Barata Indonesia Ekspor Komponen Pembangkit Listrik ke Brasil
A
A
A
JAKARTA - PT Barata Indonesia (Persero) mengawali tahun 2019 dengan mengekspor komponen pembangkit listrik ke Brasil, Amerika Selatan. Komponen pembangkit listrik buatan anak negeri ini akan digunakan di Pembangkit GNA Novo Tempo Project berkapasitas 1.300 MW di Negeri Samba tersebut.
Direktur Utama Barata Indonesia Oksarlidady Arifin mengatakan, ekspor perdana yang dilakukan Rabu (2/1) tersebut merupakan awal yang positif bagi perusahaan. Tahun ini, kata dia, Barata Indonesia memang berencana meningkatkan nilai ekspor perusahaan, terutama untuk komponen pembangkit listrik.
"Kami besyukur di awal tahun kami bisa mengekspor komponen pembangkit listrik karya Anak Bangsa ke Brasil. Kami berharap ekspor tidak berhenti di sini, namun bisa berlanjut sepanjang tahun," ujar Oksarlidady di Jakarta, Kamis (3/1/2019).
BUMN yang bergerak di bidang jasa EPC, konstruksi dan manufaktur ini menurutnya mematok target nilai ekspor komponen tahun ini, termasuk komponen pembangkit listrik, sebesar USD17 juta. Selain komponen pembangkit listrik, Barata Indonesia juga telah mengekspor komponen kereta api ke berbagai negara. Di luar itu, perseroan tahun ini juga menargetkan nilai ekspor foundry (pengecoran) di angka USD23 juta.
Sejak mengakuisisi Pabrik Siemens Indonesia di Cilegon, yakni Siemens Power dan Gas-Turbine Components, Barata Indonesia menargetkan untuk memperkuat posisi perusahaan di bidang produksi komponen pembangkit listrik. Sebagai koordinator dalam program lokal konten pembangkit listrik, tegas Oksarlidady, Barata berharap aset baru tersebut dapat meningkatkan penjualan perseroan untuk pasar lokal maupun internasional.
Sebelum ekspor ke Brasil, Barata Indonesia juga telah mengekspor komponen pembangkit listrik, blade ring dan combustion chamber ke Kaohsiung, Taiwan, medio Oktober tahun lalu.
Direktur Utama Barata Indonesia Oksarlidady Arifin mengatakan, ekspor perdana yang dilakukan Rabu (2/1) tersebut merupakan awal yang positif bagi perusahaan. Tahun ini, kata dia, Barata Indonesia memang berencana meningkatkan nilai ekspor perusahaan, terutama untuk komponen pembangkit listrik.
"Kami besyukur di awal tahun kami bisa mengekspor komponen pembangkit listrik karya Anak Bangsa ke Brasil. Kami berharap ekspor tidak berhenti di sini, namun bisa berlanjut sepanjang tahun," ujar Oksarlidady di Jakarta, Kamis (3/1/2019).
BUMN yang bergerak di bidang jasa EPC, konstruksi dan manufaktur ini menurutnya mematok target nilai ekspor komponen tahun ini, termasuk komponen pembangkit listrik, sebesar USD17 juta. Selain komponen pembangkit listrik, Barata Indonesia juga telah mengekspor komponen kereta api ke berbagai negara. Di luar itu, perseroan tahun ini juga menargetkan nilai ekspor foundry (pengecoran) di angka USD23 juta.
Sejak mengakuisisi Pabrik Siemens Indonesia di Cilegon, yakni Siemens Power dan Gas-Turbine Components, Barata Indonesia menargetkan untuk memperkuat posisi perusahaan di bidang produksi komponen pembangkit listrik. Sebagai koordinator dalam program lokal konten pembangkit listrik, tegas Oksarlidady, Barata berharap aset baru tersebut dapat meningkatkan penjualan perseroan untuk pasar lokal maupun internasional.
Sebelum ekspor ke Brasil, Barata Indonesia juga telah mengekspor komponen pembangkit listrik, blade ring dan combustion chamber ke Kaohsiung, Taiwan, medio Oktober tahun lalu.
(fjo)