Intikeramik Bidik Laba Bersih Rp129 Miliar di 2019
A
A
A
JAKARTA - PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) membidik laba bersih sebesar Rp100 miliar akhir tahun ini dan Rp129 miliar tahun depan. Perusahaan melakukan beberapa hal dalam perbaikan internal anak usaha yakni INKA dan pembangunan hotel di RSO.
Presiden Direktur Intikeramik Alamasri Industri Yohas Rafli mengatakan, untuk INKA saat ini masih dalam proses perbaikan kondisi internal. Kegiatan operasional di pabrik belum berjalan, tapi penjualan tetap berjalan meski belum dapat menutup biaya produksi.
Yohas menjelaskan, anak usaha melakukan serangkaian langkah untuk memperbaiki kondisi perusahaan disamping menyelesaikan restrukturisasi penjadwalan pembayaran utang kepada kreditur perbankan, mengajukan rencana perdamaian kepada para kreditur yang telah disetujui dan merumuskan kembali rencana bisnis ke depan di INKA.
"Akhir tahun bukukan kinerja positif dengan ekspektasi laba secara bersih Rp100 miliar untuk tahun ini untuk dari akuisisi restrukturisasi," ujarnya di Jakarta, Jumat (14/12/2018).
Sementara, lanjut Yohas, untuk RSO masih dalam proses mulai pembangunan. Pekerjaan yang tengah berjalan adalah pengerjaan proyek hotel JW Marriott Ubud di bawah perusahaan RSO. Pekerjaan tersebut saat ini baru sekitar 15%.
Yohas mengatakan, depan dengan semua ekspansi tersebut maka perusahaan menargetkan laba bersih tahun depan dapat mencapai Rp129 miliar. Rencana korporasi pun akan diumumkan Januari 2019.
"Ada ekspektasi Rp129 miliar tahun 2019. Awal 2019 kita terbitkan rencana korporasi kita, investasi apa yang kita lakukan, hasil apa yang kita dapat lima tahunan," pungkasnya.
Presiden Direktur Intikeramik Alamasri Industri Yohas Rafli mengatakan, untuk INKA saat ini masih dalam proses perbaikan kondisi internal. Kegiatan operasional di pabrik belum berjalan, tapi penjualan tetap berjalan meski belum dapat menutup biaya produksi.
Yohas menjelaskan, anak usaha melakukan serangkaian langkah untuk memperbaiki kondisi perusahaan disamping menyelesaikan restrukturisasi penjadwalan pembayaran utang kepada kreditur perbankan, mengajukan rencana perdamaian kepada para kreditur yang telah disetujui dan merumuskan kembali rencana bisnis ke depan di INKA.
"Akhir tahun bukukan kinerja positif dengan ekspektasi laba secara bersih Rp100 miliar untuk tahun ini untuk dari akuisisi restrukturisasi," ujarnya di Jakarta, Jumat (14/12/2018).
Sementara, lanjut Yohas, untuk RSO masih dalam proses mulai pembangunan. Pekerjaan yang tengah berjalan adalah pengerjaan proyek hotel JW Marriott Ubud di bawah perusahaan RSO. Pekerjaan tersebut saat ini baru sekitar 15%.
Yohas mengatakan, depan dengan semua ekspansi tersebut maka perusahaan menargetkan laba bersih tahun depan dapat mencapai Rp129 miliar. Rencana korporasi pun akan diumumkan Januari 2019.
"Ada ekspektasi Rp129 miliar tahun 2019. Awal 2019 kita terbitkan rencana korporasi kita, investasi apa yang kita lakukan, hasil apa yang kita dapat lima tahunan," pungkasnya.
(fjo)