Program CSR EEES Wujud Nyata Mengentaskan Masyarakat dari Kemiskinan
A
A
A
JAKARTA - Kepedulian dunia usaha terhadap kesejahteraan masyarakat sekitanya menjadi prioritas utama yang terus diperhatikan untuk meningkatkan kesejahteraan. Pasalnya, dengan meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitarnya, perusahaan akan semakin maju dan secara tidak langsung membantu pembangunan ekonomi secara nasional.
Hal inilah yang terus dilakukan oleh Energy Equity Epic Sengkang Pty.Ltd (EEES) perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) gas bumi yang baroperasi di lapangan Gas Kampung Baru di Kecamatan Gilireng Kabupaten Wajo.
Perusahaan ini terus berupaya berperan positif dan aktif untuk kesejahteraan masyarakat sekitarnya melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Program CSR EEES diarahkan untuk menyentuh lapisan masyarakat golongan ekonomi lemah, sehingga diharapkan dapat berperan dalam turut menekan angka kemiskinan.
Setelah melalui serangkaian pengkajian sosial dan potensi masyarakat sekitar area operasi perusahaan, di penghujung tahun 2011 silam EEES bersama pemerintah Kecamatan Gilireng, Majauleng bekerjasama Kabupaten Wajo menggagas 'Program Ternak Sapi Bergulir'
Program ini dijalankan dengan membagikan ternak 5 ekor sapi betina Bakalan kepada kelompok ternak di beberapa desa yang dilakukan secara bertahap dimulai pada tahun 2012 sampai tahun 2015.
Adapun daerah sasaran adalah Desa Poleanro, Lamata, Macanang masing-masing 2 kelompok ternak. Desa Arajang, Alausalo dan Laerung masing-masing 1 Kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari 5 orang yang tergolong warga kurang mampu dari masing-masing desa yang terlebih dahulu diverifikasi kelayakannya oleh pemerintah desa kecamatan dan kabupaten.
Untuk menjamin mutu sapi Bakalan sebelum diserahkan kepada peternak, sapi tersebut terlebih dahulu harus memenuhi persyaratan mutu dan kualitas yaitu tinggi minimal 103 cm, umur minimal 2 tahun serta lulus pemeriksaan kesehatan dokter hewan dari Dinas Peternakan Kabupaten Wajo.
Setelah sapi Bakalan diserahkan ke kelompok ternak, EEES melakukan pendampingan bekerja sama dengan dokter hewan, mereka diajarkan cara berternak yang baik dan apabila ada ternak yang sakit, peternak dapat segera menghubungi pendamping program untuk segera diobati dan hingga kini program tersebut terus dipantau.
Hal ini terbukti, sejak diluncurkan pada awal tahun 2012 yang lalu, program ini berkembang baik dari 68 ekor sapi yang disebar ke kelompok ternak, hingga saat ini sudah menghasilkan 152 ekor anak sapi atau sudah mencapai perkembangan 100 persen lebih.
Keunggulan program ini adalah mekanisme perguliran dilakukan setelah 3 tahun pemeliharaan atau setelah sapi tersebut memiliki anak 2 ekor.
Adapun mekanisme perguliran adalah peternak tidak mengembalikan induk sapi, namun mareka mengembalikan dalam bentuk uang sebesar 6 juta rupiah kepada pendamping untuk dibelikan sapi Bakalan dengan spesiflkasi yang sama. Kemudian sapi-sapi itu diberikan kepada kelompok masyarakat peternak Iainnya yang telah diverifikasi oleh pemerintah setempat.
Dengan sistem seperti ini, peternak penerima perguliran akan mendapatkan Bakalan induk sapi yang berkualitas, karena telah melalui pemeriksaan oleh dokter hewan pendamping, disamping itu perusahaan tidak lagi mengeluarkan uang untuk membantu peternak lainnya.
Keberhasilan pergulirnya program ini merupakan hal yang sangat positif karena manfaat program dapat menyebar ke seluruh penjuru desa dengan sasaran secara berkesinambungan. Disamping manfaat ekonomi, program ini juga berperan dalam meningkatkan kapasitas kelompok untuk mangolah program yang berkesinambungan dan mempererat sinergi antara perusahaan masyarakat dan pemerintah.
Hal inilah yang terus dilakukan oleh Energy Equity Epic Sengkang Pty.Ltd (EEES) perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) gas bumi yang baroperasi di lapangan Gas Kampung Baru di Kecamatan Gilireng Kabupaten Wajo.
Perusahaan ini terus berupaya berperan positif dan aktif untuk kesejahteraan masyarakat sekitarnya melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Program CSR EEES diarahkan untuk menyentuh lapisan masyarakat golongan ekonomi lemah, sehingga diharapkan dapat berperan dalam turut menekan angka kemiskinan.
Setelah melalui serangkaian pengkajian sosial dan potensi masyarakat sekitar area operasi perusahaan, di penghujung tahun 2011 silam EEES bersama pemerintah Kecamatan Gilireng, Majauleng bekerjasama Kabupaten Wajo menggagas 'Program Ternak Sapi Bergulir'
Program ini dijalankan dengan membagikan ternak 5 ekor sapi betina Bakalan kepada kelompok ternak di beberapa desa yang dilakukan secara bertahap dimulai pada tahun 2012 sampai tahun 2015.
Adapun daerah sasaran adalah Desa Poleanro, Lamata, Macanang masing-masing 2 kelompok ternak. Desa Arajang, Alausalo dan Laerung masing-masing 1 Kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari 5 orang yang tergolong warga kurang mampu dari masing-masing desa yang terlebih dahulu diverifikasi kelayakannya oleh pemerintah desa kecamatan dan kabupaten.
Untuk menjamin mutu sapi Bakalan sebelum diserahkan kepada peternak, sapi tersebut terlebih dahulu harus memenuhi persyaratan mutu dan kualitas yaitu tinggi minimal 103 cm, umur minimal 2 tahun serta lulus pemeriksaan kesehatan dokter hewan dari Dinas Peternakan Kabupaten Wajo.
Setelah sapi Bakalan diserahkan ke kelompok ternak, EEES melakukan pendampingan bekerja sama dengan dokter hewan, mereka diajarkan cara berternak yang baik dan apabila ada ternak yang sakit, peternak dapat segera menghubungi pendamping program untuk segera diobati dan hingga kini program tersebut terus dipantau.
Hal ini terbukti, sejak diluncurkan pada awal tahun 2012 yang lalu, program ini berkembang baik dari 68 ekor sapi yang disebar ke kelompok ternak, hingga saat ini sudah menghasilkan 152 ekor anak sapi atau sudah mencapai perkembangan 100 persen lebih.
Keunggulan program ini adalah mekanisme perguliran dilakukan setelah 3 tahun pemeliharaan atau setelah sapi tersebut memiliki anak 2 ekor.
Adapun mekanisme perguliran adalah peternak tidak mengembalikan induk sapi, namun mareka mengembalikan dalam bentuk uang sebesar 6 juta rupiah kepada pendamping untuk dibelikan sapi Bakalan dengan spesiflkasi yang sama. Kemudian sapi-sapi itu diberikan kepada kelompok masyarakat peternak Iainnya yang telah diverifikasi oleh pemerintah setempat.
Dengan sistem seperti ini, peternak penerima perguliran akan mendapatkan Bakalan induk sapi yang berkualitas, karena telah melalui pemeriksaan oleh dokter hewan pendamping, disamping itu perusahaan tidak lagi mengeluarkan uang untuk membantu peternak lainnya.
Keberhasilan pergulirnya program ini merupakan hal yang sangat positif karena manfaat program dapat menyebar ke seluruh penjuru desa dengan sasaran secara berkesinambungan. Disamping manfaat ekonomi, program ini juga berperan dalam meningkatkan kapasitas kelompok untuk mangolah program yang berkesinambungan dan mempererat sinergi antara perusahaan masyarakat dan pemerintah.
(akn)