PGE targetkan Kapasitas Terpasang 1.057 MW di 2025
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menegaskan komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Indonesia.
Saat ini, total kapasitas terpasang panas bumi Indonesia sebesar 1.949,5 megawatt (MW) berada di posisi kedua di dunia tepat di bawah Amerika Serikat (AS) dengan total kapasitas terpasang panas bumi sebesar 3.639 MW.
Dari jumlah itu, kontribusi PGE mencapai sebesar 617 MW, disusul oleh Star Energy Geothermal Salak, sebesar 377 MW, Sarulla Operations, Ltd., sebesar 330 MW, Star Energy Geothermal Darajat II, Ltd., sebesar 271 MW, Star Energy Geothermal sebesar 227 MW, Geo Dipa Energi, sebesar 115 MW, dan PLN sebesar 13 MW.
"Kontribusi PGE ini akan terus ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang melalui beberapa proyek yang sedang dilaksanakan, dimana total kapasitas terpasang panas bumi yang ditargetkan PGE pada tahun 2025 adalah sebesar 1.057 MW," ungkap Direktur Utama PGE Ali Mundakir dalam keterangan tertulis, Senin (21/1/2019).
Dengan kapasitas terpasang sebesar itu, pada tahun 2025 artinya PGE telah melakukan penghematan penggunaan bahan bakar fosil sebesar 51,7 MBOEPD. Hal itu juga berarti perusahaan telah memberikan kontribusi pengurangan emisi karbon sebesar 5,5 juta ton CO2 per tahun.
Ali mengatakan, peningkatan kapasitas terpasang panas bumi tersebut di antaranya melalui proyek panas bumi di Lumut Balai di Sumatera Selatan, Hululais dan Hululais Extention (Bukit Daun) di Bengkulu dan Sungai Penuh di Jambi.
Di tahun 2019, papar Ali, dengan peningkatan kapasitas terpasang dari 617 MW menjadi 672 MW, PGE menargetkan peningkatan produksi dari 4.181 GWh menjadi 4.551 GWh. "Total investasi yang akan dibelanjakan PGE mulai tahun 2019 sampai dengan 2025 adalah sebesar USD2,6 miliar," ujarnya.
Ali menambahkan, komitmen PGE dalam mengembangkan energi bersih panas bumi juga dilakukan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
"Komitmen PGE dalam menjaga lingkungan dan pemberdayaan masyarakat membawa PGE meraih PROPER Emas 8 kali berturut-turut sejak tahun 2011 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan PGE menjadi satu-satunya perusahaan panas bumi yang meraih PROPER Emas 8 kali berturut-turut," tandasnya.
Saat ini, total kapasitas terpasang panas bumi Indonesia sebesar 1.949,5 megawatt (MW) berada di posisi kedua di dunia tepat di bawah Amerika Serikat (AS) dengan total kapasitas terpasang panas bumi sebesar 3.639 MW.
Dari jumlah itu, kontribusi PGE mencapai sebesar 617 MW, disusul oleh Star Energy Geothermal Salak, sebesar 377 MW, Sarulla Operations, Ltd., sebesar 330 MW, Star Energy Geothermal Darajat II, Ltd., sebesar 271 MW, Star Energy Geothermal sebesar 227 MW, Geo Dipa Energi, sebesar 115 MW, dan PLN sebesar 13 MW.
"Kontribusi PGE ini akan terus ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang melalui beberapa proyek yang sedang dilaksanakan, dimana total kapasitas terpasang panas bumi yang ditargetkan PGE pada tahun 2025 adalah sebesar 1.057 MW," ungkap Direktur Utama PGE Ali Mundakir dalam keterangan tertulis, Senin (21/1/2019).
Dengan kapasitas terpasang sebesar itu, pada tahun 2025 artinya PGE telah melakukan penghematan penggunaan bahan bakar fosil sebesar 51,7 MBOEPD. Hal itu juga berarti perusahaan telah memberikan kontribusi pengurangan emisi karbon sebesar 5,5 juta ton CO2 per tahun.
Ali mengatakan, peningkatan kapasitas terpasang panas bumi tersebut di antaranya melalui proyek panas bumi di Lumut Balai di Sumatera Selatan, Hululais dan Hululais Extention (Bukit Daun) di Bengkulu dan Sungai Penuh di Jambi.
Di tahun 2019, papar Ali, dengan peningkatan kapasitas terpasang dari 617 MW menjadi 672 MW, PGE menargetkan peningkatan produksi dari 4.181 GWh menjadi 4.551 GWh. "Total investasi yang akan dibelanjakan PGE mulai tahun 2019 sampai dengan 2025 adalah sebesar USD2,6 miliar," ujarnya.
Ali menambahkan, komitmen PGE dalam mengembangkan energi bersih panas bumi juga dilakukan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
"Komitmen PGE dalam menjaga lingkungan dan pemberdayaan masyarakat membawa PGE meraih PROPER Emas 8 kali berturut-turut sejak tahun 2011 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan PGE menjadi satu-satunya perusahaan panas bumi yang meraih PROPER Emas 8 kali berturut-turut," tandasnya.
(fjo)