanya tiga bulan yang lalu. Sektor saham bergerak dengan beberapa meraih persentase kenaikan terbesar dari 11 sektor utama S & P.

Utilitas. SPLRCU naik 0,9% diikuti lompatan sektor real estat capai 0,6% dan konsumen 0,7%. Sedangkan sektor keuangan S & P jatuh 0,6% terseret pelemahan saham perbankan. Hambatan terbesar berikutnya adalah indeks discretionary konsumen. SPLRCD, yang jatuh 0.44% dan terbebani oleh saham ritel. Indeks S & P ritel. SPXRT tersentak rally tiga hari dengan menetes 0,4%.
(akr)
Berita Terkait
Wall Street Terdongkrak...
Wall Street Terdongkrak Diterpa Optimisme Pengembangan Vaksin Corona
Wall Street Berbalik...
Wall Street Berbalik Jatuh di Tengah Ancaman Trump Tutup Facebook dan Twitter
Wall Street Mixed Saat...
Wall Street Mixed Saat Dow dan S&P 500 Jatuh Dibayangi Kasus Baru Covid-19
Wall Street Turun Tajam...
Wall Street Turun Tajam Dihantam Aksi Jual Saham Teknologi
Microsoft Pikir-pikir...
Microsoft Pikir-pikir Beli TikTok Bikin Nasdaq Cetak Rekor, Wall Street Rebound
Wall Street Lebih Tinggi...
Wall Street Lebih Tinggi di Tengah Ancang-ancang Stimulus USD1 Triliun Gedung Putih
Berita Terkini
THR PNS Cair 17 Maret...
THR PNS Cair 17 Maret 2025 , Pemerintah Siapkan Anggaran Rp49,9 Triliun
12 menit yang lalu
Realisasi Program Makan...
Realisasi Program Makan Bergizi Gratis Capai Rp710,5 Miliar, Jangkau 2 Juta Penerima
52 menit yang lalu
Pabrik MinyaKita Tak...
Pabrik MinyaKita Tak Sesuai Takaran Resmi Ditutup, Ini Pemiliknya
1 jam yang lalu
TBS Energi Tumbuh Positif...
TBS Energi Tumbuh Positif di Tengah Transformasi Bisnis Berkelanjutan
1 jam yang lalu
Berapa THR yang Diterima...
Berapa THR yang Diterima PPPK 2025? Cek Kisaran Tanggal Pencairannya
1 jam yang lalu
Jaga Iklim Investasi,...
Jaga Iklim Investasi, Pemerintah Harus Berikan Kepastian Hukum Industri Sawit
2 jam yang lalu
Infografis
Daftar Skuad Timnas...
Daftar Skuad Timnas Indonesia Hadapi Australia dan Bahrain
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved