Harga Minyak Mentah Dunia Jatuh 1% Dibayangi Banjir Pasokan

Selasa, 18 Desember 2018 - 10:06 WIB
Harga Minyak Mentah Dunia Jatuh 1% Dibayangi Banjir Pasokan
Harga Minyak Mentah Dunia Jatuh 1% Dibayangi Banjir Pasokan
A A A
SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia turun mencapai 1% pada perdagangan, Selasa (18/12/2018) untuk memperpanjang tren pelemahan dari sesi sebelumnya. Anjloknya harga minyak dipengaruhi laporan kenaikan besar pasokan minyak Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan mencapai rekor produksi untuk memicu kekhawatiran banjir pasokan global.

Seperti dilansir Reuters hari ini, kekhawatiran seputar permintaan minyak di masa depan juga mencuat dengan prediksi bakal menyusut tajam. Hal itu seiring dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi global dan keraguan atas dampak dari pemotongan produksi yang dipimpin Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) dalam upaya menekan harga.

Tercatat hari kedua pekan ini, harga minyak mentah berjangka Internasional yakni Brent berada di level USD58,95 per barel pada pukul 01.41 GMT, atau mengalami penyusutan sebesar 66 sen yang setara 1,11% dibandingkan sesi penutupan sebelumnya. Sementara harga minyak mentah berjangka AS yakni West Texas Intermediate (WTI) lebih rendah 40 sen atau 0,8% menjadi USD49,48 per barel.

Terpantau baik minyak mentah AS dan Brent telah berkurang lebih dari 30% sejak awal Oktober di tengah pembengkakan persediaan global, dengan WTI saat ini diperdagangkan pada tingkat yang tidak terlihat sejak Oktober 2017. “OPEC mengurangi produksi untuk mencoba menyeimbangkan kembali. Namun, data dari Cushing masih menunjukkan kelebihan pasokan,” kata Hue Frame, manajer portofolio di Frame Funds.

Menurutnya, apa yang dilakukan OPEC dipandang oleh pasar tidak akan berpengaruh signifikan, terutama ketika dikombinasikan dengan pertumbuhan global yang lambat. Di sisi lain pasokan terus menanjak, dengan inventaris di pusat penyimpanan AS Cushing, Oklahoma, naik lebih dari 1 juta barel dari 11 hingga 14 Desember, seperti disampaikan para pelaku pasar mengutip data dari firma intelijen pasar Genscape.

Sementara itu, produksi minyak dari tujuh turunan utama AS diperkirakan akan melonjak menjadi 8,03 juta barel per hari (bpd) untuk pertama kalinya dalam catatan pada akhir tahun, diperkirakan oleh Administrasi Informasi Energi AS. Dengan harga minyak yang saat ini jatuh, produsen serpih yang tidak menguntungkan akhirnya akan berhenti beroperasi dan mengurangi pasokan, tetapi itu akan memakan waktu, kata para analis.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4066 seconds (0.1#10.140)