Realisasi Ekspor RI Turun 6,69% di Periode November 2018

Senin, 17 Desember 2018 - 13:16 WIB
Realisasi Ekspor RI Turun 6,69% di Periode November 2018
Realisasi Ekspor RI Turun 6,69% di Periode November 2018
A A A
JAKARTA - Ekspor Indonesia periode November 2018 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai USD14,83 miliar. Realisasi ini turun 6,69% dibanding realisasi ekspor periode Oktober 2018.
(Baca Juga: Merosot, Neraca Perdagangan RI November 2018 Defisit USD2,05 MiliarKepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, dari realisasi ekspor tersebut, ekspor migas mengalami penurunan sebesar 10,75% atau turun USD1,37 miliar. Hal ini karena baik ekspor migas maupun non migas juga mengalami penurunan.

"Pertama, ekspor migas turun 10,75% atau USD1,37 miliar karena ekspor hasil minyak menurun 28,66%, nilai minyak mentah turun 9,10%, gas turun 8,36%," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (17/12/2018).

Sementara ekspor nonmigas mengalami penurunan sekitar 6,25%. Hal ini disebabkan karena ada penurunan ekspor komoditas perhiasan dan permata, lemak dan minyak hewan nabati, serta bahan bakar mineral. "Nilai ekspor USD14,83 miliar kalau dibanding November 2017 juga mengalami penurunan 3,28%," imbuh dia.

Pria yang akrab disapa Kecuk ini mmerinci, ekspor migas mengalami penurunan sekitar 10,75% karena ada penurunan ekspor minyak mentah, hasil minyak dan gas. Sementara ekspor pertanian masih mengalami kenaikan baik secara month to month (mtm) maupun year on year (yoy).

"Ekspor pertanian meningkat 1,29% diantaranya ekspor cengkeh, biji kakao, mutiara hasil budidaya, hasil hutan bukan kayu lainnya. Secara Yoy, ekspor masih tumbuh 1,05% karena ekspor cengkeh, biji kakao, mutiara hasil budidaya," imbuh dia.

Sementara itu industri pengolahan mengalami penurunan sekitar 8,12% secara mtm dan turun 6,86% secara yoy. Menurutnya, penurunan ini cukup dalam mengingat kontribusi industri pengolahan terhadap ekspor yang mencapai 72,03%.

"Ekspor industri pengolahan yang menurun selama November di antaranya barang perhiasan dan barang berharga, miyak sawit, logam dasar mulia, bahan kertas. Pertambangan masih mengalami kenaikan mtm dan yoy. Mtm ekspor pertambangan tumbuh, karena tumbuhnya ekspor bijih tembaga, bijih besi, batu hias dsb. Ekspor pertambangan naik 1,79% mtm dan yoy naik 9,09%," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4751 seconds (0.1#10.140)