Utamakan Keselamatan, Menhub: Batas Kecepatan Berkendara 100 Km/Jam
A
A
A
JAKARTA - Menjelang Natal dan Tahun Baru 2019, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah mengatur berbagai langkah penanganan. Salah satunya dengan imbauan batas kecepatan maksimal demi keselamatan berkendara.
"Terhubungnya jalan tol Jakarta-Surabaya memunculkan isu baru bagi masyarakat yaitu terkait keselamatan. Oleh karenanya, saya mengimbau kepada pemudik untuk mengatur kecepatan maksimal 100 km/jam. Kecepatan berkendara 100 km/jam maksimal itu akan menjadi batas kesepakatan kita. Mengurangi kecepatan artinya kita sadar dalam keselamatan berkendara," ujar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di Jakarta, Sabtu (22/12/2018).
Penetapan batas kecepatan ini juga akan didukung penuh oleh Polri. Budi Karya mengungkapkan bahwa telah disiapkan alat yang digunakan untuk mengawasi kecepatan berkendara.
"Untuk isu keselamatan ini, kita bekerjasama dengan Kakorlantas, Polisi untuk handle agar kecepatan itu pada batas 100 km/jam maksimal. Sudah ada alat-alat untuk mengontrol kecepatan pemudik seperti speed gun. Jadi kalau pengemudi berkendara lebih dari 100 km/jam akan tertangkap kamera dan diberikan tilang atau punishment yang lain karena berkeselamatan itu penting sekali," paparnya.
Menhub Budi optimis Tol Jakarta-Cikampek pada Natal dan Tahun Baru 2019 relatif lancar. Hal ini terjadi karena untuk sementara belum dilanjutkan kembali proyek pembangunan yang sedang berlangsung di Tol Jakarta-Cikampek.
"Kita perkirakan puncak kemacetan itu hari Minggu, namun kita selalu mengatur kemacetan dengan baik. Bahkan laporan dari Dirut Jasa Marga Desi Arryani pada beberapa tempat lancar sekali. Pertumbuhannya sampai 30%. Perkiraan pengguna ruas jalan tol dengan jarak yang panjang, preferensi orang untuk menggunakan jalan tersebut akan meningkat kira-kira 15%. Saat ini, kita sepakat fokus pada antisipasi keselamatan bukan kemacetan," kata Menhub.
Pada kesempatan yang sama, Kakorlantas Refdi Andri mengungkapkan bahwa prediksi puncak arus lalu lintas pada ruas Tol Jakarta-Cikampek besok disebabkan karyawan yang masih bekerja.
"Kesiapan sarana dan prasarana juga rest area sudah sangat baik. Kepolisian beserta Kemenhub sudah sangat siap menghadapi pengamanan jalan tol antara tanggal 21 Desember sampai 1 Januari. Kebijakan yang disepakati bersama khususnya 3 proyek (tol elevated, kereta cepat, MRT) di Cikampek berhenti sementara dan adanya pembatasan kendaraan barang," imbuhnya.
Untuk mendukung keselamatan berkendara, Budi Karya juga terus menggalakkan aspek keselamatan pada bus pariwisata. Seperti pada saat ini telah dilakukan rampcheck mencapai 70%. Nantinya, apabila ditemukan bus yang tidak tertera stiker kelaikan maka tidak akan diperkenankan untuk beroperasi.
Untuk mendukung kelancaran para pemudik, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiadi, pada kesempatan ini juga menyampaikan telah melakukan launching Buku Kuliner untuk mempromosikan keunggulan dan kekhasan kuliner setiap kota. Buku ini sudah dicetak sementara 1.000 buku dan akan dibagikan secara gratis pada semua pintu tol.
"Terhubungnya jalan tol Jakarta-Surabaya memunculkan isu baru bagi masyarakat yaitu terkait keselamatan. Oleh karenanya, saya mengimbau kepada pemudik untuk mengatur kecepatan maksimal 100 km/jam. Kecepatan berkendara 100 km/jam maksimal itu akan menjadi batas kesepakatan kita. Mengurangi kecepatan artinya kita sadar dalam keselamatan berkendara," ujar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di Jakarta, Sabtu (22/12/2018).
Penetapan batas kecepatan ini juga akan didukung penuh oleh Polri. Budi Karya mengungkapkan bahwa telah disiapkan alat yang digunakan untuk mengawasi kecepatan berkendara.
"Untuk isu keselamatan ini, kita bekerjasama dengan Kakorlantas, Polisi untuk handle agar kecepatan itu pada batas 100 km/jam maksimal. Sudah ada alat-alat untuk mengontrol kecepatan pemudik seperti speed gun. Jadi kalau pengemudi berkendara lebih dari 100 km/jam akan tertangkap kamera dan diberikan tilang atau punishment yang lain karena berkeselamatan itu penting sekali," paparnya.
Menhub Budi optimis Tol Jakarta-Cikampek pada Natal dan Tahun Baru 2019 relatif lancar. Hal ini terjadi karena untuk sementara belum dilanjutkan kembali proyek pembangunan yang sedang berlangsung di Tol Jakarta-Cikampek.
"Kita perkirakan puncak kemacetan itu hari Minggu, namun kita selalu mengatur kemacetan dengan baik. Bahkan laporan dari Dirut Jasa Marga Desi Arryani pada beberapa tempat lancar sekali. Pertumbuhannya sampai 30%. Perkiraan pengguna ruas jalan tol dengan jarak yang panjang, preferensi orang untuk menggunakan jalan tersebut akan meningkat kira-kira 15%. Saat ini, kita sepakat fokus pada antisipasi keselamatan bukan kemacetan," kata Menhub.
Pada kesempatan yang sama, Kakorlantas Refdi Andri mengungkapkan bahwa prediksi puncak arus lalu lintas pada ruas Tol Jakarta-Cikampek besok disebabkan karyawan yang masih bekerja.
"Kesiapan sarana dan prasarana juga rest area sudah sangat baik. Kepolisian beserta Kemenhub sudah sangat siap menghadapi pengamanan jalan tol antara tanggal 21 Desember sampai 1 Januari. Kebijakan yang disepakati bersama khususnya 3 proyek (tol elevated, kereta cepat, MRT) di Cikampek berhenti sementara dan adanya pembatasan kendaraan barang," imbuhnya.
Untuk mendukung keselamatan berkendara, Budi Karya juga terus menggalakkan aspek keselamatan pada bus pariwisata. Seperti pada saat ini telah dilakukan rampcheck mencapai 70%. Nantinya, apabila ditemukan bus yang tidak tertera stiker kelaikan maka tidak akan diperkenankan untuk beroperasi.
Untuk mendukung kelancaran para pemudik, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiadi, pada kesempatan ini juga menyampaikan telah melakukan launching Buku Kuliner untuk mempromosikan keunggulan dan kekhasan kuliner setiap kota. Buku ini sudah dicetak sementara 1.000 buku dan akan dibagikan secara gratis pada semua pintu tol.
(ven)