Genjot Perdagangan, China Sesuaikan Tarif Ekspor-Impor untuk 2019
A
A
A
BEIJING - China hari ini mengumumkan penyesuaian beberapa tarif impor dan ekspor untuk tahun 2019, menghapus bea masuk pada produk alternatif untuk makanan ternak serta tarif untuk pupuk dan ekspor bijih besi. Langkah-langkah itu dilakukan untuk meningkatkan perdagangan luar negeri seiring melambatnya perekonomian.
Seperti dikutip Reuters dari Kementerian Keuangan China dalam sebuah pernyataan resmi di situsnya, Senin (24/12/2018), bahwa tarif impor untuk sejumlah makanan alternatif, termasuk rapeseed, kapas, bunga matahari dan kelapa sawit, akan dihapus mulai 1 Januari 2019. Begitu pula tarif untuk sejumlah barang farmasi.
Kementerian juga menyebutkan bahwa China akan memungut tarif sementara untuk lebih dari 700 item tahun depan dan mempertahankan tarif impor yang relatif rendah untuk mesin pesawat.
Tak hanya itu, tarif pajak sementara untuk kerak mangan dan sel baterai lithium-ion untuk kendaraan juga akan dihapus dan tarif pajak untuk negara yang paling disukai juga akan dikenakan pada produk-produk tersebut.
Untuk ekspor, pemerintah China juga menyebutkan tidak akan memungut tarif ekspor untuk 94 produk tahun depan termasuk pupuk, bijih besi, kerak, tar batu bara dan bubur kayu. China juga akan memotong tarif untuk negara paling disukai pada 298 produk teknologi informasi dari Juli 2019.
Pertumbuhan ekonomi China melambat menjadi 6,5% pada kuartal III/2018, laju terlemah sejak krisis keuangan global dan diperkirakan akan melambat lebih lanjut tahun depan di tengah perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).
Item utama dalam pergulatan perdagangan adalah ekspor kedelai AS. China memberlakukan tarif 25% untuk kedelai pada Juli sebagai tanggapan atas tarif AS untuk barang-barang China yang menyebabkan penurunan impor yang tajam.
Kedelai adalah bahan utama untuk pakan ternak bagi industri peternakan China yang luas. AS adalah pemasok kedelai terbesar kedua ke China dengan komponen perdagangan antara negara-negara tersebut senilai USD12 miliar pada tahun 2017.
Seperti dikutip Reuters dari Kementerian Keuangan China dalam sebuah pernyataan resmi di situsnya, Senin (24/12/2018), bahwa tarif impor untuk sejumlah makanan alternatif, termasuk rapeseed, kapas, bunga matahari dan kelapa sawit, akan dihapus mulai 1 Januari 2019. Begitu pula tarif untuk sejumlah barang farmasi.
Kementerian juga menyebutkan bahwa China akan memungut tarif sementara untuk lebih dari 700 item tahun depan dan mempertahankan tarif impor yang relatif rendah untuk mesin pesawat.
Tak hanya itu, tarif pajak sementara untuk kerak mangan dan sel baterai lithium-ion untuk kendaraan juga akan dihapus dan tarif pajak untuk negara yang paling disukai juga akan dikenakan pada produk-produk tersebut.
Untuk ekspor, pemerintah China juga menyebutkan tidak akan memungut tarif ekspor untuk 94 produk tahun depan termasuk pupuk, bijih besi, kerak, tar batu bara dan bubur kayu. China juga akan memotong tarif untuk negara paling disukai pada 298 produk teknologi informasi dari Juli 2019.
Pertumbuhan ekonomi China melambat menjadi 6,5% pada kuartal III/2018, laju terlemah sejak krisis keuangan global dan diperkirakan akan melambat lebih lanjut tahun depan di tengah perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).
Item utama dalam pergulatan perdagangan adalah ekspor kedelai AS. China memberlakukan tarif 25% untuk kedelai pada Juli sebagai tanggapan atas tarif AS untuk barang-barang China yang menyebabkan penurunan impor yang tajam.
Kedelai adalah bahan utama untuk pakan ternak bagi industri peternakan China yang luas. AS adalah pemasok kedelai terbesar kedua ke China dengan komponen perdagangan antara negara-negara tersebut senilai USD12 miliar pada tahun 2017.
(fjo)