Asosiasi Produsen Kapas AS Ungkap Teknologi Baru di Industri Tekstil
A
A
A
BANDUNG - Memulai tahun 2019, CCI (Cotton Council International) memaparkan tren fashion dan inovasi teknologi tekstil terbaru kepada para pelaku industri tekstil di Indonesia.
Bekerja sama dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), CCI sebagai asosiasi perdagangan nirlaba yang mempromosikan serat kapas AS dan produk kapas manufaktur di seluruh dunia dengan merek dagang COTTON USA, menghadirkan seminar bertajuk “Advantages of US Cotton Textiles Products and Future Fashion Trends in the Global Market” di Hotel Sheraton, Bandung, Jawa Barat.
Saat membuka seminar, Andy Do, Program Representative CCI Indonesia mengatakan, COTTON USA selalu berkomitmen untuk mendampingi para pelaku industri manufaktur dalam memahami tren fashion, penggunaan teknologi terbaru, dan keunggulan penggunaan kapas Amerika. "Tujuannya untuk menciptakan peluang baru dan manfaat lain bagi para pengusaha dan secara lebih luas, untuk industri tekstil Indonesia," kata Andy dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/1/2019).
Dalam presentasinya, Andy menjelaskan keunggulan kapas Amerika. Dia mengklaim, COTTON USA selama bertahun-tahun telah dipercaya oleh dunia, termasuk oleh pabrik dan perusahaan tekstil di Indonesia dikarenakan lima keunggulan.
Di antaranya, berkualitas tinggi karena 100% dipetik menggunakan mesin, sehingga bebas kontaminasi. Semua kapas yang tumbuh di Amerika Serikat terdaftar di US Department of of Agriculture (USDA) , menggunakan sistem High Volume Instrument (HVI) yang dikembangkan di Amerika dan sekarang digunakan untuk mengevaluasi kapas-kapas dunia.
"Konsistensi tinggi, nilai Tak tertandingi yang berakar pada bagaimana ia tumbuh dan diproses untuk menjadikan bisnis anda berproduktivitas maksimum. Kapas kami menawarkan serat dengan bentuk yang sama dan konsisten, sehingga membantu memastikan produk akhir selalu sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan," tutur Andy.
Lebih lanjut dikatakan, produksi kapas AS mengikuti berbagai peraturan yang ketat dan wajib dilaksanakan. Para petani kapas kami menggunakan teknologi. "Pekerjaan terkomputerisasi sehingga pengurangan jumlah penggunaan air dan pelestarian bibit bisa dilaksanakan. Kami juga memiliki sistem paling komprehensif dalam memantau dan mengukur semua aspek sustainability," sebutnya.
Sementara itu, untuk mewujudkan inovasi teknologi tekstil termutakhir, COTTON USA bermitra dengan ADNAS (untuk teknologi tag molekuler, pelacakan serat), Dropel fabrics (untuk teknologi antiair, antinoda, dan menjaga kelembutan dan breathability), Heng Liang (untuk teknologi pencelupan tanpa pembuangan air limbah, kain lebih berwarna dan ramah lingkungan), In Tech (untuk sustainable digital printing), Life Materials (untuk anti-bakteri dan anti-mikroba), Oritain (untuk verifikasi asal serat dan pelacakan serat), Proneem (untuk teknologi anti debu tungau), dan Solucell (untuk inovasi teknologi pada benang untuk kain yang lebih ringan dan denim yang lebih sejuk).
Tren Fashion 2019
Jane Singer, Director & Head of Market Intelligence Inside Fashion Group, mengatakan, seminar dilanjutkan dengan acara tren fashion 2019. Dijelaskannya, tren busana dengan penjualan ritel terbaik yang bakal diminati konsumen tahun ini, meliputi Swingin' 70's, Ethnic materials & Motifs, Gold Rush, Coral, Sophisticated Solids, Knit, Geometric Patterns, Oversized Silhouettes, Rustic Charm, Living Large, Tie-Dyed Denim, Natural Indigo Dyed, Designer Denim, Neon, Hip-Hop, dan Animal Print.
Jane juga membagikan hasil pengamatannya mengenai perubahan utama yang terjadi di pasar ritel dan perubahan sikap konsumen. Internet membuat konsumen dapat dengan mudah melakukan riset terhadap suatu produk. Dia menggarisbawahi peran penting kualitas bahan yang digunakan oleh pabrik untuk memproduksi pakaian. Ini demi memvalidasi klaim kualitas merek atau brand.
"Warna yang cerah, hasil cetak yang bagus, serta bahan yang nyaman adalah hasil yang diharapkan. Saya yakin kapas Amerika menjadi kunci keberhasilan pencapaian harapan dari hasil produksi yang bagus," pungkas Jane.
Bekerja sama dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), CCI sebagai asosiasi perdagangan nirlaba yang mempromosikan serat kapas AS dan produk kapas manufaktur di seluruh dunia dengan merek dagang COTTON USA, menghadirkan seminar bertajuk “Advantages of US Cotton Textiles Products and Future Fashion Trends in the Global Market” di Hotel Sheraton, Bandung, Jawa Barat.
Saat membuka seminar, Andy Do, Program Representative CCI Indonesia mengatakan, COTTON USA selalu berkomitmen untuk mendampingi para pelaku industri manufaktur dalam memahami tren fashion, penggunaan teknologi terbaru, dan keunggulan penggunaan kapas Amerika. "Tujuannya untuk menciptakan peluang baru dan manfaat lain bagi para pengusaha dan secara lebih luas, untuk industri tekstil Indonesia," kata Andy dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/1/2019).
Dalam presentasinya, Andy menjelaskan keunggulan kapas Amerika. Dia mengklaim, COTTON USA selama bertahun-tahun telah dipercaya oleh dunia, termasuk oleh pabrik dan perusahaan tekstil di Indonesia dikarenakan lima keunggulan.
Di antaranya, berkualitas tinggi karena 100% dipetik menggunakan mesin, sehingga bebas kontaminasi. Semua kapas yang tumbuh di Amerika Serikat terdaftar di US Department of of Agriculture (USDA) , menggunakan sistem High Volume Instrument (HVI) yang dikembangkan di Amerika dan sekarang digunakan untuk mengevaluasi kapas-kapas dunia.
"Konsistensi tinggi, nilai Tak tertandingi yang berakar pada bagaimana ia tumbuh dan diproses untuk menjadikan bisnis anda berproduktivitas maksimum. Kapas kami menawarkan serat dengan bentuk yang sama dan konsisten, sehingga membantu memastikan produk akhir selalu sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan," tutur Andy.
Lebih lanjut dikatakan, produksi kapas AS mengikuti berbagai peraturan yang ketat dan wajib dilaksanakan. Para petani kapas kami menggunakan teknologi. "Pekerjaan terkomputerisasi sehingga pengurangan jumlah penggunaan air dan pelestarian bibit bisa dilaksanakan. Kami juga memiliki sistem paling komprehensif dalam memantau dan mengukur semua aspek sustainability," sebutnya.
Sementara itu, untuk mewujudkan inovasi teknologi tekstil termutakhir, COTTON USA bermitra dengan ADNAS (untuk teknologi tag molekuler, pelacakan serat), Dropel fabrics (untuk teknologi antiair, antinoda, dan menjaga kelembutan dan breathability), Heng Liang (untuk teknologi pencelupan tanpa pembuangan air limbah, kain lebih berwarna dan ramah lingkungan), In Tech (untuk sustainable digital printing), Life Materials (untuk anti-bakteri dan anti-mikroba), Oritain (untuk verifikasi asal serat dan pelacakan serat), Proneem (untuk teknologi anti debu tungau), dan Solucell (untuk inovasi teknologi pada benang untuk kain yang lebih ringan dan denim yang lebih sejuk).
Tren Fashion 2019
Jane Singer, Director & Head of Market Intelligence Inside Fashion Group, mengatakan, seminar dilanjutkan dengan acara tren fashion 2019. Dijelaskannya, tren busana dengan penjualan ritel terbaik yang bakal diminati konsumen tahun ini, meliputi Swingin' 70's, Ethnic materials & Motifs, Gold Rush, Coral, Sophisticated Solids, Knit, Geometric Patterns, Oversized Silhouettes, Rustic Charm, Living Large, Tie-Dyed Denim, Natural Indigo Dyed, Designer Denim, Neon, Hip-Hop, dan Animal Print.
Jane juga membagikan hasil pengamatannya mengenai perubahan utama yang terjadi di pasar ritel dan perubahan sikap konsumen. Internet membuat konsumen dapat dengan mudah melakukan riset terhadap suatu produk. Dia menggarisbawahi peran penting kualitas bahan yang digunakan oleh pabrik untuk memproduksi pakaian. Ini demi memvalidasi klaim kualitas merek atau brand.
"Warna yang cerah, hasil cetak yang bagus, serta bahan yang nyaman adalah hasil yang diharapkan. Saya yakin kapas Amerika menjadi kunci keberhasilan pencapaian harapan dari hasil produksi yang bagus," pungkas Jane.
(akr)