Rupiah Pulang Untung 72 Poin ke Rp14.052/USD
A
A
A
JAKARTA - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) ditutup menguat 72 poin atau 0,51% menjadi Rp14.052 per USD, pada Kamis (10/1/2019), dibanding penutupan Rabu lalu di Rp14.125 per USD. Sepanjang hari ini, mata uang NKRI di indeks Bloomberg bergerak di Rp14.026-Rp14.099 per USD.
Data Yahoo Finance mencatat rupiah pada Kamis petang ini, terapresiasi 67 poin alias 0,47% menjadi Rp14.050 per USD, berbanding penutupan sebelumnya di Rp14.117 per USD. Kamis ini, rupiah diperdagangkan di Rp14.000-Rp14.120 per USD.
Rupiah mengambil untung atas tergelincirnya USD, disebabkan tanda-tanda Federal Reserve yang akan segera menghentikan siklus pengetatan suku bunga. Risalah pertemuan The Fed pada 18-19 Desember lalu menunjukkan beberapa pembuat kebijakan mendukung bank sentral AS mempertahankan suku bunga stabil di tahun ini.
Hal ini semakin melemahkan USD pada saat investor menjual mata uang safe haven karena meningkatnya optimisme tentang pembicaraan dagang Amerika Serikat dengan China.
Melansir dari Reuters, Kamis (10/1), indeks USD melawan enam mata uang utama mendatar di 95,22, setelah kehilangan 0,7% pada Rabu lalu. Kondisi yang membuat euro menguat tipis menjadi USD1,1547. Dan mata uang yuan China menguat ke level 6,8 per USD, level tertinggi sejak Agustus 2018.
Data Yahoo Finance mencatat rupiah pada Kamis petang ini, terapresiasi 67 poin alias 0,47% menjadi Rp14.050 per USD, berbanding penutupan sebelumnya di Rp14.117 per USD. Kamis ini, rupiah diperdagangkan di Rp14.000-Rp14.120 per USD.
Rupiah mengambil untung atas tergelincirnya USD, disebabkan tanda-tanda Federal Reserve yang akan segera menghentikan siklus pengetatan suku bunga. Risalah pertemuan The Fed pada 18-19 Desember lalu menunjukkan beberapa pembuat kebijakan mendukung bank sentral AS mempertahankan suku bunga stabil di tahun ini.
Hal ini semakin melemahkan USD pada saat investor menjual mata uang safe haven karena meningkatnya optimisme tentang pembicaraan dagang Amerika Serikat dengan China.
Melansir dari Reuters, Kamis (10/1), indeks USD melawan enam mata uang utama mendatar di 95,22, setelah kehilangan 0,7% pada Rabu lalu. Kondisi yang membuat euro menguat tipis menjadi USD1,1547. Dan mata uang yuan China menguat ke level 6,8 per USD, level tertinggi sejak Agustus 2018.
(ven)