Dihantam Gejolak Global, Sri Mulyani Ungkap Kinerja Gemilang Kemenkeu
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan kinerja gemilang Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sepanjang 2018, meskipun dipenuhi gejolak perekonomian global yang sangat dinamis. Beberapa indikator utama capaian kinerja yang sangat membanggakan antara lain, tidak mengundang-undangkan APBN Perubahan dan tahun 2018 ditutup dengan Penerimaan Negara sebesar 100%, Belanja Negara mencapai 97% dan Defisit/Primary Balance di bawah 2%, sejak tahun 2012.
“Saya berterima kasih bahwa kita semua telah berhasil menyelesaikan tahun 2018. Yang saya dengar tadi, baik dari Papua sampai Sumatera untuk peneriman pajak mungkin masih di bawah 100%. Namun bea cukai dan PNBP (penerimaan negara bukan pajak) rata-rata di atas 100%,” ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (1/1/2019).
Sambung dia menerangkan, hal itu telah berkontribusi untuk pertama kalinya tahun 2018, APBN kita total penerimaan negara mungkin akan mencapai di atas 100%. "Jadi ini adalah sesuatu yang sangat baik. Ini merupakan suatu milestone," lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perbendaharaan Marwanto menginformasikan, bahwa pendapatan negara untuk tahun 2018 sudah mencapai 100,1% mengacu pada hasil perhitungan jam tujuh pagi hari ini. “Pendapatan negara sudah 100,1%. Itu (data) jam 07.00 pagi. Mudah-mudahan meningkat,” katanya.
Capaian kinerja tersebut tidak lepas dari kerja sama dan kolaborasi antar unit eselon I di lingkungan Kemenkeu baik di pusat maupun unit vertikal-nya misalnya antara Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang sudah menunjukkan hasilnya.
“Kalau dilihat tadi banyak yang sudah melakukan kolaborasi pajak dan bea-cukai, melakukan law enforcement, melakukan penindakan. Saya yakin ini adalah cara kerja kita bersama yang akan semakin baik, saya ingin ini semua ditingkatkan. Jadi memang kalau kita bekerja sama hasilnya lebih baik. Itu sudah nyata,” tegas Menkeu dalam arahannya.
Dengan bekal capaian kinerja tahun 2018 ini, Menkeu menyatakan optimismenya Kemenkeu akan siap menghadapi tahun 2019. Namun demikian, Menkeu tetap mengingatkan agar jajarannya tidak terlena dengan prestasi yang dicapai, namun diharapkan semua pihak tetap menjaga kewaspadaan mengingat masih adanya ketidakpastian global dan dalam negeri yang masih dinamis.
Ia mencontohkan misalnya masih adanya ancaman perang dagang antara Amerika dan China serta mitra dagang strategisnya serta fluktuasi harga minyak dan indikator-indikator ekonomi makro lainnya. “Tahun 2019 bukan tahun yang kita bayangkan akan jauh lebih ringan. Namun kita tidak terbebani. Untuk tahun 2019 kita masuki, InsyaAllah dengan seluruh perasaan optimisme. Namun tetap kita memiliki kewaspadaan dan kehati-hatian yang tinggi,“ pungkas Menkeu.
“Saya berterima kasih bahwa kita semua telah berhasil menyelesaikan tahun 2018. Yang saya dengar tadi, baik dari Papua sampai Sumatera untuk peneriman pajak mungkin masih di bawah 100%. Namun bea cukai dan PNBP (penerimaan negara bukan pajak) rata-rata di atas 100%,” ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (1/1/2019).
Sambung dia menerangkan, hal itu telah berkontribusi untuk pertama kalinya tahun 2018, APBN kita total penerimaan negara mungkin akan mencapai di atas 100%. "Jadi ini adalah sesuatu yang sangat baik. Ini merupakan suatu milestone," lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perbendaharaan Marwanto menginformasikan, bahwa pendapatan negara untuk tahun 2018 sudah mencapai 100,1% mengacu pada hasil perhitungan jam tujuh pagi hari ini. “Pendapatan negara sudah 100,1%. Itu (data) jam 07.00 pagi. Mudah-mudahan meningkat,” katanya.
Capaian kinerja tersebut tidak lepas dari kerja sama dan kolaborasi antar unit eselon I di lingkungan Kemenkeu baik di pusat maupun unit vertikal-nya misalnya antara Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang sudah menunjukkan hasilnya.
“Kalau dilihat tadi banyak yang sudah melakukan kolaborasi pajak dan bea-cukai, melakukan law enforcement, melakukan penindakan. Saya yakin ini adalah cara kerja kita bersama yang akan semakin baik, saya ingin ini semua ditingkatkan. Jadi memang kalau kita bekerja sama hasilnya lebih baik. Itu sudah nyata,” tegas Menkeu dalam arahannya.
Dengan bekal capaian kinerja tahun 2018 ini, Menkeu menyatakan optimismenya Kemenkeu akan siap menghadapi tahun 2019. Namun demikian, Menkeu tetap mengingatkan agar jajarannya tidak terlena dengan prestasi yang dicapai, namun diharapkan semua pihak tetap menjaga kewaspadaan mengingat masih adanya ketidakpastian global dan dalam negeri yang masih dinamis.
Ia mencontohkan misalnya masih adanya ancaman perang dagang antara Amerika dan China serta mitra dagang strategisnya serta fluktuasi harga minyak dan indikator-indikator ekonomi makro lainnya. “Tahun 2019 bukan tahun yang kita bayangkan akan jauh lebih ringan. Namun kita tidak terbebani. Untuk tahun 2019 kita masuki, InsyaAllah dengan seluruh perasaan optimisme. Namun tetap kita memiliki kewaspadaan dan kehati-hatian yang tinggi,“ pungkas Menkeu.
(akr)